TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu muda AS (24) di Surabaya, Jawa Timur tega menganiaya anaknya hingga tewas hanya gara-gara masalah sepele.
Dikira mengalami gangguan mental, polisi malah mengindikasikan hal sebaliknya.
"Tidak ada mengarah kesana (gangguan mental), sejauh ini saat kami BAP (berita acara pemeriksaan), yang bersangkutan menjawab dengan jelas setiap pertanyaan dan pengakuan juga," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Edy Herwiyanto, Rabu (10/11/2021), dikutip dari Tribun Jatim.
Baca juga: Ngaku Tak Sengaja Siram Istri Pakai Air Panas, Pria Ini Tak Berkutik seusai Anaknya Beri Kesaksian
Baca juga: Tewas Penuh Luka, Balita Dibunuh Ibu Kandung Hanya karena Kerap BAB di Celana, Begini Kronologinya
Namun, menurut Edy, pemeriksaan yang dilakukan polisi masih belum bisa menyampaikan kondisi kejiwaannya yang sebenarnya.
Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian akan memastikan kondisi kejiwaan pelaku dengan melakukan tes kejiwaan.
"Nanti akan coba kami periksakan juga ke psikiater untuk mengetahui kondisi mental pelaku itu sendiri," terangnya.
Saat ini, AS diamankan oleh pihak kepolisian di ruang tahanan Mapolrestabes Surabaya.
AS dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) UU RI No. 35 Tahun 2014 Atas Perubahan UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 44 ayat (3) UU RI No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan atau pasal 351 ayat (3) KUHP.
Selama masa penahanan, ia terpaksa meninggalkan anak keduanya atau adik korban yang masih berusia tiga bulan.
Baca juga: Ibu Tewas dalam Kondisi Memeluk 3 Anaknya, Tetangga Kenang Sosok Keluarga Korban Kebakaran Maut
Tewas Penuh Luka
Kasus ini terungkap setelah sang nenek, MJT, melapor ke polisi pada Selasa (9/11/2021).
MJT menemukan korban tewas dan curiga karena jasad korban tedapat luka lebam merah membiru.
Karena menganggap kematian korban tak wajar, MJT langsung lapor ke polisi pada hari yang sama, sekira pukul 19.00 WIB.
"Kami akhirnya melakukan serangkaian penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana, Rabu (10/11/2021).
Jasad korban yang hendak dimakamkan, kemudian langsung dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk diautopsi.
Setelah tujuh jam melakukan autopsi, polisi mengetahui korban tewas akibat dianiaya.
Pihak kepolisian kemudian menangkap AS karena diduga sebagai pelaku perbuatan keji tersebut.
Di hadapan polisi, AS mengakui perbuatannya.
"Ya, hasil interogasi ditemukan bukti bahwa AS (ibu korban) diduga sebagai pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak," ujar Mirzal, dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
Kepada polisi, Ia mengaku tega menghabisi nyawa anaknya karena kesal korban terus buang air besar di celana.
Selain itu, AS juga mengaku kesal karena korban terus mengganggu sang adik yang masih bayi.
Dalam melancarkan aksinya, AS menggunakan tangan kosong untuk menghajar korban.
"Pengakuannya, tersangka ini emosi dan kesal karena korban sudah berulang diingatkan agar tidak buang air besar di celana, namun tetap saja. Kedua pengakuannya kalau korban kerap menjahiki adiknya yang masih bayi," terang Mirzal. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Tribun Jatim yang berjudul Hanya karena Kesal Soal Buang Air Besar, Ibu di Surabaya Tega Aniaya Balitanya hingga Meninggal dan Disebut Gangguan Mental, Penganiaya Anak Kandung hingga Tewas di Surabaya Normal Saat Pemeriksaan