TRIBUNWOW.COM - Terhitung per hari Rabu (29/9/2021) Yosef diketahui telah menjalani 13 kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi di kasus yang menewaskan istri dan anaknya, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang tewas di rumahnya pada Rabu (18/8/2021).
Artinya, Yosef setidaknya diperiksa 2 hingga 3 kali dalam seminggu oleh pihak kepolisian.
Pengcara Yosef, Fajar Sidik mengakui bahwa itu membuat kliennya merasa kelelahan.
Baca juga: Yosef Kembali Gelar Pengajian untuk Tuti dan Amalia di Subang, Doa Bersama Hari ke-50, Ini Pesannya
Baca juga: Ikut Olah TKP Kasus Subang, Kades Ungkap Perlakuan Pelaku pada Korban, Kalung Amalia Jadi Petunjuk
"Kalau secara psikologi klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar saat ditemui dikantornya, Kamis (7/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Namun, dia mengaku tidak mempersoalkan proses penyelidikan yang harus membuat kliennya bolak-balik ke kantor polisi yang jaraknya sekitar 17 km dari TKP atau rumah Yosef.
Dia lebih menyoroti opini publik yang dirasa kerap menyudutkan kliennya.
Menurutnya hal itulah yang memiliki efek luar biasa kepada Yosef.
"Apalagi ditambah dari lingkungan, dari opini-opini yang berkembang seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.
Terkait proses penyelidikan, dia menyebut Yosef akan terus mendukung penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian demi mengungkap siapa yang menewaskan istri dan anaknya.
"Tapi beliau Pak Yosef Insyaallah akan kuat untuk proses pengungkapan misteri dari pembunuhan ini," tambah Fajar.
Baca juga: Merasa Disudutkan Publik soal Kasus Subang, Pengacara Yosef Singgung Kondisi Psikologis Kliennya
Di sela-sela kesibukannya dan proses penyelidikan kasus Subang, Fajar juga menyebut bahwa Yosef menyempatkan untuk menggelar pengajian rutin untuk mendoakan istri dan anaknya yang dibunuh dengan cara sadis oleh pelaku.
Kemarin, tepatnya Kamis (7/10/2021), Yosef dan keluarganya diketahui menggelar pengajian untuk peringatan 50 hari kepergian korban.
"Ya, tadi kebetulan ada acara, persisnya jam setengah 4 abis Asar itu ada acara pengajian 50 hari untuk mendiang almarhumah Ibu Tuti dan Amalia. Turut mendoakan dari Pak Yosef sendiri bertempat di keluarga Pak Yosef," ucap Fajar.
Bukan hanya pada peringatan ke-50 hari, Yosef juga disebut menggelar pengajian ketika 40 hari kematian korban.
"Memang sebelumnya, sebelum 50 hari sudah ada acara pengajian seperti 40 hari, ya, kita sesama muslim mendoakan orang yang sudah meninggal, terlebih keduanya merupakan istri dan anak dari Pak Yosef," katanya.
"Pak Yosef terus berpesan, artinya begini atas kami berdoa kepada Yang Mahakuasa semoga kasus ini tidak berlarut-larut dan tentunya cepat terungkap," ujar Fajar.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Sebulan kasus ini berjalan, terungkap juga masalah di lingkaran korban seperti masalah dalam kepengurusan yayasan yang didirikan Yosef, dan masalah rumah tangga korban.
Tak Pernah Datang di Pengajian Versi Yoris
Hubungan Yosef dengan anak pertamanya, Yoris, memang diketahui sedang tidak akur.
Sebelumnya Yoris menyebut Yosef tidak pernah menghadiri tahlilan dan doa bersama yang diselenggarakan pihak keluarga Tuti untuk mendoakan korban.
"Ya kecewa ya jelas, papah (Yosef) tidak pernah datang di pengajian rutin, semua keluarga mamah (Tuti) juga kecewa," ujar Yoris di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (24/9/2021).
Yoris saat itu bahkan membandingkan Yosef yang sering ada waktu bermin golf namun tidak untuk mendoakan korban.
Ketidakhadiran itu yang menurut Yoris sangat mengecewakan.
"Gak tau, papah (Yosef) bisa sempetnya main golf dibandingin mendoakan mamah sama adik saya. Kaya kami semua tahlilan, dia main golf," katanya.
Sebelumnya, Rohman Hidayat selaku kuasa hukum Yosef yang lain menyebut kini hubungan Yosef dan Yoris sudah tidak selayaknya ayah dan anak.
Dia menduga bahwa adanya opini publik yang menyudutkan Yosef membuat pihak internal keluarga saling tuding dan memicu adanya konflik.
"Artinya ada kondisi informasi yang menyudutkan Pak Yosef menambah berat permasalahan ini untuk Pak Yosef, karena terjadi kecurigaan di internal keluarga, terutama adalah kecurigaan antara anaknya Yoris," ujarnya dikutip dari tvOneNews, Minggu (19/9/2021).
"Bahkan saya sekali waktu ketika BAP, anaknya, terutama anaknya ya Pak Yoris, sengaja menghindar bertemu dengan Pak Yosef, ketika bertemu tidak menyapa, artinya menghindar begitu saja."
Hal yang dianggap membuat opini publik mengarah kepada Yosef sebagai pelaku juga sudah dibantah oleh pengacar Yosef.
Dia menyebut, Yosef memiliki alibi kuat yang membuatnya sulit dikatakan sebagai pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Rohman bahkan pernah menyampaikan, Yosef menyebut perilaku anaknya, Yoris temperamental dan suka marah-marah.
"Pak Yosef menilai anaknya temperamental dan sering marah-marah," ujarnya saat dihubungi belum lama ini.
Lebih jauh, bahkan Yoris disebut pernah mengancam ayahnya dengan senjata tajam.
Namun, sayangnya tidak diketahui detail pengancaman tersebut apakah setelah kasus ini berjalan atau jauh sebelumnya.
"Bahkan pak Yosef mengaku sempat diancam dengan senjata tajam," kata Rohman Hidayat, saat dihubungi belum lama ini.
Rohman dan Yoris ditetapkan sebagai saksi dan telah berulang kali dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Renggangnya hubungan Yosef dan Yoris yang merupakan ini ayah dan anak ini semakin menjadi seiring dengan kasus ini. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya