Liga 1

Sebut Persib Bandung Memalukan, Paul Munster: Menuduh Bhayangkara FC Ada Main dengan Wasit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster. Sebut Persib Bandung Memalukan, Paul Munster: Menuduh Bhayangkara FC Ada Main dengan Wasit

TRIBUNWOW.COM - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster buka suara menanggapi insiden yang terjadi pada laga melawan Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2021.

Duel antara Bhayangkara FC vs Persib Bandung diwarnai dengan keributan di penghujung laga, yang melibatkan pelatih Maung Bandung Robert Alberts dan salah satu ofisial The Guardian Sumardji di Stadion Moch. Subroto Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (16/10/2021). 

Paul Munster menyebut tim pelatih Persib Bandung yang sudah unggul 2-0 dituding melakukan provokasi dan menilai Bhayangkara FC dibantu oleh wasit.

Dirinya sangat menyayangkan sikap dari tim pelatih Persib Bandung.

Baca juga: Lakukan Banyak Penyelamatan saat Lawan Bhayangkara, Teja Paku Alam Layak Jadi MOTM Persib Bandung?

Baca juga: Klasemen Liga 1 2021: Persib Bandung dan PSS Sleman Naik, Bhayangkara FC dan PSIS 2 Teratas

Dikutip TribunWow.com dari Bolasport.com pada Minggu (17/10/2021), Paul Munster menilai, seorang pelatih seharusnya fokus pada pertandingan dan tidak perlu membuat ucapan-ucapan tidak perlu yang bisa menimbulkan keributan.

“Jadi sebenarnya dalam pertandingan bahwa sebagai tim pelatih yang ada di bench harusnya fokus pada pertandingan,” ujar Paul Munster.

“Tetapi dibanyak kesempatan tadi terdengar provokasi-provokasi yang berkesan menuduh kami bahwa kami ada main dengan wasit.”

Paul Munster mengaku, tuduhan tersebut sangat tidak enak untuk didengar dan wajar bila pihaknya melakukan protes di penghujung laga.

“Yang mana tuduhan itu tidak enak didengar dan pastinya marah juga, Sehingga akhirnya setelah pertandingan harus ada konsekuensi yang terjadi.”

Paul Munster menilai, tuduhan tersebut sangat tidak mendasar dan sangat memalukan, terlebih ucapan tersebut dilontarkan dari tim pelatih Persib Bandung.

“Karena tuduhan-tuduhan seperti itu yang tanpa dasar itu sangat memalukan sekali. Apalagi datangnya dari bench Persib,” ucap Paul Munster.

Terlepas dari insiden yang tidak mengenakkan tersebut, Paul Munster menilai bahwa anak asuhnya sudah bermain dengan baik. 

Ezechiel Ndouasel dkk mampu mendominiasi permainan dan banyak mendapatkan peluang pada babak pertama. 

Namun tampaknya Dewi Fortuna (keberuntungan) tampaknya lebih berpihak kepada Persib Bandung ketimbang Bhayangkara FC.

Persib Bandung unggul 2-0 atas Bhayangkara FC di babak pertama. (Video.com)

Terbukti, Ezechiel Ndouasel yang mendapat peluang emas melalui titik pinalti justru gagal mengeksekusinya. 

Sepakan keras Ezechiel mampu ditepis oleh Teja Paku Alam dan menhasilkan bola rebown yang akhirnya dibuang oleh Mohammed Rashid.

“Karena di babak pertama kami mendominasi dan mendapatkan banyak peluang,” pungkas Paul Munster.

“Di babak kedua pun anak-anak tetap bekerja keras, tetap mendominasi dan mendapatkan banyak peluang, kami juga mendapatkan penalti walaupun gagal.”

"Intinya secara performa pemain sudah bagus, cuma hasil saja yang belum berpihak,” lanjutnya.

Baca juga: Komentar Robert Alberts setelah Persib Bandung Hajar Bhayangkara FC dengan Skor 2-0 di Liga 1 2021

Kronologi Terjadinya Insiden

Selepas laga yang dimenangkan oleh Persib Bandung dengan skor 2-0 berkat gol dari Febri Hariyadi dan Ezra Walian, terlihat Robert Alberts bersitegang dengan manajer The Guardian, Sudarmadji.

Mulanya, nampak dalam insiden tersebut, Robert Alberts terlihat tengah bersitegang dengan beberapa offisial Bhayangkara FC.

Sesaat kemudian Sudarmadji datang dari belakang turut mendatangi Robert Alberts yag tengah bersitegang dengan offisial Bhayangkara FC lantas seperti melakukan aksi ludah kepada pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.

Setelah ditelisik, ketegangan antara offisial Bhayangkara FC dengan Persib Bandung terjadi seusai The Guardian mendapatkan hadiah penalti di menit ke-80.

Hal itu lantas membuat para pemain Persib Bandung melakukan potes keras kepada wasit utama dan hakim garis.

Protes tersebut tak digubris, Bhayangkara FC tetap mendapatkan hadiah penalti buah dari handsball yang dianggap dilakukan oleh Dedi Kusnandar saat menjadi pagar betis.

Penalti didapat oleh Bhayangkara FC yang lalu dieksekusi oleh sang bomber andalan, Ezechiel Ndouasel.

Namun sayang, Ezechiel Ndouasel gagal melakukan tugasnya dengan baik.

Sepakan penalti Eze berhasil digagalkan oleh Teja Paku Alam yang berhasil melakukan tepisan dan membaca arah bola mantan bomber Maung Bandung tersebut.

Alhasil skor tetap tidak berubah, 2-0 untuk keunggulang Pangeran Biru atas The Guardian.

Menanggapi penalti gagal dari Ezechiel Ndouassel, para offisial Persib Bandung melakukan aksi selebrasi 'menengok' ke arah bench Bhayangkara FC.

Aksi selebrasi offisial Persib Bandung tersebut lantas membuat para penggawa Bhayangkara FC yang berada di bench geram dan tersulut emosi.

Kemudian, pada akhir laga, beberapa pemain Bhayangkara FC turun dan melakukan penggrudukan ke bangku cadangan Persib Bandung.

Beruntung pada saat itu, match comissioner dan aparat yang berjaga dapat mengendalikan situasi yang terjadi.

Namun, meski telah dilakukan peleraian oleh beberapa petugas yang berjaga, aksi ''meludah'' yang dilakukan manajer Bhayangkara FC Sudarmadji kepada Robert Alberts tak terelakan.

Sudarmadji yang sebelumnya tak terlihat tengah berada di kerumunan bersama Robert Alberts, langsung menghampiri pelatih asal Belanda tersebut dengan melakukan aksi tidak terpuji meludahi pelatih Maung Bandung tersebut.

Alhasil, aksinya yang tertangkap oleh kamera langsung tersebar luas di media sosial.

Tak ingin masalah semakin berlarut panjang, seusai laga, Robert Alberts yang ditemani dengan Yaya Sunarya (pelatih fisik) dan Sudarmajdi dengan salah satu offisial Bhayangkara FC melakukan klarifikasinya.

Berikut Transkip isi konferensi pers klarifikasi insiden yang melibatkan Robert Alberts dan manajer Bhayangkara FC, Sudarmadji seusai laga:

''Ya seperti yang saya katakan tadi di prescon buat pertandingan,  bahwa pertandingan ini memang sangat penting bagi kita dan Bhayangkara dalam meposisikan diri, pertama di klasemen, dan tentunya semua bisa terjadi di lapangan, oleh sebab itu kadang terbawa, jadi setelah selesai pertandingan, apapun yang terjadi di dalam lapangan, seperti pemain bertengkar, setelah keluar di lapangan, saya bersama tim dan pemain kembali berjabat tangan, kita tidak ada masalah apa-apa," ujar pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya dikutip dari akun Instagram Bhayangkara FC pada Minggu (17/10/2021).

''Saya minta maaf kalau misalnya ada salah ucapan maupun yang bisakeliru dalam suatu pertandingan, karena dalam situasi pertandingan, semua dapat terjadi, saya meminta maaf,'' imbuh Yaya.

Seusai offisial Persib Bandung yang diwakili oleh pelatih fisik Yaya Sunarya dan pelatih kepala Robert Alberts, klarifikasi dilakukan oleh offisial Bhayangkara FC yang diwakili oleh sang manajer Sudarmadji dan salah seorang offisial berinisial ABP.

''Baik, terimakasih aya mewakili tim bhayangkara fc, sebenarnya tidak ada masalah apa-apa kita saling berteriak pemain di lapangan, mungkin tadi ada beberapa gestur maupun ada kata-ata yang tidak patut diucapkan di bench, mangkanya tadi ada yang sedikit tidak terima, sebenarnya kita membutuhkan dan meminta klarifikasi mengapa mengucapkan seperti itu, namun itu terjadi di lapangan saja, diluar lapangan alhamduilah kita bisa saling berjabat tangan, meminta maaf, mudah-mudahan hal ini tidak akan terjadi lagi, terimakasih, kita tutup dengan bersalaman,'' ujar offisial Bhayangkara FC berinisial ABP.

Dengan konferensi pers yang langsung dilakukan baik offisial Persib Bandung maupun offisial Bhayangkara FC, maka insiden tersebut dipastikan telah berakhir dengan damai. (TribunWow.com/Krisna)

Berita terkait Persib Bandung

Sebagian artikel ini telah diolah dari Bolasport.com dengan judul Penyebab Terjadinya Kerusuhan di Akhir Laga, Paul Munster: Persib Tuduh Bhayangkara FC Bayar Wasit