TRIBUNWOW.COM - Kepala Desa (Kades) Jalancagak, Subang, Jawa Barat, Indra Zainal Alim diketahui aktif mengawal kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di rumahnya yang ada di Desa Jalancagak.
Dia mengaku mengawal kasus ini sejak awal karena dirinya juga merupakan keluarga korban.
"Saya sekaligus keluarga korban, saya yang tahu persis di TKP dan di lapangan ketika ada pertama pemberitaan kejadian tentang pembunuhan (Tuti dan Amalia)," katanya dalam akun Youtube miliknya indra zainal chanel yang diunggah pada Jumat (22/10/2021).
Baca juga: Kembali Diperiksa, Alibi Yosef Diperkuat Beberapa Saksi, Disebut Makin Tak terkait Kasus Subang
Baca juga: Keluar dari Ruang Satreskrim Polres Subang setelah 8 Jam, Ini Kata Yosef soal Kasus Subang
Dia menegaskan hal itu karena ingin menjelaskan posisinya sebelum memberi keterangan pada publik terkait kasus Subang.
Dalam kesempatan itu dirinya ingin meluruskan kronologis penemuan jasad korban yang menurutnya kini, setelah dua bulan kasus Subang banyak informasi simpang siur di media terutama di Youtube.
"Saya berharap penerangan kronologis ini akan berguna bagi sahabat-sahabat sekalian tentang menyikapi kasus ini," jelasnya.
Meski yakin polisi tidak akan terpengaruh terkait berbagai opini publik di media, namun Indra mengaku khawatir dengan banyaknya opini publik bisa menghambat penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.
Karena menurutnya, kini banyak konten yang melebih-lebihkan omongan satu pihak dan akan membuat opini publik semakin liar.
"Saya akan mulai ceritakan supaya menjadi terang dan tidak akan menjadi konsumsi publik yang melahirkan opini yang liar," jelasnya.
Dalam pernyataan itu dia meluruskan anggapan bahwa Yosef merupakan orang yang pertama kali menemukan jasad korban.
Baca juga: 8 Jam Diperiksa Polisi, Yosef Blak-blakan soal Misteri Kasus Subang, akan Segera Terungkap?
Padahal menurutnya saat itu pihak yang pertama kali menemukan jasa korban adalah pihak kepolisian yang melakukan olah TKP.
"Kita tidak ada yang tahu, semua yang ada di TKP, warga yang melihat, warga yang menonton, kemudian media-media yang datang itu tidak ada yang tahu bahwa di dalam bagasi (mobil Alphard milik Tuti) itu ada dua mayat," katanya.
Lebih lanjut pertama kali ditemukannya jasad adalah adanya kaki yang terlihat oleh pihak kepolisian, dan setelah dikonfirmasi kepada Indra yang merupakan sepupu korban, dinyatakan itu adalah kaki Tuti.
Dalam ceritanya dijelaskan bahwa tim yang melakukan olah TKP awal adalah polisi dari Polsek Jalancagak dan bukan tim inafis.
Kemudian dijelaskan bahwa polisi yang melakukan olah TKP awal menunggu tim inafis datang dan melakukan olah TKP lebih dalam.
Di sini Indra juga menjelaskan mengapa awalnya kasus ini sempat diduga perampokan atau penulikan.
Menurutnya itu karena pihak yang melihat hanya melihat kondisi TKP tanpa mengecek secara detail.
"Pada waktu itu juga kita belum bisa memutuskan apakah itu perampokan, disertai pembunuhan, bahwa itu adalah pembunuhan atau perampokan, jadi tetap kita semua menunggu hasil dari tim inafis," jelasnya.
"Setelah tim inafis mengidentifikasi semua dengan olah TKP di TKP tersebut barulah pihak polisi menyebut bahwa ini adalah murni pembunuhan, karena barang-barang berharga itu tetap ada dan kebetulan ada uang di sana pun tidak raib di ambil," jelasnya.
Keterangan Indra bisa disimak dalam video di bawah ini:
Kronologi Versi Yosef
Selama ini diketahui banyak pihak mengetahui kronologi kasus ini dari pihak Yosef.
Pasalnya Yosef merupakan pihak yang pertama kali datang ke TKP dan dirinya juga yang melapor ke kantor polisi.
Yosef yang merupakan saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat kembali menjadi sorotan.
Dalam program AIMAN yang tayang di Youtube Kompas TV pada Selasa (29/9/2021) Yosef sempat menjelaskan kronologi kejadiannya di TKP yang juga menjadi alibinya.
Dia menjelaskan jika semalaman, di mana waktu diperkirakannya terjadi pembunuhan, dirinya sedang berada di rumah istri mudanya dan itu diketahui sejumlah saksi lain.
Dia diketahui datang di TKP atau rumahnya pada sekitar pukul 07.15 WIB.
Yosef memang orang pertama yang datang di TKP yang merupakan rumahnya, dan melihat kondisi TKP sudah berantakan serta berceceran darah.
"Kita kaget itu rumah semua sudah berantakan, langsung saya teriak-teriak memanggil anak dan istri," katanya.
Saat di TKP dia mengaku tidak menemukan istri dan anaknya meski sudah mencari ke segala tempat.
Kemudian dirinya langsung mencari bantuan dari petugas kebersihan yang ditemuinya di dekat TKP yang bernama Ujang.
Yosef juga mengatakan jika dirinya akan ke kantor polisi untuk melapor, dan ujang diketahui melapor kepada Ketua RT.
Sambil menuju Polsek Jalancagak, Yosef mampir ke kediaman kakak Korban yang juga ibu dari Danu yang kemudian menjadi saksi kasus Subang.
Di sana dia masih mengira itu merupakan kasus penculikan dan bukan pembunuhan, hal itu juga yang disampaikan ketika melapor ke kantor polisi.
Kemudian, dia kembali datang ke TKP sudah bersama pihak kepolisian dan di sana sudah ramai warga yang melihat.
Dia juga mengaku tidak diperkenankan lagi masuk ke dalam TKP, bahkan dia pertama kali mendapat informasi bahwa ada jasad di bagasi mobil Alphard setelah diberi tahu warga lain, sebelum mendapat keterangan dari kepolisian.
Pelaku Diduga Orang Dekat
Kemudian, pihak kepolisian juga menyimpulkan bahwa pembunuhan itu merupakan pembunuhan berencana karena apa yang dilakukan pelaku bisa dibilang rapi.
Selain itu, pelaku juga diduga merupakan orang dekat oleh korban.
Itu karena tidak ditemukan juga adanya kerusakan pada akses masuk ke rumah korban seperti pintu atau jendela.
Padahal, Yosef menyebut bahwa satu-satunya yang memegang kunci rumah adalah Tuti.
"Yang pegang kunci hanya satu-satunya, mamahnya di dalam, simpan di dalam," kata Yosef.
Yosef juga mengakui bahwa tidak ada kerusakan pada akses masuk ke TKP.
Tetapi dia melihat kunci belakang tergantung di belakang.
"Saya lihat pas di belakang, kuncinya ada di belakang," katanya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan.
Keterangan Yosef bisa disimak sejak menit ke-3:
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Kasus Subang Lainnya