TRIBUNWOW.COM - Polisi masih terus menyelidiki dugaan kasus pesugihan di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang melukai seorang bocah enam tahun berinisial AP.
Bocah malang itu nyaris kehilangan mata kanannya yang hendak jadi tumbal pesugihan kedua orangtuanya.
Dilansir TribunWow.com, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan menyebut polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini.
Keempatnya adalah HA (43), TA (42), US (44) dan BA (70).
Baca juga: Kasus Pesugihan di Gowa, Sosiolog Ungkap Kejanggalan soal Kakak Korban Juga Tewas 1 Hari Sebelumnya
Baca juga: Tak Cuma Mata Dilukai, Anak Ini Diduga Dianiaya untuk Pesugihan Orangtua, Badan Penuh Bekas Cakaran
Berdasarkan pemeriksaan, Zulpan menyebut polisi berhasil membuktikan bahwa keluarga korban memang manjalankan aliran sesat demi mendulang harta.
"Terkait pemeriksaan para saksi yang ada divideo, ada empat orang yang sudah diperiksa," ujar Zulpan dalam kanal YouTube metrotvnews, Selasa (7/9/2021).
"Yang jelas hasil pemeriksaan penyidik yang menetapkan empat tersangka bahwa ada bukti yang diakui kegiatan ini ritual aliran sesat dengan maksud tertentu."
Selain itu, kini polisi juga menyelidiki kematian kakak korban, DS (22).
Kakak korban tewas sehari sebelum penganiayaan terhadap AP terjadi.
Bahkan, penganiayaan terhadap AP dilakukan orangtua, kakek dan pamannya seusai memakamkan jenazah kakak korban.
"Warga sekitar kan ada juga yang tidak mengetahui apa yang dilakukan kedua orangtua, kakek, dan pamannya," katanya.
"Ini yang sedang kita dalami apa mereka mengetahui saat kakak korban meninggal dunia satu hari sebelumnya terjadi penganiayaan."
"Apakah mereka mendengar, ini masih kita dalami."
"Sementara ini terhadap AP yang berusia enam tahun."
Zulpan melanjutkan, ada kabar yang menyebut kakak korban tewas juga karena menjadi tumbal pesugihan kedua orangtuanya.
Pasalnya, diduga kuat kakak korban tewas setelah dicekoki dua liter air garam.
"Kemudian nanti penyidik akan mendalami lagi keterlibatan mereka terhadap meninggalnya kakak korban sehari sebelumnya," jelas Zulpan.
"Nanti kita lihat, apakah betul keterkaitan yang disampaikan saksi bahwa ada pemaksaan meminumkan air garam dua liter pada kakak korban."
"Yang jelas mengarahkan tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian kakak AP."
Baca juga: Tak Cuma Mata Dilukai, Anak Ini Diduga Dianiaya untuk Pesugihan Orangtua, Badan Penuh Bekas Cakaran
Baca juga: Dikenal Penyayang, Orangtua di Gowa Disebut Mirip Kerasukan saat Jadikan 2 Anaknya Tumbal Pesugihan
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-20.59:
Kecurigaan Sosiolog
Kasus keluarga yang nyaris jadikan bocah enak tahun sebagai tumbal pesugihan di Gowa, Sulawesi Selatan, turut menuai perhatian Sosiolog, Sigit Rochadi.
Diberitakan sebelumnya, bocah 6 tahun nyaris kehilangan mata kanannya setelah diduga akan dijadikan tumbal pesugihan orangtuanya.
Dilansir TribunWow.com, Sigit menilai ada yang janggal dari satu keluarga yang diduga juga telah membunuh kakak korban yang sudah berusia 22 tahun itu.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (7/9/2021).
"Kalau disimpulkan sementara bahwa ayah dan ibu punya gejala kejiwaan," jelas Sigit.
"Saya pikir perlu hati-hati menyimpulkan itu karena kalau betul ada gangguan kejiwaan kan mereka sudah lama bergaul dengan orangtua."
"Kalau memang dia mengalami gejala kejiwaan, mestinya kakek dan nenek korban juga mengalami gangguan kejiwaan."
"Perlu didalami apa yang terjadi dalam keluarga ini," lanjutnya.
Baca juga: Tak Cuma Mata Dilukai, Anak Ini Diduga Dianiaya untuk Pesugihan Orangtua, Badan Penuh Bekas Cakaran
Baca juga: Kata Dokter soal Kondisi Terkini Bocah yang Matanya Dilukai Orangtua untuk Tumbal Pesugihan di Gowa
Sigit kemudian membandingkan kasus ini dengan praktik pesugihan puluhan tahun lalu.
Ia curiga orangtua korban sengaja mengorbankan anggota keluarganya agar bisa kaya raya.
Sigit kemudian menyinggung kematian kakak korban yang sudah berusia 22 tahun.
Kakak korban bahkan meninggal dunia satu hari sebelum korban dianiaya.
Saat kejadian, jenazah kakak korban baru saja dimakamkan oleh keluarga.
"Apa ini seperti kasus yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu, ini ritual keluarga yang mengorbankan keluarga," ujarnya.
"Kalau kakaknya yang usianya 22 tahun digelonggong air garam, terus yang bersangkutan dari matanya, hidungnya, teliganya keluar darah sehingga mengalami pendarahan hebat hingga tak tertolong nyawanya."
"Tak ada tetangga yang curiga dengan kematiannya sampai kemudian dibuka."
"Harus dipertanyakan betul apa yang terjadi dalam keluarga ini?"
Baca juga: Masuk RSJ seusai Diduga Bunuh 1 Anak dan Lukai Mata Bocah untuk Pesugihan, Ibu Histeris Minta Tumbal
Baca juga: Anak 6 Tahun Nyaris Jadi Tumbal Pesugihan Orangtua, Kakak Tewas Dicekoki Air Garam, Ini Kronologinya
Sigit juga mencurigai adanya kelompok ilmu hitam di sekitar rumah korban.
Pasalnya, saat kakak korban tewas, tak ada satu pun tetangga yang curiga.
Padahal, kakak korban kabarnya tewas karena dicekoki air garam 2 liter oleh orangtuanya.
"Kalau tidak ada praktik mistis yang melibatkan banyak orang, termasuk tetangga," jelas Sigit.
"Jangan-jangan ada jaringan karena kematian yang usia 22 tahun harusnya ada perlawanan."
"Mengapa juga diam saja tidak melakukan perlawanan? Tetangga juga seakan tidak terjadi apa-apa, ini mengherankan bagi saya." (TribunWow.com)