TRIBUNWOW.COM - Rohman Hidayat selaku Pengacara Yosef dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat mengaku sudah memberikan peringatan kepada sejumlah pihak yang menyudutkan kliennya dalam kasus tersebut.
Rohman menyebut hal tersebut dikarenakan memberatkan kliennya dan dianggap mendahului pihak kepolisian sebagai pihak yang berwenang.
"Kaitan dengan pemberitaan yang kemarin memojokkan klien saya, Pak Yosef, kita sudah warning juga, terutama terkait konten-konten yang tidak berdasar lah yah, yang di Youtube bertebaran begitu banyak," katanya dalam tayangan AIMAN yang diunggah di Youtube Kompas TV pada Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Update Kasus Subang: Disebut Pernah Ancam Yosef dengan Senjata Tajam, Yoris Jelaskan Kronologinya
Baca juga: Tangis Yosef Pecah Bahas Pembunuhan di Subang, Ingin Pelaku Serahkan Diri: Kasihan Anak Saya
"Siapapun mereka kalau ending-nya, tendensius dan memfitnah, saya tidak segan-segan untuk mengambil upaya hukum nantinya, dan ini tentunya beban juga untuk Pak Yosef, kasihan."
Dia menyayangkan ada opini publik yang mengarah kepada kliennya disaat kondisi Yosef sedang tidak beruntung.
Yosef diketahui merupakan suami dan ayah dari korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Bahkan kini hubungannya dengan anak pertamanya dengan Tuti, Yoris, dan pihak keluarga Tuti sedang tidak harmonis.
"Pak Yosef sudah tidak bisa pulang ke rumah karena rumah masih di-police line, tidak masuk ke TKP, bertemu dengan istri mudanya juga saya sarankan jangan dulu karena nanti jadi subjektif," jelasnya.
"Nah ini kondisi yang memprihatinkan, sementara komunikasi dengan anak yang satu-satunya itu, Yoris itu tidak ada sampai saat ini, dia menghindar," jelasnya.
Rohman menduga kerenggangan antara Yoris dan Yosef juga dipicu masalah kasus pembunuhan ini.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Penghasilan Yosef dari Yayasan Diputus Tuti, Yoris Ungkap Alasannya
Dikesempatan yang sama, Yosef menyebut sepenuhnya sudah menyerahkan masalah tersebut kepada kuasa hukumnya.
"Insya allah, saya menyerahkan kepada pengacara," kata Yosef.
Dia sendiri dengan tegas menyatakan dirinya tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
Bahkan dia menyebut dirinya sebagai korban karena telah kehilangan orang yang disayanginya.
"Ini (menunjuk dirinya) justru sebagai korban, karena Amalia anak kesayangan saya," ujarnya.
Bahkan, Yosef berani sumpah bahwa dirinya benar-benar tidak melakukan pembunuhan tersebut dan tidak menyuruh orang lain untuk melakukannya.
Dia juga menyebut, sebelum didampingi oleh kuasa hukumnya sudah disumpah atas pernyataannya tersebut.
"Ini juga saya disumpah dulu sama pengacara, sampai pakai quran pun boleh saya mah," ujarnya.
"Saya sama sekali tidak melakukan dan tidak menyuruh orang gitu aja."
Dia menyadari betul bahwa ada opini publik yang menyebut pelaku mengarah kepada dirinya.
Dengan tegas dia menyebut hal tersebut adalah fitnah.
"Sekali lagi, saya terima kasih kepada semua yang memfitnah saya, mudah-mudahan fitnah itu bukan yang sebenarnya," ujarnya.
Terakhir, dia berharap pelaku pembunuhan tersebut segera tertangkap.
"Semoga kalau dia sadar untuk menyerahkan diri, kalau tidak terungkap saya merasa sakit, siapapun saya tidak pandang bulu, siapapun pelakunya, itu kasian anak saya," katanya sambil menangis.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Penghasilan Yosef dari Yayasan Diputus Tuti, Yoris Ungkap Alasannya
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Polisi di TKP kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam sebuah mobil Alphard yang terparkir di rumahnya.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Menurut pihak kepolisian, ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.
Selain karena tidak ada barang berharga yang hilang, pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Sebulan kasus ini berjalan, terungkap masalah di lingkaran korban seperti masalah dalam kepengurusan yayasan yang didirikan Yosef, dan masalah rumah tangga korban.
Kini, Mimin dan Yosef menjadi orang yang paling banya diperbincangkan.
Yosef sendiri telah menjalani sekitar 12 kali, dan Mimin 10 kali pemeriksaan dan keduanya sempat diperiksa dengan alat tes kebohongan.
Keterangan Rohman dan Yosef bisa disimak di menit awal:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya