Pembunuhan di Subang

3 Fakta Autopsi Ulang Tuti dan Amalia, Kondisi Jasad, Penampakan Makam hingga Hasil

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses autopsi ulang makam Tuti Suhartini (55), dan Amalia Mustika Ratu (23) yang menjadi korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat pada Minggu (3/10/2021).

TRIBUNWOW.COM - Puluhan anggota Polri terpantau melakukan autopsi ulang jasad Tuti Suhartini (55), dan Amalia Mustika Ratu (23) pada Sabtu (2/10/2021).

Proses autopsi ulang ini dilakukan satu bulan lebih seusai kedua korban dibunuh di kediaman mereka di Subang, Jawa Barat pada Agustus 2021 lalu.

Sampai saat ini masih belum diketahui siapa pelaku yang bertanggung jawab atas tewasnya Tuti dan Amalia.

Dilansir TribunWow.com, berikut ini adalah sejumlah fakta seputar proses autopsi ulang Tuti dan Amalia.

Baca juga: Tak Hadiri Autopsi Korban Pembunuhan di Subang, Kuasa Hukum Ungkap Keberadaan Yosef dan Yoris

1. Kondisi Jasad

Proses autopsi diketahui berlangsung cepat, tidak sampai seharian.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, hal ini diungkapkan oleh Waryana, seorang tukang gali kubur yang ditugaskan mengangkat makam kedua korban dan mengangkat jasad keduanya.

Waryana menyebut, autopsi dilakukan secara bertahap.

Kondisi makam Tuti dan Amalia dipasang tenda untuk proses autopsi, di Pemakaman, Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (2/9/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana kepada TribunJabar.id, Sabtu (2/10/2021).

"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," ujarnya.

Waryana mengaku tidak diperkenankan untuk menyaksikan proses autopsi.

Ia hanya melihat ada lebih dari 10 petugas yang hadir di tempat autopsi tersebut.

Satu di antara ahli forensik yang diterjunkan polisi, adalah dr Sumy Hastry Purwanti yang terkenal akan kepiawaiannya dalam bidang forensik.

Waryana mengatakan, kondisi dari jasad keduanya sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Sebagai penggali kubur, Waryana dan sejumlah petugas penggali kubur yang lain ditugaskan untuk mengangkat kedua jasad.

Halaman
123