TRIBUNWOW.COM – Penggerebekan sebuah kantor pinjaman online atau pinjol ilegal dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya di Ruko Gading Bukit Indah, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin (18/10/2021) malam.
Kepolisian melaporkan penemuan ribuan data nasabah, meskipun kantor terlihat sepi karena pemberlakuan work from home (WFH).
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, empat karyawan yang bertugas sebagai supervisor telemarketing, supervisor, dan desk collecting ditangkap untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Hotman Paris Peringatkan Bahaya Pinjaman Online, Bongkar Cara Pelaku Akses Data Pribadi Korban
Baca juga: Diteror Penagih Pinjaman Online, Nafa Urbach sampai Diancam Dibunuh: Padahal Saya Gak Kenal Peminjam
Perusahaan pinjol itu disebutkan bernama PT AIC yang membawahi empat aplikasi pinjaman online ilegal.
Meskipun tidak diberikan penjelasan lebih lanjut terkait empat aplikasi yang disebutkan, kepolisian menyatakan PT AIC sudah beroperasi sejak 2018.
Hal tersebut diungkapkan oleh Diskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis.
"Di bawah perusahaan ini ada empat aplikasi yang mereka jalankan dan semuanya adalah ilegal," kata Auliansyah di lokasi, Senin (18/10/2021) malam.
Kepolisian juga menemukan ribuan data nasabah di mana PT AIC sudah berhasil menjaring sedikitnya 8 ribu nasabah hingga kini.
"Kita mendapatkan data nasabah mereka ini kurang lebih ada 8.000 orang. Nanti akan kita dalami lagi dari mananya," ucap Auliansyah.
Penggerebekan atas PT AIC dilakukan seusai kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa para penagih dari perusahaan tersebut melakukan pengancaman.
Mereka tak hanya menggunakan kata-kata kasar, tetapi juga melakukan teror dengan menyebar konten pornografi yang disandingkan dengan foto nasabah.
Itu dilakukan kepada nasabah-nasabah yang terlambat membayar pinjaman.
"Ada beberapa laporan polisi yang disampaikan masyarakat terkait dengan pengancaman dalam penagihan. Mereka mengancam dan mengirimkan gambar-gambar tidak benar atau pornografi kepada mereka untuk melakukan penagihan," ucap Auliansyah.
Baca juga: Setelah Kasusnya Viral, Teror Debt Collector Pinjaman Online ke Guru TK Mulai Berkurang
Baca juga: Modus Pria 13 Kali Mencuri di Masjid dan Musala, Ngaku demi Lunasi Utang Pinjaman Online
Saat digrebek, keadaan kantor pinjol ilegal itu terlihat sepi karena para pekerja sedang bekerja dari rumah.
"Kondisinya agak sepi, karena memang mereka sudah mulai memberlakukan bekerja di rumah," tegas Kombes Auliansyah di lokasi, Senin (18/10/2021).
Menurutnya, para pekerja melakukan aktivitas penagihan utangnya dari rumah masing-masing dengan fasilitas yang sudah diberikan perusahaan.
"Jadi mereka melakukan pekerjaan dari rumah masing-masing dan semua fasilitasnya disediakan oleh manajemen, seperti modem dan fasilitas lainnya," ujar Auliansyah.
Manajemen pinjol ilegal itu ternyata sudah memberlakukan kebijakan WFH sehingga tepat saat penggerebekan kantor mereka sepi.
Ada pula kemungkinan bahwa PT AIC sudah merasa terancam, setelah belakangan polisi sedang gencar-gencarnya menggerebek praktik pinjol ilegal sehingga tak banyak pekerja yang masuk pada hari ini.
Dugaan itu juga terlihat dari rolling door di lantai dasar ruko.
Pihak pinjol ilegal mencoba mengelabuhi petugas dengan memasang stiker tutup pada rolling door merah tersebut.
"Jadi menurut saya karena kemarin kita melakukan penggerebekan di beberapa tempat, makanya mereka memutuskan untuk WFH," kata Auliansyah.
Polisi hanya mendapati empat karyawan di lokasi yang langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Malam ini kita mendapatkan empat orang," kata Auliansyah.
Beberapa barang bukti juga diamankan berupa sejumlah komputer, laptop, modem, dan data-data yang tersimpan di dalam fasilitas milik pinjol ilegal itu.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, kantor AIC terdiri dari empat lantai yang keseluruhannya digunakan sebagai tempat operasional praktik pinjol ilegal.
Fungsi dari setiap lantai di kantor tersebut dibeberkan oleh Kombes Pol Auliansyah.
"Lantai 2 itu digunakan sebagai telemarketing, kemudian lantai 3-nya telemarketing dan reminding, dan lantai 4-nya ini sebagai collector atau penagihan," ucap Auliansyah.
Namun sayangnya, setiap ruangan dengan puluhan meja kerja berfasilitas lengkap tersebut saat itu tampak sepi.(TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Pinjaman Online lain
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dengan judul Kantor Pinjol Ilegal di Kelapa Gading Beroperasi Sejak 2018, 4 Aplikasi Menjaring 8.000 Nasabah dan Penggerebekan Kantor Pinjol Ilegal Berlanjut di Kelapa Gading, Karyawan Beroperasi dari Rumah