TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) akhirnya buka suara terkait tewasnya mahasiswa saat mengikuti diklat Menwa, Selasa (26/10/2021).
Dilansir TribunWow.com, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto mengatakan hingga kini polisi sudah memeriksa 21 panitia diklat tersebut.
Para saksi yang diperiksa terdiri dari mahasiswa, senior dan pembina Menwa.
“Panitia sejumlah 21 mahasiswa, senior, dan pembina sudah dimintai keterangan. Kami dari UNS sepenuhnya menyerahkan penyidikan ini ke pihak berwenang,” ujar Sutanto, dikutip dari TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).
Sementara itu, Wakil Resktor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof, Ahmad Yunus mengatakan pihaknya turut berbela sungkawa atas kasus ini.
Selain itu, Yunus juga menyebut UNS telah berkoordinasi dengan keluarga serta pihak kepolisian.
Namun, hingga kini belum diketahui pasti penyebab kematian korban.
“Hasil dari autopsi masih menunggu dari kepolisian, UNS menyerahkan hasil kesimpulan kejadian tersebut secara resmi dari kepolisian," jelasnya.
"Apakah itu kecelakaan atau ada unsur dugaan kekerasan, kami sepenuhnya menunggu dari pihak kepolisian."
“Jenazah kami bawa dari Karangpandan ke Moewardi. Sesampainya di sana, dilakukan autopsi oleh dokter dari Moewardi dan dokter forensik dari Bhayangkara Polri."
Baca juga: Reaksi Gibran Soroti Latihan Fisik soal Mahasiswa UNS Meninggal seusai Ikut Diklat Menwa
Baca juga: Kondisi Wajah Penuh Luka, Mahasiswa UNS Tewas karena Kepala Dipukul Berkali-kali
Alami Luka di Kepala
Misteri kematian GE, mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) saat mengikuti diklat calon anggota Menwa UNS akhirnya terungkap.
Dilansir TribunWow.com, GE diduga tewas karena mengalami benturan keras dikepalanya.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan ada beberapa bekas pukulan di kepala korban.
"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," ungkap Iqbal, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).
"Untuk berapa titik (kekerasan) saya belum bisa sebutkan."
Hasil autopsi jasad GE akan diumumkan pekan depan.
Hingga saat ini, polisi belum menetapkan satu pun tersangka.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
"Semua sudah kami periksa, pemeriksaan dilakukan secara maraton, secepat akan kami sampaikan."
Baca juga: 4 Fakta Mahasiswa UNS Tewas seusai Diklat Menwa, Disebut Kesurupan hingga Wajah Luka-luka
Baca juga: Sosok GE, Mahasiswa UNS yang Tewas saat Ikuti DIklat Menwa, Dikenal Baik dan Aktif Organisasi
Wajah Babak Belur
Dilansir TribunWow.com, kabar kematian GE didapat keluarga pada Senin (25/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu pihak keluarga langsung diajak ke RSUD dr Moewardi Surakarta untuk melihat kondisi GE.
Nahas, saat keluarga tiba di rumah sakit, GE sudah terbujur kaku di ruang jenazah.
Paman korban, Sutarno menyebut awalnya pihak keluarga tak mencurigai kematian korban.
Namun saat di rumah duka, keluarga melihat wajah dan tubuh korban dipenuhi luka tak wajar.
"Kondisi jenazah memang tidak diperiksa, karena tidak tega, inginnya segera dibawa pulang," ungkap Sutarno, dikutip dari TribunSolo.com, Senin (25/10/2021).
"Yang terlihat bagian mata lebam, bawah mata sudah menghitam, bibir juga berdarah, selain itu juga keluar cairan bening di kepala bagian belakang."
Bersamaan dengan kedatangan polisi di rumah duka, keluarga akhirnya setuju untuk dilakukan autopsi terhadap jasad GE.
Baca juga: Pengakuan Kapolres Nunukan Viral Hajar Anggotanya, Emosi saat Zoom Korban Malah Menghilang
Baca juga: Soal Insiden di Laga Bhayangkara FC Vs Persib Bandung, Paul Munster Sebut Ada Upaya Provokasi
Menurut Suratno, korban terakhir kali berpamitan untuk mengikuti diklat Menwa.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kematian korban.
"Sebelumnya memang pamit ikut diklat menwa itu, sejak hari Jum'at, tapi dia pulang pergi, pulang pergi."
Saat itu, kata Sutarno, ada dua orang datang ke rumah sekira pukul 02.00 WIB.
Kedua orang tersebut tak menjelaskan maksud menemui ayah GE dan hanya menyebut ada hal penting.
"Ada dua orang yang datang, sepertinya mahasiswa, datang mencari rumah Pak Nardi ayahnya, jam 02.00 WIB," ungkap Sutarno.
"Kemudian, orang tuanya diajak ke rumah sakit Moewardi, dan jam 03.00 WIB ada kabar datang kesini, kalau GE meninggal dunia."
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika membenarkan adanya kejadian itu.
Menurutnya, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban.
"Untuk mengetahui penyebab pasti kematian dari korban. Saat ini para anggota sudah berada di Rumah Duka," katanya.
"Untuk laporan resmi belum ada, tapi dari informasi sementara, di kawasan Jurug ada kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa UNS." (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari TribunSolo.com dengan judul Keluarga Setuju Autopsi, Ada Luka Lebam di Wajah Mahasiswa UNS Solo yang Meninggal saat Diklat , Kronologi Mahasiswa UNS Tewas Diklat Menwa : Banyak Luka, Tapi Keluarga Diberi Tahu karena Kesurupan, Ada Mahasiswanya Meninggal, UNS Sebut Ada Aktifitas Fisik saat Gelaran Diklat Calon Anggota Menwa, Keluarga Mahasiswa UNS yang Meninggal Dikabari Dini Hari, Ada Dua Orang Datang: Hanya Bilang Penting, dan BEM SV UNS Desak Usut Tuntas Insiden Meninggalnya Mahasiswa saat Diklat Menwa: Tuntut 5 Poin