Viral Medsos

Fakta Viral Guru Dilantik Jadi Kepsek tapi Sekolahnya Tidak Ada, Ngaku Ikhlas meski Terlanjur Malu

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar unggahan milik Azam Alfarizi Wonggo terkait cerita ibunya yang viral di media sosial.

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial kisah seorang guru yang dilantik menjadi kepala sekolah, tapi sekolahnya tidak ada.

Peristiwa yang ramai diperbincangkan publik itu terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Sedangkan kepala sekolah yang ramai diperbincangkan tersebut bernama Rasni A Bone.

Baca juga: Viral Risma Ngamuk lalu Ancam Tembak Petugas Dinsos, Gubernur Gorontalo: Saya Sangat Tersinggung

Berdasarkan SK Pelantikan, Rasni adalah guru di SD Inpres Klabat yang diberi tugas baru sebagai kepala sekolah SD Negeri Kecil Warukapas di Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara.

Namun, dirinya harus kecewa setelah mengetahui sekolah tempatnya bertugas ternyata fiktif.

Meski merasa malu, Rasni mengaku menerimanya dengan ikhlas.

"Karena sudah seperti ini, saya terima dengan lapang dada," ujarnya dalam tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (2/10/2021).

"Enggak apa-apa, yang penting bukan ambisi saya untuk menjadi kepala sekolah," lanjutnya.

Dirinya menyatakan, nantinya hanya ingin memberikan yang terbaik di sekolah tempatnya bertugas.

"Karena saya ditawarkan menjadi kepala sekolah sini, saya ingin kasih bagus sekolah ini, cuma itu," ungkapnya.

Diberitakan TribunManado.co.id sebelumnya, Rasni mengaku sudah melaporkan masalahnya ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).

"Pihak badan berjanji menelaah masalah tersebut, untuk sementara saya disuruh mengajar lagi di sekolah lama," ujarnya, Kamis (28/9/2021).

Sementara itu, Aktivis Minut, William Luntungan meminta Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, mencopot kepala dinas yang sudah bikin gaduh.

"Harus ada tindakan tegas kepada mereka."

"Jangan sampai mereka yang bikin gaduh tapi publik mengarahkan kritikan pada Bupati dan Wakil Bupati," ujarnya.

Menurutnya, masalah SDN Warukapas Kecil adalah murni kesalahan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan OPD.

Masalah teknis semisal penginputan adalah kesalahan Baperjakat dan OPD.

"Mereka tidak bisa bersinergi dengan kebijakan reformasi birokrasi," kata dia.

Ia menambahkan, Bupati perlu memanggil Baperjakat dan OPD bersangkutan untuk diperiksa terkait keteledoran itu dan memberi sanksi tegas.

Diketahui, kasus viral ini sudah ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara.

Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara menyebut, persoalan ini lebih disebabkan faktor human error, yakni salah pengetikan.

Sementara itu, BKPP Kabupaten Minahasa Utara juga mengaku telah melakukan kelalaian dalam proses input nama dan jabatan.

Pihak BKPP telah memanggil Rasni untuk meminta maaf dan berjanji akan merevisi SK Pelantikan.

Baca juga: 12 Tahun Nikah Siri dengan Yosef, Mimin Dapat Nafkah Seadanya, Pasrah saat Jabatan Direbut Amalia

Viral di Medsos

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, cerita ini pertama kali dibagaikan oleh akun Instagram, @azamwonggo.

Warganet itu merupakan anak dari Rasni.

Dalam unggahannya, @azamwonggo membagikan sejumlah gambar termasuk saat ibunya dilantik menjadi kepala sekolah.

Berikut isi lengkap dari cerita yang dibagikan @azamwonggo:

Selamat Malam Warga Sulawesi Utara saya, Azam Alfarizi Wonggo.

Sedikit cerita dari saya tentang ibu saya tadi malam.

Ceritanya Ibu saya ditelpon untuk mengikuti pelantikan sekaligus pengangkatan sumpah kepala sekolah baru di JG Center Minahasa Utara.

Pada malam itu (Senin 27 September 2021)

Sebelum mendapat panggilan untuk dilantik, Ibu saya diberitahukan untuk memasukkan berkas sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah.

Namun, sementara pelantikan berlangsung, nama ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas.

Yang menjadi masalah di sini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah Warukapas kec. Dimembe, Kab. Minahasa Utara (sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua desa Warukapas).

Kemudian, tadi pagi (Selasa, 28 September-2021) ibu saya pergi ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah Minahasa Utara) untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi jawabannya sangat miris.

(Kiri) Postingan viral terkait kejadian kepala sekolah di Minahasa Utara dilantik tapi tak ada sekolahnya dan (Kanan) Rasni Bone saat ditemui rekan wartawan. (Instagram.com/azamwonggo dan Arthur Rompis/Tribunmanado)

Mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaanya. dan lanjutnya, ibu saya harus menunggu 2-3 bulan kedepan untuk pelantikan selanjutnya.

Pertanyaannya "SIAPA YANG MENCIPTAKAN NAMA SEKOLAH TERSEBUT? ADA APA DENGAN PEMERINTAH? ADA APA DENGAN BKD?”

Berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, ibu saya sudah memenuhi syarat, ibu saya sudah berbakti selama 35 tahun dan lulusan sarjana golongan IV A/Pembina.

Dan selalu mengajar di kelas 6 selama 30 tahun lamanya, dan 5 tahun di kelas 1 (tentunya tidak diragukan lagi ilmunya).

Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini.

Terimakasih, mohon bantuan teman teman untuk memviralkan berita ini.

Klabat, 28 September 2021 dari kami anak-anak

Azam saat dikonfirmasi membenarkan cerita yang dialami oleh ibunya.

Ia berharap, dengan tulisan itu keluarganya bisa mendapatkan keadilan.

"Iya, benar itu postingan saya," katanya, dikutip dari Kompas.com(*)

Berita terkait Peristiwa Viral Lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Kepsek di Minahasa Utara Dilantik tapi Sekolahnya Fiktif, Malu dan Terima dengan Lapang Dada, dan FAKTA Viral Kepsek di Minahasa Utara Dilantik tapi Tak Ada Sekolahnya, Begini Nasibnya Sekarang