Pembunuhan di Subang

Sejumlah Pengurus Jadi Saksi Kasus Subang, Yosef Sebut Kematian Korban Tak terkait Yayasan Keluarga

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yosef saat diwawancara pada Jumat (15/10/2021). Dia menyebut tak ada kaitannya antara kasus Subang dan yayasan yang didirikannya.

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pengurus dan mantan pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional diketahui menjadi saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.

Namun, suami Tuti, Yosef yang juga merupakan pendiri yayasan mengelak jika yayasan tersebut dikaitkan dengan kasus pembunuhan yang menewaskan istri dan anaknya itu. 

"Keterangan dari Pak Yosef sendiri kepada kami kuasa hukumnya bahwa tidak ada sangkut pautnya kasus kematian dari kedua korban dengan yayasan," ucap Deden Nasution kuasa hukum Yosef di Subang, Senin (18/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Yoris dan Danu Gandeng 9 Pengacara Terkenal dalam Kasus Pembunuhan di Subang, Terungkap Ini Alasanya

Baca juga: Terkait Kasus Subang, Ahli Forensik Sebut Dapat Informasi dari Masyarakat di Medsos: Sangat Membantu

Yayasan tersebut memang diketahui oleh keluarga Yosef. 

Tuti dan Amalia juga menjadi pimpinan yayasan dengan masing-masing menjabat sebagai bendahara dan sekretaris. 

Dengan pimpinan tertinggi yaitu Yoris, anak pertama dari Yosef dan Tuti. 

Diketahui gaji pimpinan yayasan adalah Rp 12 juta untuk ketua yayasan dan masing-masing Rp 10 juta untuk sekretaris dan bendahara.

Yosef sendiri sudah tidak lagi menjabat di struktur yayasan, bahkan dia tidak menerima lagi penghasilan dari yayasan yang didirikannya.

Meski tak menjabat di struktur organisasi yayasan, Yosef melalui Deden membantah jika ada yang menyebut yayasan yang didirikannya terdapat konflik kepengurusan. 

"Memang dalam yayasan sendiri semuanya masih keluarga, seperti Yoris (34) ketua yayasan anak tertua dari Yosef struktur dari yayasan juga masih keluarga," katanya.

Baca juga: Apakah Hal-hal Mistis Bisa Pengaruhi Penyelidikan Kasus Pembunuhan di Subang? Ini Jawaban Polisi

Selain Yosef dan Yoris, pengurus yayasan lain yang masih keponakan Tuti, Danu juga menjadi saksi yang kerap diperiksa oleh penyidik. 

Kepala sekolah yang dinaungi yayasan itu juga diketahui sempat menjadi saksi. 

Bahkan istri muda Yosef, Mimin yang juga mantan pengurus yayasan menjadi saksi yang banyak diperiksa pihak kepolisian. 

Ditanyakan Penyidik

Polisi juga sempat mendalami soal dugaan konflik yayasan yang didirikan oleh Yosef. 

Rohman Hidayat yang merupakan kuasa hukum Yosef, menyebut Yosef juga dimintai keterangan soal masalah di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikannya. 

"Ditanya soal yayasan awal mula berdirinya bagaimana, kepengurusannya gimana dan peran-perannya seperti apa, seputar itu," Rabu (15/9/2021) ucap dia.

Ditanya terkait apakah ditemukan konflik dalam kepengurusan yayasan, dalam pemeriksaan, Rohman menyebut selama pemeriksaan belum ditemukan adanya konflik di dalam yayasan.

Namun, dia juga tidak membantah jika kemungkinan ada konflik yayasan. 

"Jadi bukan tidak ada ya, sejauh ini dalam pemeriksaan memang belum ditemukan soal konflik dalam pengurusan yayasan," katanya.

Menurut Rohman ada tiga hal pokok yang ditanyakan penyidik kepada Yosef.

Di antaranya, Yosef kembali dicecar terkait keberadaannya sehari sebelum peristiwa pembunuhan istri dan anaknya.  

"BAP hari ini ada berita acara tambahan yang pertama tentang pendirian yayasan, yang kedua tentang aktifitas klien sehari sebelum kejadian, setelah ditemukan jenazah di TKP. Pendalamannya di situ," jelasnya.

Materi pertanyaan tersebut sebenarnya sudah ditanyakan saat pemeriksaan sebelum-sebelumnya.

Pun demikian dengan cinta segitiga antara Yosef dengan Tuti dan M, istri muda Yosef, Rohman mengatakan dalam sepengetahuannya tidak ada masalah.

"Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa hubungan antara Yosef dengan istri muda dan ibu Tuti sejauh ini tidak ada masalah. Itu juga yang dikatakan Yosef ke penyidik Polres Subang," kata dia. 

Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.

Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.

Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut tertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban. 

Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. 

Yosef diketahui menjadi saksi yang paling banyak diperiksa dalam kasus ini. 

Dia telah menjalani 13 kali pemeriksaan dan sempat dites menggunakan alat tes kebohongan. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Jawaban Yosef saat Ditanya Konflik Asmara Cinta Segitiga dan Tahta Yayasan di Kasus Subang dan Komentar Terbaru Yosef Mengenai Kasus Subang, Ia Yakin Meninggalnya Tuti dan Amalia Tak Terkait Ini