TRIBUNWOW.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merilis sejumlah kelompok yang disarankan atau yang berhak mendapat suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 atau vaksin booster.
Kelompok terbaru yang mendapat rekomendasi CDC adalah lansia 50 tahun hingga 64 tahun setelah lebih dulu usia di atasnya mendapat rekomendasi.
Dilansir dalam situs resmi CDC, disebutkan bahwa suntikan booster diberikan ketika seseorang telah menyelesaikan seri vaksin mereka dan perlindungan terhadap virus telah menurun dari waktu ke waktu.
Baca juga: Sakit Kepala Jadi Urutan Teratas Gejala Covid-19, Ini Tips Meredakannya saat Isolasi Mandiri
Baca juga: Pakar dari Amerika Serikat Ungkap Covid-19 Masih Bisa Bermutasi seperti Varian Delta
Namun perlu diingat, yang disebut menerima suntikan vaksin lengkap adalah dengan dua dosis vaksin.
Dosis tambahan diberikan kepada orang-orang dengan sistem kekebalan sedang hingga parah.
Dosis tambahan vaksin mRNA-Covid-19 ini dimaksudkan untuk meningkatkan respons orang dengan gangguan kekebalan terhadap seri vaksin awal mereka.
Di dalam laporan itu juga dicantumkan efek samping yang dirasakan sejumlah penerima vaksin dosis ketiga.
Secara umum, menerima vaksin dosis ketiga bagi sejumlah kelompok yang direkomendasikan dinyatakan aman.
Efek samping yang dirasakan setelah mendapat suntikan dosis ketiga disebut sama seperti efek samping setelah mendapat dosis pertama dan kedua.
Dengan efek samping paling banyak dirasakan adalah kelelahan dan sakit di tempat suntikan.
Baca juga: Penderita Diabetes Bisa Isolasi Mandiri saat Terpapar Covid-19, Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan
Secara keseluruhan, sebagian besar efek samping ringan sampai sedang.
Namun, seperti pada penerima dua dosis vaksin, efek samping yang serius jarang terjadi, tetapi dapat terjadi.
Berikut sejumlah kelompok yang disarankan menerika vaksin booster:
1. Orang dewasa yang lebih tua dan orang berusia 50-64 tahun dengan komorbid
Orang berusia 65 tahun ke atas dan orang dewasa 50-64 tahun dengan kondisi medis yang mendasarinya harus mendapatkan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech.
Disebutkan bahwa risiko penyakit parah akibat Covid-19 meningkat seiring bertambahnya usia, dan juga dapat meningkat untuk orang dewasa dari segala usia dengan kondisi medis yang mendasarinya.
2. Pasien perawatan jangka panjang berusia 18 tahun ke atas
Penduduk berusia 18 tahun ke atas yang memiliki penyakit dan membutuhkan perawatan jangka panjang harus mendapatkan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech.
Ini termasuk orang dewasa yang memiliki komorbid dan masih harus terus menjalani perawatan atau kontrol di rumah sakit.
Mereka termasuk orang yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan penyakit parah akibat Covid-19.
3. Orang dengan komorbid risiko tinggi berusia 18-49 tahun
Orang berusia 18–49 tahun dengan komorbid juga dimungkinkan mendapatkan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech berdasarkan manfaat dan risiko masing-masing.
Orang dewasa berusia 18-49 tahun yang memiliki kondisi medis yang mendasari berada pada peningkatan risiko penyakit parah akibat Covid-19.
Namun, risiko itu kemungkinan tidak setinggi orang dewasa berusia 50 tahun ke atas yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
Orang berusia 18-49 tahun yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya mungkin mendapatkan suntikan booster setelah mempertimbangkan risiko dan manfaat masing-masing.
Rekomendasi ini dapat berubah di masa mendatang karena lebih banyak data tersedia.
4. Karyawan dan penduduk yang berisiko tinggi terpapar dan menularkan Covid-19
Orang berusia 18–64 tahun dengan peningkatan risiko paparan dan penularan Covid-19 karena lingkungan kerja atau institusional dapat memperoleh suntikan vaksin Pfizer-BioNTech berdasarkan manfaat dan risiko masing-masing.
Orang dewasa berusia 18–64 tahun yang bekerja atau tinggal di lingkungan tertentu.
Misalnya, perawatan kesehatan, sekolah, fasilitas pemasyarakatan, tempat penampungan tunawisma.
Mereka termasuk orang yang mungkin berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19, dan juga berisiko tinggi menularkan orang lain.
Karena risiko tersebut dapat bervariasi di seluruh rangkaian dan berdasarkan seberapa banyak Covid-19 menyebar di suatu komunitas.
Orang berusia 18–64 tahun yang berisiko lebih tinggi untuk terpapar dan menularkan Covid-19 karena lingkungan kerja atau institusional dapat mendapatkan suntikan tambahan.
Contoh pekerja yang mungkin mendapatkan suntikan booster yaitu:
- Petugas garis depan misalnya, petugas kesehatan, petugas pemadam kebakaran, polisi, staf perawatan umum
- Staf pendidikan misalnya, guru, staf pendukung, pekerja penitipan anak
- Pekerja pangan dan pertanian
- Pekerja manufaktur
- Pekerja koreksi
- Pekerja Layanan Pos AS
- Pekerja angkutan umum
- Pekerja toko kelontong
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya