Terkini Internasional

Solusi Krisis Buat Pakar Heran, Media Korea Utara Gembar-gemborkan Berternak Angsa Hitam hingga Lele

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angsa hitam di Korea Utara. Media propaganda pemerintah gembar-gemborkan solusi kreatif Korea Utara untuk beternak angsa hitam, kelinci, dan ikan lele di tengah krisis pangan. Pakar akui tindakan itu sebagai yang pertama di dunia.

TRIBUNWOW.COM – Korea Utara (Korut) yang mengalami krisis pangan parah, terpaksa harus menemukan solusi kreatif.

Pejabat pemerintah baru-baru ini mempromosikan aksi beternak angsa hitam, kelinci hingga ikan lele untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Tak ayal, langkah tersebut membuat heran para ahli, hingga ikut memberikan komentarnya atas kabar imbauan terbaru pemerintahan Kim Jong Un tersebut.

Ternak ikan lele di Korea Utara. (YouTube/The Straits Time)

Baca juga: Inovasi Korut di Tengah Krisis Pangan, Dorong Konsumsi Angsa Hitam hingga Cetak Kupon Pengganti Uang

Baca juga: Kim Jong Un Tonton Aksi Bela Diri Ekstrem Tentara Korea Utara yang Hancurkan Botol hingga Bata Beton

Dilansir dari South China Morning Post, pakar meyakini pengembangbiakan angsa hitam untuk dikonsumsi, adalah yang pertama kali terjadi di dunia.

“Saya belum pernah mendengar angsa hitam dikembangbiakkan untuk konsumsi manusia di seluruh dunia,” kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ornitologi Korea Selatan, Bing Ji Chang, kepada This Week in Asia.

Namun, menurut Bing Ji Chang, langkah tersebut tidak masalah untuk dilakukan.

Itu karena, pihaknya menilai mengkonsumsi daging angsa hitam seharusnya sama saja dengan daging unggas lainnya.

“Tapi saya rasa tidak akan ada masalah dengan pengembangbiakan dan konsumsi dagingnya, karena nilai gizinya seharusnya sama dengan unggas lainnya,” ujarnya.

Baru-baru ini, pemerintahan Kim Jong Un dilaporkan meminta masyarakat untuk beternak angsa hitam, kelinci dan bahkan ikan lele.

Imbauan itu menyusul semakin dalamnya krisis pangan yang dialami negara tetangga Korea Selatan itu.

Menyusul perintah tersebut, media pemerintah lantas berlomba-lomba membahas tentang manfaat kesehatan daging angsa hitam.

Tak hanya itu, mereka juga menggembar-gemborkan aksi beternak ikan lele dan juga kelinci.

Surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun dan DPRK Today, beberapa hari ini menyoroti daging angsa hitam yang disebutnya sebagai sumber makanan berharga dengan nilai gizi yang kaya.

“Angsa hitam adalah burung hias yang sangat langka. Dagingnya enak dan berkhasiat sebagai obat,” kata Rodong Sinmun pekan lalu.

“Terdapat wadah untuk membiakkan mereka dalam skala industri agar dapat berkontribusi secara aktif untuk meningkatkan standar hidup masyarakat.”

Beternak kelinci di Korea Utara. (YouTube/The Straits Time)

Baca juga: Kondisi Ekonomi Korea Utara Suram, Kim Jong Un Perintahkan Pejabat Tak Minta Perlakuan Istimewa

Baca juga: Mengarah ke Perdamaian, Korea Selatan dan Korea Utara Resmi Pulihkan Komunikasi Telepon

Awalnya, daging angsa hitam hanya dibahas di media sebagai subjek penelitian akademis, atau pun terkait dengan berita soal Kebun Binatang Pusat di Pyongyang.

Tetapi sekarang ini, media justru banyak mengungkap hasil penelitian terkait manfaat penting daging angsa hitam bagi manusia.

“Daging (angsa hitam) mengandung imunoglobulin, asam linoleat, dan bahan anti-karsinogenik yang hampir tidak ditemukan pada jenis daging lain,” kata seorang pejabat peternakan angsa hitam di timur laut Wilayah Jongpyong, sebagaimana dikutip DPRK Today.

Angsa hitam adalah jenis unggas besar yang banyak ditemukan di wilayah tenggara dan barat daya Australia.

Dalam mitologi Eropa dan selama abad 18 hingga 19, angsa hitam dianggap dikirim oleh iblis, seperti halnya hewan berwarna hitam lain, termasuk kucing.

Langkah untuk memulai perdagangan daging angsa hitam menjadi satu di antara banyak tindakan tidak biasa, yang diambil Korea Utara untuk meningkatkan pasokan makanan.

Terutama karena saat ini negara itu menghadapi banyak permasalahan, seperti pemberlakuan sanksi internasional terkait nuklirnya, hingga pandemi Covid-19 yang menyebabkan perbatasan dengan China ditutup.

Kondisi memprihatinkan di Korea Utara itu, membuat Kim Jong Un sempat meminta maaf atas pengorbanan yang harus dilakukan warganya untuk mencegah wabah virus corona.

Berdasarkan laporan Badan Intelijen Korea Selatan pekan lalu, Kim Jong Un juga sudah mengeluarkan perintah untuk memobilisasi semua pria berbadan sehat agar memanen biji-bijian terakhir menuju musim dingin.

Krisis pangan itu juga disebut membuat Kim Jong Un merasa seolah-olah “berjalan di permukaan es yang tipis”.

Pada Juli tahun lalu, tentara Korea Utara dan keluarga mereka diperintahkan untuk mengembangbiakkan kelinci, kata situs web DailyNK.

Krisis kemanusiaan telah mendorong China dan Rusia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk melonggarkan sanksi atas Korea Utara. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Korea Utara lain