Terkini Internasional

Disebut akan Kejutkan Rusia, Ribuan Video Rudapaksa di Penjara Dibocorkan Mantan Narapidana Anonim

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penjara. Ribuan video rudapaksa dan penyiksaan di penjara dibocorkan oleh mantan narapidana anonim kepada kelompok HAM, diklaim akan kejutkan seluruh Rusia.

TRIBUNWOW.COM – Sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) mengatakan telah menerima ribuan rekaman video yang memperlihatkan para narapidana dipukuli, dirudapaksa dan disiksa oleh penjaga penjara di seluruh Rusia.

Dilansir dari The Moscow Time, organisasi Gulagu.net mengklaim kejadian itu sebagai kebocoran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Rusia.

“Ini adalah kebocoran yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang akan mengejutkan seluruh negeri,” kata Vladimir Osechkin, Pendiri Kelompok Hak Asasi Manusia, Gulagu.net.

Ilustrasi narapidana di sel tahanan (Thawornnurak)

Baca juga: Akui Diculik saat ke Toilet, Korban Rudapaksa Predator Seksual Reynhard Sinaga Beberkan Kronologi

Baca juga: Penembakan di Universitas Rusia Tewaskan 8 Orang dan 24 Terluka, Ini Kronologinya

“Secara total kami memiliki lebih dari 40 gigabyte dokumen yang menunjukkan penyiksaan yang meluas,” tambahnya.

Gulagu.net menjadi sebuah kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) anti-penyiksaaan, yang berfokus pada dugaan pelanggaran dalam sistem penjara Rusia.

Peristiwa bocornya video tersebut disebut telah membuktikan bahwa ratusan orang di seluruh sistem penjara Rusia disiksa dan dirudapaksa.

Situs berita Mediazona menerbitkan tiga dari ribuan video yang diperoleh Gulagu.net, yang dilaporkan menunjukkan narapidana disiksa di sebuah rumah sakit penjara di Kota Saratov, Volga, Rusia.

Salah satu video menunjukkan seorang pria tanpa busana dianiaya oleh beberapa orang menggunakan sebuah objek besar.

Benda itu juga digunakan untuk merudapaksa pria yang saat itu dalam posisi diikat di tempat tidur, di sebuah rumah sakit penjara di kota Saratov.

Vladimir Osechkin mengatakan Gulagu.net mulai menerima rekaman video yang bocor pada Maret lalu dari mantan narapidana anonim di penjara Saratov.

Narapidana itu baru dibebaskan Februari tahun ini.

Dikatakan narapidana itu adalah seorang ahli IT dari Belarusia yang dilaporkan memperoleh akses ke rekaman yang disimpan di komputer penjara.

Rekaman itu diambil dari beberapa penjara di wilayah Irkutsk, Vladimir dan Saratov antara tahun 2018 dan 2020.

Osechkin menyebut narapidana itu akan meninggalkan Rusia pekan ini, dan menolak mengungkap keberadaannya karena khawatir akan keselamatannya.

Gulagu.net berencana kembali merilis lebih banyak video dalam beberapa hari ke depan.

“Kami berencana untuk merilis kumpulan video sedikit demi sedikit dalam beberapa minggu mendatang, karena sumbernya sudah berada di luar jangkauan otoritas Rusia,” kata Osechkin.

Baca juga: Viral Pria Ketakutan Temukan Rambut Keluar dari Kuburan, Diduga Berusia 100 Tahun

Baca juga: Detik-detik Menteri Darurat Rusia Tewas di Kutub Utara saat Coba Selamatkan Seorang Sutradara Film

Gulagu.net juga telah mengirimkan beberapa video ke Komite Eropa untuk Pencegahan Penyiksaan dan Perlakuan Hukuman yang Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia (CPT).

Menyusul laporan itu, pihak berwenang Rusia lakukan penyelidikan atas tuduhan rudapaksa dan penyiksaan ratusan narapidana.

Kremlin mengatakan telah mengetahui rekaman di rumah sakit penjara Saratov.

Layanan Penjara Federal (FSIN) yang mengawasi penjara Rusia, bahkan sudah meluncurkan penyelidikan untuk mencari tahu kebenaran video tersebut.

“Jika keaslian bahan ini dikonfirmasi, itu akan mengarah pada penyelidikan yang sangat serius,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Selasa (5/10/2021).

Sebuah tim FSIN telah dikirim ke penjara Saratov untuk memverifikasi tuduhan tersebut, sementara Kejaksaaan Agung juga dilaporkan sedang menyelidiki klaim rudapaksa dan penyiksaan yang dilaporkan, dikutip dari BBC, Rabu (6/10/2021).

Kepala Cabang FSIN di wilayah Saratov dilaporkan mundur karena skandal itu.

Alexei Fedotov dikatakan telah mengajukan surat pengunduran diri, menurut kantor berita Interfax.

"Ini adalah pertama kalinya para pembela hak asasi manusia memperoleh sejumlah besar informasi yang membuktikan sifat sistemik penyiksaan di Rusia," kata pendiri Gulagu.net, Vladimir Osechkin, kepada AFP.

Osechkin menuduh 200 narapidana telah disiksa dan dirudapaksa di penjara Rusia, dengan 40 di antaranya diperlihatkan dalam video.

Salah satu video juga menunjukkan seorang pria berbaring telungkup dengan tangan diikat ke belakang, saat seorang penjaga menekan sepatu bot ke punggungnya.

Tanya Lokshina, dari Human Rights Watch mengatakan organisasinya tidak dapat memverifikasi video tersebut.

Namun, rekaman itu memberikan alasan untuk menaruh keprihatinan yang kuat terharap permasalahan terkait sistem penjara.

"Masalah penyiksaan di penjara Rusia sangat akut dan pemerintah tidak melakukan tindakan yang cukup untuk memastikan penyelidikan yang efektif," katanya.

Enam mantan narapidana dan seorang mantan inspektur sempat menceritakan kehidupan di dalam penjara di beberapa wilayah yang berbeda, dikutip dari Reuters, Selasa (6/10/2021).

Mereka berbicara tentang adanya pemukulan oleh penjaga yang dilakukan secara rutin, serangan seksual, tekanan psikologis yang parah dan pengabaian kondisi medis narapidana.

Hukum Rusia menyebutkan narapidana tidak boleh diperlakukan dengan cara yang keras atau merendahkan martabat manusia.

Jika petugas penjara terbukti menyalahgunakan posisinya dan melakukan segala klaim yang dituduhkan terkait rudapaksa serta penyiksaan, pihaknya bisa dipenjara hingga satu dekade. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Rusia lain