TRIBUNWOW.COM - Hampir dua bulan sejak berjalannya kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap kasus ini.
Suami Tuti, Yosef, diketahui menjadi saksi yang paling banyak diperiksa oleh pihak kepolisian, dan menyebut dirinya dipojokkan oleh opini publik.
Namun, adik Yosef, Mulyana, menyebut punya keyakinan besar bahwa kakaknya bukanlah pelaku yang melakukan kejahatan sadis tersebut.
Baca juga: Temukan Fakta Baru, Polisi Ungkap Detik-detik Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dihabisi saat Tidur
Baca juga: Dapat Tudingan Miring, Yosef Bersumpah Begini ke Adiknya terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
""Insya Allah dengan pengakuan dia sampai bersumpah, saya yakin dia tidak terlibat dalam hal ini. Saya punya keyakinan besar atas itu," ucap Mulyana di Subang, Minggu (10/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Kepada media, Yosef diketahui juga pernah beberapa kali bersumpah bahwa dirinya bukan pelaku dan tidak menjadi dalang pembunuhan tersebut.
Segala tuduhan yang mengarah kepadanya, dia pastikan bahwa hal itu adalah fitnah.
Hal itu juga yang membuat keyakinan Mulyana, karena itu dia berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini.
"Makanya saya terus berharap agar kasus ini secepatnya terungkap, apalagi kerja dari kepolisian itu profesional, jadi saya percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," katanya.
Diketahui sejak berjalannya kasus ini Yosef tinggal di rumah Mulyana yang masih berada di Subang.
Mulyana menyampaikan bahwa kini kondisi fisik dan psikologis Yosef mengalami kelelahan.
Baca juga: Yosef sering Melamun seusai Pembunuhan Istri dan Anaknya di Subang, Ini Kesaksian Adik Kandungnya
"Kalo ngeliat kondisi orang yang sedang mengalami masalah sangat manusiawi pasti kondisi badannya menurun, itu hal-hal yang wajar, mengganggu pikiran, apalagi ini kan yang menjadi korbannya itu istri sama anaknya, kebayang enggak?" ucap Mulyana.
Selain karena proses penyelidikan pihak kepolisian, kelelahan Yosef terutama disebut karena bersedih atas kepergian istri dan anaknya.
Bahkan, Mulyana menyebut Yosef kerap melamun sendirian di rumah.
"Ya, kadang-kadang ngelamun inget anak sama istri, jangankan ditinggal selamanya ditinggal jauh juga suka jadi pikiran, apalagi istri sama anaknya meninggalnya secara tidak wajar," katanya.
"Makannya sekali lagi, semoga kasus ini segera terungkap udah itu saja," ucap Mulyana.
Karena itu dia menyayangkan jika ada pihak yang menuduh Yosef.
Terlebih selama ini, pihak yang menuduh tidak berdasarkan hal ilmiah.
"Banyak yang menyudutkan kakak saya, tapi mereka tidak mengetahui yang sebenarnya itu seperti apa, mereka hanya mengira-ngira," ucap Mulyana.
"Ya mudah-mudahan saya liat dari Pak Yosef sendiri lebih tabah menghadapi ujian dan cobaan ini, karena saya yakin punya keyakinan, perlu diketahui sejak tanggal 18 waktu kejadian dia tidak pernah jauh dari saya, dia tidak terlibat apapun dari kasus ini," katanya.
Yosef memang diketahui menjadi saksi penting dalam kasus ini.
Dari hampir 30 saksi, dia merupakan orang yang paling banyak diperiksa pihak kepolisian.
Per Rabu (29/9/2021) Yosef diketahui sudah 13 kali diperiksa sebagai saksi dan di antaranya sempat diperiksa oleh alat tes kebohongan.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.
Polisi kemudian menemukan jasad korban bertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard milik Tuti yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa pembunuhan tersebut tidak ada motif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.
Dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Progres Penyelidikan
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Erdi A Chaniago menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih terus bekerja untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak yang terjadi di Subang, Jawa Barat.
Dirinya menyebut bahwa kini pihak kepolisian telah mengantongi hasil autopsi ulang jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang dilakukan pada Sabtu (2/10/2021).
Namun, dirinya menjelaskan bahwa hasil tersebut masih menjadi konsumsi internal penyidik dan tidak bisa dibuka kepada publik.
"Sudah, sudah didapatkan (hasil autopsi ulang), namun ini kan tidak bisa kami sampaikan karena masih dalam ranah penyelidikan dan konsumsi dari penyidik," kata Erdi, dikutip dari Youtube Kompas TV yang diunggah pada Jumat (8/10/2021).
Erdi juga mengungkap alasan penyidik melakukan autopsi ulang pada kedua jasad korban.
Menurutnya yang jadi alasan adalah adanya keterangan baru dari para saksi yang harus dikonfirmasi lewat autopsi langsung.
"Karena ada keterangan-keterangan tambahan dari saksi-saksi, petunjuk yang kita dapatkan sehingga kita menyesuaikan dengan akibat yang dilakukan oleh pelaku kepada korban tersebut," katanya.
"Jadi ini kita bertahap jika ada temuan-temuan dan petunjuk yang lain, bukti-bukti yang lain, keterangan dari saksi-saksi yang lain, tentu kita harus dalami dengan melakukan autopsi ulang."
Kini, polisi disebut fokus mencari pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut berdasarkan keterangan yang ada, termasuk hasil autopsi ulang yang sudah dikantongi.
"Dari sini mereka (penyidik) akan fokus untuk mencari tersangkanya, ya mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ya," kata Erdi.
Lebih dari 50 hari sejak pertama kali jasad korban ditemukan dan hingga kini pihak kepolisian memang belum menetapkan satu pun tersangka.
Hal itu tidak lepas dari rapinya pelaku dalam melakukan aksinya.
Sedangkan, pihak kepolisian menyebut memilih profesional dalam kasus ini dan lebih berhati-hati dalam menentukan tersangka.
"Karena memang kita harus sedetail mungkin, seprofesional mungkin, karena ketika kita menentukan tersangka ini sudah harus siap alat bukti, saksi, dan sebagainya," katanya.
Simak keterangan Erdi di:
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Sebagian Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Sumpah Yosef Terkait Kasus Subang, Katakan Ini Soal Meninggalnya Tuti & Amalia, Jadi Sering Melamun