TRIBUNWOW.COM - Viral video yang memperlihatkan aksi penganiayaan yang dilakukan Kepala Desa Uludala, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam video itu, Kepala Desa tampak memukul bahkan membanting seorang pemuda di tengah kerumunan warga.
Dilansir Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi di tengah kemah pesta sambut baru di wilayah Ropa, Desa Uludala Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, pada Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Viral Orangtua Susah Buat KK karena Nama Anak Terdiri dari 19 Kata, sampai Kirim Surat ke Jokowi
Warga yang melihat peristiwa itu, merekam dan mengunggah video tersebut ke media sosial hingga viral.
Kepala Desa Uludala, Kosmas Sundu, pun membenarkan peristiwa tersebut.
"Peristiwa itu terjadi saat pesta sambut baru yang berlangsung pada Selasa (28/9/2021) di wilayah Ropa, Desa Uludala Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende," terang Kosmas saat dihubungi Kompas.com, Senin siang.
Kronologi
Kosmas menuturkan, pada Selasa (28/10/2021), berlangsung pesta sambut baru di wilayah Ropa, Kecamatan Maurole.
Namun sekitar pukul 01.00 Wita terjadilah keributan di tempat pesta.
Dirinya mengaku berada kurang lebih 150 meter dari tempat kejadian.
Setelah mendengar suara teriakan keras, dirinya baru mendatangi tempat kejadian.
Di lokasi, Kosmas melihat adanya tawuran.
"Saya langsung melerai. Niat saya untuk melerai tawuran, tetapi teguran demi teguran yang saya sampaikan tidak dihiraukan oleh masyarakat," kata dia.
Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan tegurannya diabaikan.
"Mungkin karena massa terlalu banyak memadati tempat pesta itu dan ditambah lagi dengan suara sound system, teguran saya sebagai kepala desa tidak dihiraukan masyarakatnya," jelas Kosmas.
Baca juga: Sosok Lars Vilks, Kartunis yang Sempat Viral Gambar Nabi Muhammad, Kini Tewas dalam Kecelakan Maut
Berusaha Hentikan Massa
Kosmas melihat dalam tawuran tersebut, seorang pemuda menjadi korban pengeroyokan.
Menurutnya, kondisi pemuda yang digebuki oleh massa itu sudah sekarat.
Dirinya pun berniat menerobos masuk ke dalam kerumunan massa guna menyelamatkan pemuda itu.
Setelah menerobos masuk ke dalam kerumunan, dirinya berusaha melerai, namun amukan massa tidak terbendung.
Ia pun berinisiatif untuk merangkul pemuda itu dengan mencekiknya, bahkan juga membanting pemuda itu hingga tergeletak di tanah.
"Melihat itu, massa pun mundur dan enggan menggebuk pemuda itu lagi. Saya akui bahwa saya bersalah, karena sudah memukul dan membanting pemuda itu," tutur dia.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghentikan massa.
"Itu terjadi hanya satu kali saya lakukan. Saya lakukan dengan maksud, sehingga massa di sekeliling tempat pesta berhenti untuk mengeroyok pemuda itu. Itu adalah taktik saya untuk menghalau pemuda itu dari amukan banyak orang," ungkap Kosmas.
Baca juga: Fakta Viral Ambulans Bawa Pasien Lansia Dihalangi Mobil Pribadi, Kabur saat Ditantang Turun Buat Cek
Sayangkan Video Tak Direkam Utuh
Terkait video yang beredar, ia menyebutnya tidak direkam secara utuh.
Video itu, kata dia, hanya menampilkan saat dirinya sedang memukul dan membanting pemuda itu di luar tenda pesta.
"Saya agak menyayangkan yang ambil video itu tidak dari awal sampai akhir peristiwa. Sehingga terkesan saya hanya memukul dia. Padahal, faktanya saya berusaha menyelamatkan dia dari amukan massa," ungkapnya.
Kosmas menceritakan, setelah memukul, dirinya membawa pemuda itu ke rumahnya.
Di kediamannya, ia memberikan nasihat kepada pemuda asal kampung Anaranda itu.
Kemudian, ia memberikan pililhan kepada pemuda itu, apakah ingin bermalam di rumah dan pulang keesokan harinya, atau ingin pulang pulang malam itu juga.
"Pemuda itu pun memilih pulang malam itu. Saya pun mengantarkan dia kembali kampungnya," katanya.
Disambut Amukan Massa
Namun, saat dirinya mengantar pulang pemuda itu kembali ke kampung Anaranda, aksi balas dendam terjadi di lapangan sepak bola Anaranda.
Di sana, ia disambut dengan amukan massa yang berasal dari Kampung Anaranda.
Aksi massa tersebut akhirnya berhasil dibendung oleh keluarga sang pemuda.
"Saya diselamatkan oleh keluarga pemuda asal Kampung Anaranda itu. Mereka menggiring saya menuju rumah keluarga pemuda itu. Puji Tuhan, saya selamat dari amukan massa," katanya.
Keluarga Bersepakat Damai
Kosmas menjelaskan, pihaknya dengan keluarga pemuda itu telah bersepakat untuk berdamai.
"Sejak beberapa hari lalu, kami dari dua belah pihak keluarga tengah bersepakat untuk berdamai. Nanti, perdamaian akan dilakukan di Kantor Polsek Maurole," jelas Kosmas.
Polsek Maurole, ujar dia, akan memfasilitasi dua rumpun keluarga Uludala maupun Anaranda untuk berdamai. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Kepala Desa di Ende Banting Seorang Pemuda di Tengah Pesta, Ini Penjelasan Kades"