TRIBUNWOW.COM – Pertama kalinya dalam 25 tahun, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tidak lagi masuk dalam daftar orang terkaya di negaranya versi Majalah Forbes.
Dilansir dari New York Daily News, Donald Trump masih memiliki kekayaan Rp 35,5 triliun, tetapi jumlah itu tidak cukup untuk mempertahankannya dalam jajaran 400 orang terkaya di Amerika.
Kekayaan bersih Donald Trump dikatakan masih sama dengan tahun lalu, saat berada pada peringkat 339 dalam daftar Forbes.
Baca juga: Sempat Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Donald Trump Gugat Balik Mantan Kontestan The Apprentice
Baca juga: Sebut Biden Harus Minta Maaf, Donald Trump: Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan adalah Penghinaan
Namun, semenjak pandemi virus Covid-19, Trump kehilangan Rp 8,5 triliun kekayaannya.
Bisnis real estat di kota-kota besar yang mendominasi investasi kekayaan Trump berada dalam masa sulit saat itu.
Sementara, saham teknologi dan uang kripto menjadi bisnis yang berkembang pesat ketika pandemi.
Properti Trump juga mencakup bisnis ritel dan hiburan yang terkena dampak kebijakan penguncian ketat Covid-19 di sebagian besar negara di dunia.
Menurut Forbes, penurunan signifikan kekayaan Trump juga sempat terjadi di awal masa kepresidenannya, dikutip dari CNN, Kamis (7/10/2021).
Pada 2016, kekayaan Trump mencapai lebih dari Rp 52 triliun, sebelum turun menjadi Rp 43,9 triliun pada 2017.
Jumlah itu terus bertahan hingga 2019.
Forbes mengatakan jika Trump mencari siapa pihak yang harus disalahkan atas kejatuhan kekayaannya itu, dia harus melihat pada dirinya sendiri.
“Jika Trump mencari seseorang untuk disalahkan, dia bisa mulai dari dirinya sendiri. Lima tahun lalu, dia memiliki kesempatan emas untuk mendiversifikasi kekayaannya. Baru saja pemilu 2016, pejabat etika federal mendorong Trump untuk melepaskan aset real estatnya,” tulis Dan Alexander dari Majalah Forbes.
“Itu akan memungkinkan dia untuk menginvestasikan kembali hasilnya ke sektor lain dan menjabat bebas dari konflik kepentingan (namun) Trump memutuskan untuk mempertahankan asetnya.”
Jatuh dari daftar Forbes akan berdampak buruk pada Trump.
Baca juga: Soal Bom Bunuh Diri di Kabul, Trump Caci Biden Sebut Telanjur Ambil Keputusan Paling Konyol
Baca juga: Facebook Menangguhkan Akun Facebook Donald Trump Selama 2 Tahun, Ini Alasannya
Dia diketahui sangat peduli dengan peringkat semacam itu karena menjadi pembuktian kepada publik terkait keberhasilannya.
Faktanya, kekayaan Trump dan janji bahwa dia bisa membuat setiap orang Amerika kaya, sempat menjadi pusat perhatian pada 2016.
“Saya benar-benar kaya,” katanya dalam pidato pengumuman presiden pada 2015.
Kekayaan bersih Trump, seperti yang didokumentasikan oleh Forbes, selalu jauh lebih sedikit daripada yang dia klaim secara publik, meskipun tidak ada yang membantah bahwa dia memang kaya.
Nilai pasti dari aset Trump, masih menjadi subyek spekulasi, sebagian besar karena penolakannya untuk merilis informasi pajaknya saat mencalonkan diri dan menjabat sebagai presiden AS.
Namun, pada 2020, New York Times menerbitkan sebuah artikel yang melaporkan bahwa mantan presiden berusia 75 tahun itu, menghadapi utang ratusan juta dolar setelah meninggalkan jabatannya.
The New York Times memperoleh pengembalian pajak Trump dalam dua dekade, yang memperlihatkan pengusaha itu memiliki hutang besar yang akan jatuh tempo dalam beberapa tahun ke depan. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Donald Trump lain