Virus Corona

Khususnya pada Anak, Konsumsi Multivitamin Berlebih saat Isolasi Mandiri Covid-19 Bisa Bahaya

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. dr. Samuel Oetoro menjelaskan bahwa mengonsumsi suplemen multivitamin berlebih, khususnya pada anak bisa berbahaya, dalam kanal Youtube Hidup Sehat tvOne, Rabu (29/9/2021).

TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 dianjurkan untuk mencukupi berbagai nutrisi ketika isolasi mandiri termasuk vitamin. 

Tetapi, Dr. dr. Samuel Oetoro menjelaskan bahwa mengonsumsi suplemen multivitamin berlebih, khususnya pada anak bisa berbahaya. 

"Apalagi pada anak, anak kan badannya kecil, jadi dosisnya harus disesuaikan, disesuaikan dengan tubuhnya yang kecil itu," katanya dalam kanal Youtube Hidup Sehat tvOne, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Lakukan saat Isolasi Mandiri, Ini 6 Gerakan untuk Jaga Kesehatan Paru-paru bagi Pasien Covid-19

Baca juga: Pilihan Menu Tepat untuk Isolasi Mandiri Covid-19, Kenali 9 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Telur

Dia mengibau kepada orang tua agar tidak menyamakan dosis vitamin bagi anak dan bagi orang dewasa. 

Terlebih kini banyak juga multivitamin yang dikemas khsus untuk anak dan bisa dibeli secara bebas.

"Sebaiknya tanyakan kepada dokter anaknya," tambahnya. 

Mengonsumsi multivitamin berlebihan bisa berbahaya pada beberapa jenis vitamin yang larut dalam lemak khsusnya vitamin A.

Sejumlah vitamin yang larut dalam lemak misalnya vitamin A, D, E, dan K. 

"Terutama vitamin A, jangan kita mengonsumsi vitamin A, dalam bentuk utuh dosis tinggi," jelasnya.

"Karena dia tidak mudah dibuang, tapi kalau yang vitamin larut air dibuangnya pasti melalui urine," lanjutnya. 

Baca juga: Waspada saat Isolasi Mandiri, Studi Tunjukkan Covid-19 Bisa Picu Sindrom Langka Guillain-Barre

Karena itu menurutnya penting untuk mencari tahu berapa batas aman dalam mengonsumsi berbagai vitamin.

Menurutnya, bagi orang sehat lebih baik untuk mencukupi kebutuhan berbagai vitamin dari makanan terutama buah dan sayur. 

Namun, bagi beberapa orang yang sakit memang dibutuhkan vitamin yang lebih banyak. 

"Kalau anak ini sehat-sehat saja dengan makanan keseharian bervariasi dan itu mencukupi, itu cukup," ujarnya. 

Simak keterangan dr. Samuel sejak menit awal:

Vitamin dan Mineral yang Direkomendasikan untuk Pasien Covid-19

Dilansir dari Eat Well, diketahui beberapa jenis vitamin dan mineral tersebut bisa meningkatkan sistem kekebalan dan sangat berguna ketika sedang mengalami infeksi seperti Covid-19.

 Praktisi gizi bernama Vanessa Rissetto, M.S, menyoroti lima vitamin dan mineral yang dianggap terbaik untuk sistem kekebalan. 

1. Vitamin A

Salah satu tanda awal dari kekurangan vitamin A ringan adalah penurunan kemampuan untuk melawan infeksi.

Terutama infeksi pernapasan seperti Covid-19.

Vitamin A juga mendukung dan memperkuat penglihatan, reproduksi, pertumbuhan tulang dan kekebalan.

Vitamin A bekerja dengan cara memperkuat sistem kekebalan tubuh bawaan dan adaptif.

Respon imun bawaan melindungi kulit, mata, saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan organ reproduksi.

Sistem kekebalan adaptif menghasilkan antibodi yang menyerang penyerbu asing (seperti virus flu).

Karotenoid yaitu sejenis vitamin A yang ditemukan dalam makanan nabati juga merupakan antioksidan kuat yang membantu tubuh melawan peradangan.

Vitamin A lebih baik dikonsumsi dalam bentuk makanan dibanding suplemen. 

Itu karena suplementasi vitamin A sangat rentan menyebabkan keracunan, dan suplementasi berlebihan sebenarnya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Berikut beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin A:

Sumber hewani yaitu hati sapi, Ikan haring, udang, telur, dan ikan salmon.

Sumber nabati yaitu ubi jalar, wortel, bayam, kubis, dan berbagai jenis sayuran hijau.

2. Vitamin D

Vitamin D disebutkan berfungsi sebagai hormon untuk sistem kekebalan tubuh.

Meskipun mungkin paling dikenal karena manfaat kesehatan tulangnya, vitamin D juga memainkan peran penting dalam memperkuat respons imun bawaan dan adaptif kita.

Vitamin yang kuat memberi sinyal pada tubuh untuk membuat senyawa peningkat kekebalan, seperti protein antimikroba yang bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari sakit.

Nutrisi tersebut mendapat perhatian ekstra akhir-akhir ini karena potensi hubungannya dengan risiko Covid-19.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum dapat mengatakan bahwa kadar vitamin D yang rendah secara definitif meningkatkan risiko Covid-19 atau menyebabkan gejala yang lebih buruk.

Cara mendapatkan cukup vitamin D adalah dengan berjemur di bawah paparan sinar matahari langsung.

Tubuh akan memproduksi vitamin D ketika kulit menyerap sinar UV dari matahari.

Rekomendasinya adalah mendapatkan paparan sinar matahari 5 hingga 15 menit 3 hingga 4 hari per minggu.

Paparan di pagi atau sore hari menyediakan sumber vitamin D yang baik dan tidak terlalu merusak kulit.

Hanya ada sedikit makanan sumber vitamin D, dan kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup vitamin D dari matahari untuk memenuhi kebutuhan mereka, terutama di musim dingin.

3. Zinc

Zinc adalah mineral penting yang harus dikonsumsi melalui diet atau pola makan.

Sebenarnya penting untuk mengkonsumsi zinc setiap hari, karena tubuh tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan mineral.

Mineral zinc membantu mendukung fungsi otak, menjaga kadar hormon yang sehat, mensintesis DNA dan protein, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ini juga berfungsi sebagai kofaktor untuk sekitar 300 enzim dalam tubuh.

Kekurangan seng dikaitkan dengan pertumbuhan yang tertunda, disfungsi seksual, diare dan penyembuhan luka yang tertunda.

Zinc bekerja dengan mendukung fungsi sel kekebalan seperti neutrofil dan makrofag.

Akibatnya, kekurangan zinc dapat menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Selain itu sifat antivirus zinc dapat membantu tubuh melawan spesies virus yang mirip dengan yang menyebabkan Covid-19, menurut penelitian yang muncul.

Namun, penelitian tentang zinc dan virus seperti Virus Corona masih dalam tahap awal, dan masih harus dilakukan lebih banyak penelitian.

Beberapa makanan yang mengandung zinc di antaranya adalah tiram, daging sapi, kepiting, lobster, kacang mete, dan buncis.

4. Vitamin C

Vitamin C secara signifikan dapat membantu melawan pilek, meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh, dan membantu penyerapan nutrisi lain, seperti zat besi.

Vitamin C juga dibutuhkan untuk sintesis kolagen yang merupakan protein struktural yang membuat kulit tampak sehat. 

Penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis secara umum, termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, dan kondisi neurologis tertentu.

Ketika digunakan untuk melawan infeksi, kekuatan penambah kekebalan vitamin C kemungkinan terkait dengan sifat antioksidannya.

Beberapa makanan mengandng vitamin C yaitu:

Buah sitrus, paprika, stroberi, tomat, pepaya, jeruk, jambu biji, dan kiwi.

5. Probiotik

Meskipun probiotik bukan nutrisi seperti vitamin dan mineral, probiotik sangat penting untuk hampir semua aspek kesehatan kita.

Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan inangnya secara keseluruhan.

Perlu diketahui jika tubuh adalah tuan rumah bagi miliaran organisme kecil dan beberapa sangat mendukung untuk kekebalan.

Ada banyak penelitian yang sedang dilakukan di bidang probiotik, dan para ilmuwan memperkirakan mereka bahkan mungkin menjadi obat masa depan.

Spesies probiotik Lactobacilli dan Bifidobacteria adalah salah satu mikroorganisme yang paling banyak diteliti hingga saat ini.

Makhluk hidup kecil ini ditemukan dalam makanan fermentasi seperti yogurt dan kimchi.

Begitu berada di dalam tubuh, probiotik berinteraksi dengan reseptor pada sel usus dan memodulasi respons imun bawaan dan adaptif.

Probiotik juga memperkuat lapisan usus, yang melindungi saluran pencernaan dari bahaya serangga jahat.

Bakteri baik ini juga meningkatkan kekebalan dengan mengurangi peradangan dalam tubuh.

Sumber makanan probiotik terbaik yaitu yogurt, kefir, kimchi, dan tempe. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya