Pembunuhan di Subang

Terkait Kasus Subang, Kades Jalancagak Ingin Yoris Datangi Yosef dan Minta Maaf, untuk Apa?

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Desa Jalancagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Indra Zainal Alim dalam kanal YouTube Heri Susanto pada Jumat (1/10/2021)

TRIBUNWOW.COM - Hubungan Yoris dan ayahnya, Yosef diketahui mengalami kerenggangan terutama setelah kasus pembunuhan ibu dan anak yaitu Tuti Suhartani (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat pada bulan lalu tepatnya Rabu (18/9/2021).

Kepada Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim, bahkan menyebut akan mempertemukan kedua belah pihak dan berharap di sana Yoris akan meminta maaf kepada Yosef. 

"Saya sudah ngomong berkali-kali ke Yoris bahwa 'kita datang ke papah dan kita minta maaf'," katanya dalam wawancara di Youtube Heri Susanto yang diunggah pada (Jumat (1/9/2021). 

Baca juga: Kades Jalancagak akan Pertemukan Yoris dan Yosef soal Pembunuhan di Subang, Ini Alasannya

Baca juga: Polisi Autopsi Ulang Korban Kasus Subang, Penggali Kubur Ceritakan Kondisi Jasad Tuti dan Amalia

Menurutnya permintaan maaf perlu dilakukan bukan karena Yoris memiliki salah kepada Yosef. 

Indra juga menyatakan jika sebenarnya Yoris dan Yosef hubungannya tidak terlalu renggang. 

"Artinya minta maaf bukan berarti Yoris salah, artinya ini hanya komunikasi yang gagal," katanya. 

 Kerenggangan antara Yoris dan Yosef memang banyak jadi sorotan publik. 

Hal itu pertama kali disampaikan oleh Pengacara Yosef yang menyebut bahwa Yoris menghindari Yosef, saat itu diduga itu dikarenakan adanya opini publik yang mengarah kepada ayahnya. 

Yoris juga mengonfirmasi bahwa dirinya sempat menghindari Yosef, namun bukan karena permasalahan kasus ini dan lebih kepada masalah keuangan. 

Namun, Indra mengatakan jika sebenarnya hubungan mereka tidak terlalu renggang seperti yang banyak orang pikirkan. 

Baca juga: Ada Penemuan Baru? Ini Kesaksian Penggali Kubur soal Proses Autopsi Jenazah Korban Pembunuhan Subang

"Sebenarnya sejak awal kejadian ini tidak ada hubungan yang begitu renggang antara Pak Yoris ini dengan papahnya, Pak Yosef ini, hanya miskomunikasi saja," jelasnya. 

Meski begitu Indra tetap berharap agar Yoris mau mendatangi Yosef untuk meminta maaf.

Harapannya jika hal itu dilakukan bisa meredam asumsi liar di masyarakat.

"Kebetulan dari kemarin-kemarin saya juga sudah ngomong ke Yoris karena siapapun, mau apapun itu, tetap Yoris adalah anak Pak Yosef," katanya.   

"Artinya jangan sampai di luaran dengan kerenggangan dan miskomunikasi ini menjadi asumsi yang negatif dan melahirkan opini publik yang berbeda-beda, yang menduga-duga," katanya. 

Disebutkan jika Yoris sudah mau dan akan hadir ke kediaman Yosef bersama anak dan istrinya. 

Begitu juga dengan pihak Yosef yang disebut sudah diberitahu perihal kehadiran Yoris.

Indra juga menyampaikan Yosef pernah mengatakan kepada dirinya bagaimana rasa sayang Yosef kepada Yoris. 

Ketika itu, Yosef mengungkapkan bawa Yoris merupakan hartanya yang paling berharga. 

"Saya itu tidak bisa hidup, karena hanya Yoris lah satu-satunya anak saya sekarang, hanya punya harta Yoris lah saya," kata Indra menirukan ucapan Yosef. 

Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021). 

Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah. 

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya. 

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis. 

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP. 

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya. 

Ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.

Dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.

Keterangan Indra bisa dilihat sejak menit ke-4:

Masyarakat Diimbau Tak Sebarkan Asumsi Liar

Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan hingga sekarang penyidik masih berusaha untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

 Dia juga meminta kepada seluruh pihak untuk tidak berspekulasi liar dan menyebarkan informasi tanpa dasar. 

"Oleh karena itu saya mengimbau untuk rekan-rekan atau untuk masyarakat tidak usah untuk berspekulasi, menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, biarkan penyidik bekerja menentukan siapa tersangkanya berdasarkan petunjuk-petunjuk atau bukti yang didapat," katanya Kamis (30/9/2021), dikutip dari Kompas TV.

Menurutnya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan merupakan kendala tersendiri bagi penyidik.

"Dengan adanya pemberitaan simpang siur yang bukan berasal dari penyidik ini tentunya akan menjadi kendala tersendiri oleh penyidik," katanya. 

 Dia juga mengungkap perkembangan penyelidikan kasus yang sudah 40 hari belum terpecahkan. 

Disampaikan bahwa saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terkait keterangan dan informasi yang ada. 

"Saat ini penyidik sedang melakukan kegiatan-kegiatan pendalaman terkait masalah pembuktian-pembuktian secara konfensional, mulai dari olah TKP, dan mengarah kepada hal-hal yang dicurigai baik dari CCTV maupun dari yang lain," jelasnya. 

"Ini sedang kita dalami kembali secara intensif untuk adanya keseuaian antara petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang ada," katanya. 

Hal ini yang menurutnya membutuhkan waktu. 

Karena penyidik harus berhati-hati dalam menentukan siapa yang menjadi terduga pelaku. 

"Ini yang masih kita laksanakan, dalam artian silahkan masyarakat untuk menduga dan sebagainya tapi kita tetap profesional untuk menentukan tersangka-tersangka berdasarkan petunjuk dan bukti yang sudah kita terima secara detail," katanya.

Setelah ada bukti yang cukup tahap selanjutnya dari penyelidikan adalah gelar perkara. 

Nanti di sana akan ditentukan apakah kasus ini bisa dilanjutkan atau tidak.

"Namun kita, para penyidik masih berkonsenterasi dalam pengungkapan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan petunjuk yang lain," tambahnya.

Dia juga menyebut bahwa penyidik tidak menemukan kesulitan berarti dalam kasus ini. 

Namun waktu dibutuhkan karena mengedepankan kehati-hatian dalam pengungkapan kasus ini. 

"Ini bukannya kesulitan tapi kita membutuhkan waktu untuk benar-benar kita dapat menentukan tersangka dalam perbuatan tersebut," jelasnya. 

"Karena setiap perbuatan pidana itu tidak sama dalam pengungkapannya."

Meski begitu dia menyebut pihak kepolisian akan terus mencari pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut. 

Ada dugaan jika kasus ini merupakan pembunuhan berencana mengingat begitu rapinya pelaku dalam membersihkan TKP. 

"Tapi kita akan upayakan mencari tersangkanya, ini merupakan suatu kejahatan yang luar biasa, kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk tangkap tersangka," katanya. 

Keterangan Erdi bisa disimak di:

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya