Liga 1

Bomber Muda PSS Sleman dan Timnas Indonesia Terancam Absen Hampir 1 Tahun, Ini Penjelasan Dokter Tim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Skuad PSS Sleman pada saat melawan Persib Bandung pada leg pertama babak semifinal Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

TRIBUNWOW.COM - Bomber muda PSS Sleman dan langganan Timnas Indonesia, Saddam Emiruddin Gaffar terancam hampir satu tahun absen, termasuk melewatkan Liga 1 2021.

Saddam Gaffar dikabarkan mengalami cedera yang cukup parah.

Dilansir TribunWow.com dari TribunJogja.com, dokter tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin menyatakan striker muda andalan PSS Sleman dan Timnas Indonesia, Saddam Gaffar memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan akibat cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang dideritanya.

Seperti diketahui, cedera acl merupakan salah satu momok yang sangat dihindari oleh para pesepakbola karena diketahui dapat mengancam kariernya di masa depan.

Bahkan, Elwizan Aminuddin menjelaskan terkait hasil pemerikasaannya terhadap Saddam Gaffar yang di diagnosa mengalami cedera pada ligamen ACLnya.

"Hasil MRI-nya menunjukan bahwa salah satu ligamen ACL terjadi robekan atau putus total dan menescus terjadi robekan walaupun tingkatannya masih satu atau dua. Untuk case pada Saddam diwajibkan tindakan selanjutnya yaitu artroskopi rekonstruksi ACL,” ujar pria yang akrab disapa Amin itu.

Lebih lanjut, Amin memprediksi waktu kesembuhan yang diperlukan oleh Saddam Gaffar untuk kembali merumput di Liga 1 2021.

Menurut Amin, pemulihan cedera yang di alami bomber Timnas Indonesia tersebut dapata memakan waktu 8 hingga 10 bulan.

Akan tetapi, prediksi tersebut dapat berubah lebih cepat jika hasil controlling traumatik Saddam Gaffar berjalan dengan baik.

Baca juga: Dejan Antonic Stay di PSS Sleman di Liga 1 2021, BCS-Slemania Titipkan Pesan Ini untuk sang Arsitek

Baca juga: Jadwal Liga 1 2021 Pekan Ini, Persib Bandung Vs Persija Jakarta, Persikabo Vs PSIS dan PSM Vs PSS

Bahkan jika hal itu dilakukan oleh Saddam dengan baik waktu pemulihannya terpangkas menjadi 6 bulan.

“Namun hal tersebut tergantung dari controlling rasa traumatik masing-masing pemain. Jika bisa melakukan kontrol penuh terhadap traumatiknya tersebut dengan baik, waktu enam bulan sudah bisa kembali. Sebaliknya tidak mampu, membutuhkan waktu lebih lama lagi delapan hingga sepuluh bulan," jelasnya.

Di ajang Liga 1 2021, Saddam Gaffar telah mencatatkan dua laganya saat PSS Sleman menghadapi Barito Putera di pekan ke-7 dan Persib Bandung di pekan ke-8.

Pada laga PSS Sleman kontra Barito Putera, Saddam Gaffar diturunkan oleh Dejan Antonic selama 9 menit.

Sementara saat menghadapi Persib Bandung, Saddam Gaffar tercatat diberikan waktu bermain oleh Dejan Antonic sebanyak 26 menit bermain.

Tentu, di usianya yang masih sangat muda 20 tahun, badai cedera yang di alami Saddam Gaffar dapat menganggu kualitas permainannya jika tidak ditangani dengan baik.

Terlebih ia sebenarnya diprediksi akan menjadi salah satu bomber murni lokal penerus Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa yang hingga kini masih jarang ditemukan.

Saddam Gaffar pencetak gol di dua leg babak semi final Piala Menpora 2021 pada postingan Instagram @saddamemirrudingaffar pada 14 Maret 2021 (kiri) dan 16 Oktober 2020 (kanan) (Instagram @saddamemirrudingaffar)

Latihan Perdana PSS Sleman di Bumi Sembada

Penampakan raut wajah sumringah nampak terlihat dari para penggawa PSS Sleman saat kembali menggelar latihan di lapangan Macanan, Prambanan, Kabupaten Sleman Kamis (11/11/2021).

Dilansir TribunWow.com dari laman Instagram resmi klub @psssleman, offisial PSS Sleman mengunggah foto maupun video latihan perdana Bagus Nirwanto dkk seusai kembali ke home basenya di Kabupaten Sleman.

Seperti diketahui, sebelum memutuskan pulang ke Sleman seusai laga kontra Persikabo 1973 Minggu (7/11/2021), PSS Sleman banyak menghabiskan waktu persiapannya di luar Bumi Sembada lebih tepatnya di Jakarta.

Hal itu sebenarnya wajar dilakukan mengingat gelaran series pertama Liga 1 2021 dilakukan di Jakarta dan sekitarnya.

Namun, seusai gelaran series pertama selesai, Liga 1 2021 dihelat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Akan tetapi, manajemen PSS Sleman masih memutuskan untuk melakoni Training Camp jelang series kedua Liga 1 2021 di Jakarta.

Danilo Fernando yang saat itu masih menjadi manajer PSS Sleman mengatakan bahwa alasan PSS Sleman masih memutuskan TC di Jakarta karena ia dan tim manajemen Laskar Super Elja baru mendapatkan informasi penyelenggaraan series kedua dihelat di Yogyakarta dan Jawa Tengah memasuki pekan ke-6.

Dejan Antonic dan anak asuhnya saat lakoni latihan perdana di Lapangan Macanan, Prambanan, Kabupaten Sleman Kamis (11/11/2021) pada postingan Instagram @psssleman. (Instagram @psssleman)

“Di akhir-akhir memasuki pekan ke-6 kita baru dapat info bahwa kemungkinan besar akan pindah ke Jawa Tengah. Sedangkan kita sudah menyiapkan semuanya, baik lapangan dan hotel. Kita sudah memutuskan dari awal kita tetap akan persiapan di sini di Jakarta,” ujar Danilo.

Danilo juga sempat menepis isu manajemen PSS Sleman menghindari dua basis suporternya, Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS).

“Tidak ada maksud dari manajemen untuk menghindar dari suporter di sini. Tidak ada itu, saya bisa jamin. Memang karena sudah program dari tim pelatih dan manajemen dari awal,” ujar pria berdarah Brasil ini.

“Dan kita berharap persiapan maksimal di sini. Pemain tetap fokus dan tentunya nanti di seri kedua kita bisa lebih berprestasi lagi,” tegasnya. 

Seusai menyelesaikan semua laganya di series pertama, PSS Sleman baru memutuskan untuk pindah ke Solo.

Mengingat di series kedua pekan ke-7, PSS Sleman akan menghadapi Barito Putera Jumat (12/11/2021) di Stadion Manahan Solo.

Akan tetapi, kembali manajemen Laskar Super Elja memutuskan untuk tidak beranjak dari Kota Solo mengingat Bagus Nirwanto dkk akan menghabiskan series kedua di stadion kandang dari Persis Solo tersebut.

Sebenarnya tidak ada yang aneh dari keputusan tersebut, akan tetapi para pendukung PSS Sleman, Slemania dan BCS menyayangkan keputusan itu dilakukan.

Pasalnya, kedua basis suporter PSS Sleman itu beranggapan bahwa jarak tempuh yang bisa ditempuh dalam waktu satu jam mengapa tidak putuskan latihan di Sleman.

Mengingat, secara akomodasi tentunya akan lebih terjamin jika Laskar Super Elja menggelar latihan di rumah sendiri, Bumi Sembada.

Pada akhirnya, setelah beberapa kali mengalami pembatalan, pada laga terakhir series kedua kontra Persikabo 1973, pelatih PSS Sleman Dejan Antonic ungkap anak asuhnya akan segera kembali ke Sleman.

Dilansir TribunWow.com dari TribunJogja.com, Dejan Antonic menyatakan skuadnya di PSS Sleman akan kembali ke Sleman pada Senin (8/11/2021).

Pelatih berusia 52 tahun itu membeberkan hal itu dilakukan mengingat para pemainnya rindu dengan anak dan keluarga yang ditinggalkan selama melakoni series pertama hingga kedua Liga 1 2021.

"Setelah mendapat tiga poin dari Persikabo dengan pertandingan yang cukup berat, besok (hari ini-red) kita kita balik ke Sleman, saya sangat senang karena anak-anak rindu keluarga dan teman disana, semoga semua bisa lancar dan jalan normal nanti ke depan," kata Dejan Antonic usai laga antara PSS kontra Tira Persikabo, Senin (7/11/2021).

Selain itu, pulangnya skuad PSS Sleman ke Sleman dikarenakan series kedua Liga 1 2021 yang telah berakhir dan ada jeda rentan waktu setidaknya 10 hari hingga Kamis (18/11/2021) untuk berlibur bersama keluarga dan mempersiapkan tim kembali di Bumi Sembada.

Dan pada akhirnya setelah mengalami drama kepulangan yang sangat panjang, PSS Sleman kembali ke Bumi Sembadha pada Senin (8/11/2021).

Selang 3 hari kemudian, tepatnya Kamis (11/11/2021) PSS Sleman kembali menggelar latihannya di lapangan Macanan, Prambanan, Kabupaten Sleman.

Latihan itu sekaligus menjadi latihan bersama perdana skuad PSS Sleman di Bumi Sembadha.

Raut wajah sumringah penggawa PSS Sleman seusai kembali latihan di home basenya di Kabupaten Sleman. (Instagram @psssleman)

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait Liga 1 Lainnya

Sebagian artikel ini telah diolah TribunWow.com dari TribunJogja.com dengan judul Saddam Emiruddin Gaffar Terancam Absen Membela PSS Sleman Hingga Hampir 1 Tahun Mendatang