TRIBUNWOW.COM - Seusai statusnya di PSS Sleman terbongkar belum lama ini, sosok Arthur Irawan terus menjadi sorotan dua basis suporter Laskar Super Elja, Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania.
Seperti diketahui, status siapa sebenarnya sosok Arthur Irawan terbongkar setelah BCS mengunggah cuitan terkait hasil rapatnya pada Kamis (14/10/2021).
BCS menjelaskan siapa sebenarnya pemilik saham PSS Sleman selama ini.
Ternyata, hasil pertemuan tersebut ditemukan bahwa terdapat fakta baru terkait sosok pemegang saham PSS Sleman.
Ada dua sosok pemegang saham PSS Sleman dan satu di antaranya merupakan orangtua dari pemain Super Elja, Arthur Irawan.
Pertama, pemegang saham PSS Sleman ada Agus Projosasmito.
Kedua, yakni Effy Soenarni Soeharsono yang tak lain adalah orangtua Arthur Irawan.
"Berdasarkan dari pertemuan perwakilan BCS dengan Bapak Agus Projosasmito tempo hari di Jakarta, kami mendapatkan informasi bahwa ada satu nama pemegang saham mayoritas lain, Ibu Effy Soenarni Soeharsono. Fakta yang ditemukan bahwa Ibu Effy adalah ibu dari Arthur Daniel Irawan, " dikutip TribunWow.com dari cuitan Twitter @BCSxPSS-1976.
Hal ini sontak semakin memicu amarah dari Slemania maupun BCS.
Pasalnya, kedua basis suporter tersebut merasa kecewa dengan apa yang terjadi pada PSS Sleman.
Selain hasil buruk dalam beberapa laga awal di Liga 1 2021, ditambah dengan temuan fakta adanya pemain titipan di PSS Sleman.
Sontak, dengan diungkapnya fakta baru terkait siapa sebenarnya sosok pemegang saham dan hubungannya dengan Arthur Irawan, Sleman Fans lantas terus memberikan gunjingan kepada mantan pemain yang pernah merumput bersama Espanyol tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari laman Instagram @psssleman, gunjingan dan cemoohan terhadap Arthur Irawan masih banyak terlihat di dalam kolom komentar unggahan Super Elja.
Baca juga: Jelang Persib Bandung Kontra PSS Sleman, Maung Bandung Malah Ditinggal 1 Sosok Penting Ini, Ada Apa?
Baca juga: Head to Head dan Market Value Persib Bandung Vs PSS Sleman: Maung Unggul Jauh atas Super Elja
Meski di laga terakhir PSS Sleman berhasil menundukkan Barito Putera, namun nampaknya gunjingan dan cemoohan Sleman Fans terhadap Arthur Irawan tak kunjung usai.
"Dimana anak mama...? Urat malunya dimana?" tulis @pedrot339.
"Anak mama gak boleh ujan-ujan. Duduk manis dirumah," tulis @masgigeh.
"Pemain sing jarene jeboLan eropa ning ndi?" tulis @thetic.achmad.januar.
"Anak mami lagi pakpung, habis itu disuapin," tulis @tyohrnwn.
"NO. 8 dulu dipakai legend Anang Hadi. Ya Allah saiki koq dipakai anak manja," tulis @sigit_ismunawan.
Hubungan Sleman Fans dan PSS Sleman Tak Kunjung Harmonis
Meski PSS Sleman menang 3-2 atas Barito Putera di pekan ketujuh Jumat (15/10/2021), namun Slemania dan BCS masih belum menunjukkan sikap harmonis kepada penggawa Super Elja.
Walaupun kemenangan berhasil direngkuh oleh PSS Sleman, namun hal itu tak lantas membuat BCS dan Slemania berubah sikap.
Dilansir TribunWow.com dari laman Instagram @psssleman, terlihat banyaknya komentar negatif terus menghiasi laman Instagram resmi PSS Sleman.
Banyak suporter PSS Sleman yang meminta Laskar Super Elja segera kembali ke Sleman setelah memutusukan beberapa pekan TC di Jakarta.
Terlebih, PSS Sleman juga tak nampak kembali ke Sleman setelah melakoni TC di Jakarta.
Kim Jeffrey Kurniawan dkk langsung bergegas menuju Kota Solo tempat berlangsungnya seri kedua laga PSS Sleman kontra Barito Putera.
Hal ini tentu menambah kekecewaan dari Slemania dan BCS.
Bahkan beberapa suporter nampak meluapkan amarahnya dengan menganggap PSS Sleman sengaja menjauh dari suporternya sendiri seperti layaknya musuh.
"Supporter seg ngancani Seko ngisor jaman koe susah Saiki di anggep musuh , di hindari seolah supporter dw biang masalah," tulis @ariefind_jr_hady.
"Isin aku!! semarang latian wae neng kotane dewe,iki lo sampe do wedi karo kotane dewe," tulis @suryobangkit.
"Suporter dewe wes dianggep musuh," tulis @dekaramadanii.
"Sakiki wes Dadi musuh to bro," tulis @alfnrioadtm.
Para suporter PSS Sleman menyayangkan keputusan manajemen yang tak mau membawa penggawa Super Elja untuk kembali ke Sleman.
Mengingat jarak tempuh yang sebenarnya tidak jauh dari Sleman ke Solo yang harusnya bisa ditempuh tanpa harus stay di kota Solo.
"Hai management pss Sleman, tingkah laku kalian sangat tidak menghargai pendiri dan pewaris club, dan sangat layak untuk direbut diperjuangkan.
Sangat aneh team yg home basenya sangat dkt dgn kota pertandingan tapi TDK kembali ke kota asal!!!
Kami TDK butuh kalian wahai jajaran management tapi kami butuh untuk support pemain PSS Sleman !!! Kami rindu dgn pemain & jgn halangi kami untuk dkt dgn pemain bukan dekat dgn KALIAN !!!" tulis @irvanarianto.
"Muleh too latihan neng omah, perjalanan gur 1jaman og. Hih," tulis @kristiandito1.
"maguo galo apik mah danggurke," tulis @_dimas.ps.
Jika dilihat dari banyaknya komentar yang ada, maka dapat dipastikan BCS dan Slemania tak terpengaruh dengan hasil menang yang diraih oleh PSS Sleman.
Kedua basis suporter PSS Sleman masih menunggu janji manajemen untuk merealisasikan tuntutan mereka.
Selain itu, Slemania dan BCS meminta penggawa Super Elja segera kembali pulang ke Sleman.
Mengingat Kota Sleman yang notabene sangat dekat dengan Solo seharusnya dapat membuat Super Elja banyak melakoni latihan di kota Bumi Sembadha.
BCS dan Slemania Lakukan Audiensi dengan Bupati Sleman serta Manajemen PSS Sleman
Brigata Curva Sud (BSC) dan Slemania beraudiensi dengan Bupati Sleman serta manajemen PSS Sleman untuk duduk bersama membahas terkait tuntutan suporter yang belum juga direalisasi.
Dilansir TribunWow.com dari laman Twitter @BCSxPSS_1976, salah satu basis suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud mengunggah videonya kala mendatangi kantor Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Pertemuan yang berlangsung di kantor Bupati Sleman, Jumat (15/10/2021) dini hari WIB dilakukan untuk meminta realisasi manajemen terkait 3 tuntutan BCS dan Slemania.
Mengingat, tuntutan yang sejatinya telah disepakati pada laga PSS Sleman sebelum seri kedua Liga 1 2021, namun tak kunjung ada jawaban.
Adapun tiga tuntutan kepada manajemen PSS Sleman yang belum direalisasikan adalah diminta mundurnya 3 orang, Dejan Antonic, Marco Gracia Paulo dan Arthur Irawan.
Tak hanya itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo turut memberikan fasilitas kepada BCS dan Slemania untuk dihubungkan kepada pemegang saham mayoritas PSS Sleman.
"Bupati Sleman sepakat akan melakukan tindakan dengan melayangkan surat untuk kedua pemegang saham mayoritas. Bapak Agus dan Ibu Effy untuk dapat duduk bersama membahas dan merealisasikan tiga tuntutan," tulis cuitan akun di Twitter BCS.
Dalam cuitannya, Brigata Curva Sud (BCS) berharap akan ada rilis resmi dan titik terang terkait dengan 3 tuntutannya tersebut.
Bahkan BCS memberikan tenggat waktu atau deadline hingga pukul 13.00 WIB Jumat (15/10/2021).
"Kami memberikan deadline hingga pukul 13.00 WIB hari ini," tulis akun Twitter komunitas suporter yang menghuni tribun selatan Stadion Maguwoharjo tersebut.
Pada akhir audiensi bersama Bupati, manajemen dan perwakilan suporter, BCS dan Slemania kompak menyanyikan chants 'Sampai Kau Bisa' di depan kantor Bupati.
Suasana dini hari berubah menjadi mencekam karena nyala dari flare yang turut mewarnai suasana seusai audiensi tersebut. (TribunWow.com/Adi Manggala S)
Baca Berita Terkait Liga 1 Lainnya