TRIBUNWOW.COM – Tiga anak dibiarkan tinggal bersama jasad saudara laki-laki mereka yang sudah membusuk selama setahun di sebuah apartemen di barat daya Harris County, Texas, Amerika Serikat (AS).
Anak-anak yang masing-masing berusia tujuh, 10 dan 15 tahun itu juga selama ini kelaparan, sementara sang ibu memilih hidup bersama kekasihnya tak jauh dari lokasi.
Kasus tersebut terungkap ketika anak tertua dari tiga saudara kandung tersebut, menghubungi 911 untuk melaporkan kondisinya pada Minggu (24/10/2021).
Baca juga: Wanita Berusia 24 Tahun Ini Punya 21 Bayi, Habiskan Rp 1,3 Miliar Tiap Tahun untuk Sewa 16 Pengasuh
Baca juga: Merasa Tak Diperhatikan, Seorang Suami yang Mengklaim Sakit Covid-19 Tembak Istrinya hingga Tewas
Kepolisian yang menerima pemberitahuan tersebut, lantas mendatangi rumah remaja berusia 15 tahun itu pada sore harinya.
Di sana, pihak berwenang menemukan sisa-sisa kerangka saudara laki-laki tiga anak tersebut, yang berusia 8 tahun dalam posisi tergeletak di tempat terbuka.
Sebelum memanggil polisi, remaja berusia 15 tahun itu mengirimkan pesan teks kepada ibunya yang mengatakan bahwa dia sudah “tidak tahan lagi”.
Selama ini, ketiga anak tersebut hidup dengan mengandalkan sumbangan makanan dari tetangga mereka untuk bisa bertahan hidup.
Padahal, ibu mereka hanya tinggal dengan jarak sekitar 15 menit berkendara di Westchase, bersama dengan kekasihnya.
Fakta bahwa ketiga anak itu ditinggalkan sendiri berbulan-bulan, menimbulkan banyak pertanyaan bagi pihak kepolisian.
Terutama, terkait jasad saudara laki-laki mereka yang tidak segera dilaporkan.
Sheriff Harris County Ed Gonzalez mengatakan kepada kantor berita lokal KTRK, bahwa dua anak laki-laki yang lebih muda tampak kurang gizi dan mereka "menunjukkan tanda-tanda cedera fisik".
“Tampaknya mereka pada dasarnya saling membantu,” kata Ed Gonzalez, dikutip dari Daily Star, Rabu (27/10/2021).
"Kakak yang lebih tua melakukan yang terbaik yang dia bisa untuk menjaga yang lain."
Setelah kedatangan polisi ke tempat kejadian, detektif dari Kantor Sheriff Harris County mendatangi ibu ketiga anak tersebut untuk mendapatkan keterangan.
Dia sempat ditangkap bersama kekasihnya, tetapi kemudian dibebaskan untuk menunggu penyelidikan lebih lanjut pada Senin (25/10/2021).
Keduanya tidak ditahan atau didakwa dengan kejahatan apa pun.
Kepolisian juga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait keputusan mengejutkan itu.
Di sisi lain, belum diketahui apakah pihak berwenang melakukan pencarian atas ayah biologis anak-anak tersebut atau tidak.
Baca juga: Balita 2 Tahun di AS Tembak Ibunya saat Rapat Virtual hingga Tewas, Sang Ayah Didakwa karena Lalai
Baca juga: Seorang Pria di Austria Simpan Jasad Ibunya selama Setahun demi Dapatkan Uang Tunjangan
Tiga bersaudara yang selamat dari kondisi mengerikan itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Mereka didiagnosis menderita kekurangan gizi dan satu di antaranya, yakni anak paling muda yang berusia tujuh tahun, mengalami patah tulang di wajahnya.
Sambil menunggu hasil investigasi pihak berwenang, layanan kesejahteraan anak di Texas dilaporkan juga menggelar penyelidikan atas perkara itu.
Dalam sebuah pernyataan resminya, Departemen Keluarga dan Layanan Perlindungan mengatakan bahwa mereka sedang mencari hak asuh darurat dari tiga saudara kandung yang masih hidup.
Itu dilakukan guna memastikan keselamatan mereka.
Sementara itu, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan kepada jasad saudara tiga anak itu, ditemukan bahwa penyebab kematiannya adalah karena beberapa luka benda tumpul.
Disimpulkan bahwa anak tersebut merupakan korban pembunuhan.
Selama berbulan-bulan, ketiga anak itu ditinggalkan di apartemen dan pihak tetangga mengaku tidak mengetahui tentang keberadaan jasad tersebut, meskipun sudah menaruh rasa curiga.
Seorang tetangga yang biasa memberi makan ketiga anak tersebut, Trevor Thompson, menggambarkan kakak tertua sebagai sosok yang paranoid dan takut diracun.
"Beberapa kali saya perhatikan lampu tidak menyala, dan lantai atas sepi, jadi saya pikir ada masalah karena orangtua (mereka) sudah lama tidak ada di sana,” kata Thompson.
Tetangga lain, Erica Champman, juga mengungkapkan hal yang sama.
Chapman mengatakan dia tahu ada yang tidak beres karena ibunya jarang di rumah, sehingga dia juga mulai memberi anak-anak tersebut makanan sejak enam bulan lalu, dikutip dari ABC13, Kamis (27/10/2021).
"Dia (anak berusia 15 tahun) akan lari ke bawah dan mengambil mi, minuman dan keripik dan berlari kembali," kata Chapman.
Chapman mengatakan remaja itu tidak akan menerima makanan yang sudah dimasak.
Dia hanya akan mengambil makanan ringan kemasan, buah dan pizza.
Chapman berpikir bahwa anak berusia 15 tahun itu merahasiakan dua saudara laki-lakinya yang lain karena takut.
Baik Thompson dan Champman, mengaku tidak menghubungi pihak berwenang karena mereka tidak memahami besarnya situasi.
Mereka mengatakan bahwa anak tertua tersebut suka menyendiri dan tidak banyak menjawab pertanyaan.
Di sisi lain, stasiun televisi lokal ABC13 mencoba untuk mewawancarai ibu dari anak-anak itu dan kekasihnya setelah dibebaskan.
Namun, pasangan itu menutup diri dan menghindari media ketika sudah berada di rumah mereka.
"Kami melihat mereka datang dan pergi," kata tetangga pasangan tersebut, Tanieka.
"Kami tidak pernah melihat anak-anak. Tidak ada."
Tanieka mengatakan ibu dan kekasihnya itu tinggal di sebuah unit di lantai bawah serta sering terlihat oleh tetangga.
Dia memperkirakan mereka telah tinggal di sana sejak Januari atau Februari. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Amerika Serikat lain