TRIBUNWOW.COM - Babak baru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, terus bergulir.
Polisi diketahui telah membongkar makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu guna dilakukan autopsi ulang dan melengkapi penyelidikan.
Dilansir TribunWow.com, tim gabungan Polri belum berhasil mengungkap kasus tersebut setelah 46 hari sejak penemuan mayat keduanya pada 18 Agustus 2021 silam.
Baca juga: UPDATE Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Begini Kondisi Jasad Tuti dan Amalia saat Makam Dibongkar
Meski begitu, sejumlah fakta baru muncul sering gencarnya penyelidikan.
Di antaranya adalah hubungan Yosef selaku ayah dan suami korban dengan sang anak sulung, Yoris.
Yosef dan Yoris sama-sama menjadi saksi kunci dalam kasus tersebut.
Namun, hubungan ayah dan anak itu ternyata tidak harmonis satu sama lain.
Sebelumnya, Yosef sempat menangis di depan Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Indra Zainal Alim.
Yosef bersedih dan curhat tentang hubungannya dengan Yoris yang semakin tak harmonis setelah kasus kematian Tuti dan Amalia.
Bukan rahasia lagi, Yosef kerap dituding sebagai dalam di balik peristiwa tersebut.
Hal itu juga yang membuat hubungannya dengan Yoris tak lagi harmonis.
Baca juga: Kades Jalancagak akan Pertemukan Yoris dan Yosef soal Pembunuhan di Subang, Ini Alasannya
Baca juga: Bukti Kuat Yosef Tak Terlibat Pembunuhan di Subang Menurut Kuasa Hukum, Ungkap Ada 1 Kejanggalan
Bahkan, terkesan ada saling tuding terkait kasus pembunuhan tersebut.
Padahal, Yoris merupakan satu-satunya keluarga yang dimiliki Yosef setelah istri dan anaknya, Tuti dan Amalia meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, Indra Zainal Alim selaku Kepala Desa Jalancagak mengambil langkah inisiatif.
Dikutip TribunnewsBogor.com, Indra Zainal mengakui bahwa hubungan Yosef dan Yoris memang renggang.
Ia pun berusaha mendamaikan keduanya agar kasus tersebut tidak semakin keruh.
"Sebenarnya dari awal kejadian ini, tidak ada hubungan yang begitu renggang antara Yoris dengan papanya, Yosef. Hanya miskomunikasi antara keduanya," imbuh Indra Zainal dilansir TribunWow.com, Minggu (3/10/2021).
Indra Zainal yang diketahui masih punya hubungan kerabat itu ingin hubungan Yosef dan Yoris akur kembali.
Ia pun mengungka bahwa dirinya akan mendampingi Yoris untuk berdamai dengan ayahnya.
"Saya sudah ngomong ke Yoris, karena mau siapapun, apapun alasannya, Yoris adalah anak Yosef."
"Saya bilang ke Yoris 'Aa, nanti Kita temui Bapak'. Jangan sampai dengan miskomunikasi ini melahirkan opini publik berbeda-beda. Dan Yoris pun mau," ungkap Indra Zainal.
Baca juga: Ada Penemuan Baru? Ini Kesaksian Penggali Kubur soal Proses Autopsi Jenazah Korban Pembunuhan Subang
Bukan tanpa alasan Indra Zainal ingin mendamaikan Yosef dan Yoris.
Sebab, Yosef sempat mengungkapkan curhatan kepadanya terkait hubungannya dengan Yoris.
Sambil menangis, Yosef mengaku bahwa ia sedih karena hubungannya dengan anak satu-satunya, Yoris, renggang.
"Kemarin Saya ngedampingi Yoris dan Danu, Pak Yosef sampai nangis, dia bilang 'harta Saya yang ada ini bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk anak'. Saya bilang insya Allah Saya bawa Yoris ke Yosef," pungkas Indra Zainal.
Bahkan kepada Indra Zainal, Yosef mengaku tak bisa hidup tenang sebelum berdamai dengan Yoris.
Yosef pun meminta bantuan kepada Indra Zainal agar hubungannya dengan Yoris kembali lekat.
"Saya ada rencana mendatangi Yosef bersama Yoris. Kata Yosef 'tolong Zan kasih tahu Yoris."
"Saya itu tidak bisa hidup karena hanya Yoris lah satu-satunya anak Saya sekarang. Hanya punya harta Yoris lah Saya'," ujar Indra Zainal.
Terkait permintaan itu, Indra Zainal mengaku sudah mengajak Yoris untuk mendatangi Yosef dan meminta maaf.
Terlepas dari siapa yang salah dan benar, Indra Zainal ingin hubungan antara ayah dan anak itu kembali harmonis.
"Minta maaf bukan berarti Yoris salah," ujar Indra Zainal.
Baca juga: Polisi Autopsi Ulang Korban Kasus Subang, Penggali Kubur Ceritakan Kondisi Jasad Tuti dan Amalia
Polisi Masih Lakukan Pendalaman
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan hingga sekarang penyidik masih berusaha untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Dia juga meminta kepada seluruh pihak untuk tidak berspekulasi liar dan menyebarkan informasi tanpa dasar.
"Oleh karena itu saya mengimbau untuk rekan-rekan atau untuk masyarakat tidak usah untuk berspekulasi, menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, biarkan penyidik bekerja menentukan siapa tersangkanya berdasarkan petunjuk-petunjuk atau bukti yang didapat," katanya Kamis (30/9/2021), dikutip dari Kompas TV.
Menurutnya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan merupakan kendala tersendiri bagi penyidik.
"Dengan adanya pemberitaan simpang siur yang bukan berasal dari penyidik ini tentunya akan menjadi kendala tersendiri oleh penyidik," katanya.
Dia juga mengungkap perkembangan penyelidikan kasus yang sudah 40 hari belum terpecahkan.
Disampaikan bahwa saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terkait keterangan dan informasi yang ada.
"Saat ini penyidik sedang melakukan kegiatan-kegiatan pendalaman terkait masalah pembuktian-pembuktian secara konfensional, mulai dari olah TKP, dan mengarah kepada hal-hal yang dicurigai baik dari CCTV maupun dari yang lain," jelasnya.
"Ini sedang kita dalami kembali secara intensif untuk adanya keseuaian antara petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang ada," katanya.
Hal ini yang menurutnya membutuhkan waktu.
Karena penyidik harus berhati-hati dalam menentukan siapa yang menjadi terduga pelaku.
"Ini yang masih kita laksanakan, dalam artian silahkan masyarakat untuk menduga dan sebagainya tapi kita tetap profesional untuk menentukan tersangka-tersangka berdasarkan petunjuk dan bukti yang sudah kita terima secara detail," katanya.
Setelah ada bukti yang cukup tahap selanjutnya dari penyelidikan adalah gelar perkara.
Nanti di sana akan ditentukan apakah kasus ini bisa dilanjutkan atau tidak.
"Namun kita, para penyidik masih berkonsenterasi dalam pengungkapan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan petunjuk yang lain," tambahnya.
Dia juga menyebut bahwa penyidik tidak menemukan kesulitan berarti dalam kasus ini.
Namun waktu dibutuhkan karena mengedepankan kehati-hatian dalam pengungkapan kasus ini.
"Ini bukannya kesulitan tapi kita membutuhkan waktu untuk benar-benar kita dapat menentukan tersangka dalam perbuatan tersebut," jelasnya.
"Karena setiap perbuatan pidana itu tidak sama dalam pengungkapannya."
Meski begitu dia menyebut pihak kepolisian akan terus mencari pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Ada dugaan jika kasus ini merupakan pembunuhan berencana mengingat begitu rapinya pelaku dalam membersihkan TKP.
"Tapi kita akan upayakan mencari tersangkanya, ini merupakan suatu kejahatan yang luar biasa, kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk tangkap tersangka," katanya. (Tribunwow.com)
Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Polisi Akan Bongkar Makam Tuti dan Amalia, Yosef Menangis, Yoris Minta Maaf ke Ayah dan Tribun Jabar yang berjudul Kondisi Jasad Tuti dan Amalia saat Polisi Lakukan Autopsi Ulang, Penggali Kubur Tak Boleh Lihat