TRIBUNWOW.COM – Kepolisian Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) telah membentuk unit khusus terdiri dari 38 anjing pelacak yang dapat mendeteksi virus Covid-19.
Hal itu diungkapkan seorang pengawas pelatihan unit khusus itu, dilansir dari Reuters pada Sabtu (18/9/2021).
Deteksi Covid-19 oleh anjing pelacak menggunakan sampel keringat manusia dan diklaim memiliki akurasi 92 persen.
Baca juga: Thailand Kembangkan Alat Tes Covid-19 dari Keringat Ketiak, Diklaim Miliki Akurasi 95 Persen
Baca juga: 30 Tahun Kabur dari Penjara, Narapidana di Australia Serahkan Diri karena Pandemi Covid-19
Bandara di Uni Emirat Arab adalah salah satu negara di dunia yang menguji deteksi Covid-19 menggunakan anjing pada tahun 2020.
Anjing-anjing tersebut saat ini tidak lagi digunakan di bandara UEA, tetapi mereka siap untuk dikerahkan di mana pun diperlukan.
Kepolisian Dubai melatih kohort, termasuk German Shepherds, Labrador, Cocker Spaniels, dan Border Collies untuk mengenali aroma virus Covid-19 menggunakan sampel keringat orang-orang terkonfirmasi positif virus.
Sampel itu dikumpulkan dengan cara memegang alat swab di ketiak selama beberapa menit.
“Sejumlah kecil (sampel) kemudian dimasukkan ke dalam toples (dan) memiliki aroma pasien,” kata Letnan Satu, Nasser al-Falasi dari Kepolisian Dubai, pengawas program di pusat pelatihan K9 di wilayah Awir Dubai.
“Kemudian kami mengeluarkan sampel untuk dicium oleh seekor anjing, ketika dia memberi kami tanda (positif), kami memberinya hadiah,” tambahnya.
Perguruan Tinggi Teknologi UEA dan Otoritas Bea Cukai Federal Abu Dhabi menerbitkan studi terkait kemampuan anjing dalam mendeteksi infeksi virus Covid-19 pada Juni lalu.
Baca juga: Pengemudi Berhenti Kerja karena Pandemi Covid-19, 200 Taksi Terbengkalai Jadi Kebun Sayur
Baca juga: Alami Penurunan Kasus Covid-19, Pengunjung dari Indonesia Boleh Masuk Singapura
Studi yang menjadi bagian jurnal ilmiah Inggris, Nature itu menyimpulkan tingkat keberhasilan deteksi hingga 98,2 persen.
Penelitian itu menggunakan sampel keringat dan tes PCR dari 3.290 orang untuk membandingkan kemampuan deteksi anjing.
Sementara tingkat keakuratan 92 persen yang dimiliki anjing UEA berdasarkan dari penelitian di bawah Kementerian Dalam Negeri pada awal tahun 2020.
Falasi mengatakan saat ini para anjing sudah melakukan sekitar 30 hingga 40 tes sehari.
Seekor Belgian Malinois hitam dan cokelat bernama Bolt, menjadi anjing pendeteksi Covid-19 pertama yang dia latih.