Pasangan Rizky Billar dan Lesti Kejora

Lesti Kejora Sempat Kelelahan Pakai Suntiang 5 Jam, Kakak Rizky Billar: Sampai Sakit Lehernya

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Busana Lesti Kejora dan Rizky Billar di acara adat Minang Manjalang ka Rumah Mintuo, Minggu (5/9/2021). Lesti sempat kelelahan memakai Suntiang.

TRIBUNWOW.COM - Pasangan selebriti Lesti Kejora dan Rizky Billar menutup rangkaian acara pernikahan mereka dengan upacara adat Minang.

Upacara Ngunduh Mantu atau Manjalan ka Rumah Mintuo tersebut digelar keluarga Rizky Billar yang memang memiliki keturunan Padang.

Dalam prosesi tersebut, Lesti diharuskan mengenakan hiasan kepala Suntiang sebagai pelengkap busana tradisional pengantin Minang.

Kolase pasangan Lesti Kejora dan Rizky Billar serta dekorasi acara adat Minang, Manjalang ka Rumah Mintuo, Minggu (5/9/2021). (Tangkapan layar ANTV)

Baca juga: Lihat Isi Suvenir Ngunduh Mantu Rizky Billar dan Lesti Kejora, Disebut Berharga Jutaan

Baca juga: Saipul Jamil Tampil di Acara Ngunduh Mantu, Reaksi Rizky Billar dan Lesti Kejora Jadi Sorotan

Dilansir kanal YouTube Cobaz TV, Selasa (7/9/2021), Kakak Rizky Billar, Bobby Rahman, memberikan keterangan mengenai prosesi adat tersebut.

Ia menuturkan bahwa acara yang dilaksanakan pagi hari tersebut dilengkapi penyambutan dengan tari piring dan berbagai ritual adat.

Adapun makna dari acara tersebut adalah menerima pengantin wanita yang akan menjadi bagian keluarga mereka.

Terdapat satu sesi yang bermakna pengukuhan Rizky Billar menjadi seorang pria dewasa yakni Malewakan Gala.

Menurut tradisi Minang, setelah menikah ia dianugerahi gelar panggilan Panduko Rajo oleh tetua adat.

Lesti juga turut mencuri perhatian mengenakan busana Minang semi modern lengkap dengan hiasan kepala Suntiang.

Aksesori khas Minang tersebut memiliki makna untuk menandai kesiapan seorang wanita menjadi seorang ibu.

Ia harus kuat menanggung beban menjadi wanita kuat untuk anak-anaknya.

Bobby pun mengatakan bahwa Suntiang tersebut memiliki berat hingga 7 kg.

Tentu saja, bobot tersebut harus ditopang Lesti di kepalanya selama acara berlangsung.

"Kalau enggak salah kurang lebih 7 kg," kata Bobby.

"Kalau dibilang berat pasti berat."

Baca juga: Benarkah Covid-19 Varian Delta Sebabkan Sakit Lebih Parah? Simak Hasil Studi Penelitian

Menurut Bobby, Lesti tampak kuat menahan berat tersebut.

Ia masih ceria seperti biasa dan bisa mengikuti adat keluarga sang suami.

"Biasa saja, karena memang suatu adat kita yang dilaksanakan," beber Bobby.

Namun ternyata, Lesti sempat kelelahan menggunakan Suntiang tersebut.

Ia sampai merasakan sakit di bagian leher.

"Kemarin sempat pakai suntiang juga, sempat lelah juga, sampai sakit lehernya," ujar Bobby.

Hal ini wajar mengingat Lesti harus mengenakan aksesori tersebut selama hampir 5 jam prosesi berjalan.

"Lumayan lama juga sih, ada sekitar 4-5 jam, kalau enggak salah," beber Bobby.

Baca juga: Bulan Madu, Rizky Billar Samakan Lesti Kejora dengan Hiasan Angsa di Kasur: Suka Nyosor

Baca juga: Bongkar Isi Buku Diary Rizky Billar, Lesti Kejora: Dia Tulis Strategi Meluluhkan Hati Dedek

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 03.55:

Makna Prosesi Adat Minang Rizky Billar dan Lesti Kejora

Rizky Billar dan Lesti Kejora mengadakan acara adat Manjalan ka Rumah Mintuo, Minggu (5/9/2021).

Acara yang dilangsungkan di Bandung, Jawa Barat tersebut digelar dengan budaya Minang yang kental.

Ternyata, upacara tersebut berisi makna filosofis yang dalam tentang harapan pada mempelai.

Diketahui, acara tersebut disiarkan secara ekslusif di stasiun ANTV.

Awalnya, perhelatan sebelum acara puncak Ngunduh Mantu itu hendak mengambil tempat di kampung halaman Rizky Billar, Medan, Sumatera Utara.

Namun, karena terkendala aturan PPKM, maka terpaksa keluarga mencari alternatif lain.

Pada awal acara, presenter Indra Herlambang dan Ersa Mayori sempat berbincang dengan MC acara adat Uni Tika.

Mereka pun menanyakan maksud dalam rangkaian acara tersebut pada Uni Tika.

"Uni Tika memang sering sekali menjadi MC adat Minang," kata Indra Herlambang.

Uni Tika mengiyakan dan mengangguk.

Kemudian, Ersa Mayori menanyakan maksud dan rangkaian acara adat pada hari itu.

"Uni Tika boleh diceritain sedikit enggak akan ada rangkaian adat apa saja yang akan kita saksikan?," pinta Ersa Mayori.

Rupanya, acara tersebut memiliki makna untuk membawa mempelai perempuan ke rumah pengantin pria.

Di situ, ia dan keluarga akan bertemu dan disambut keluarga mempelai pria.

"Jadi ini anak daro, mempelai wanita jadi Lesti, sedangkan Rizky kita sebut Marapulai," beber Uni Tika.

"Tempo hari kan itu acaranya Lesti, acara adat Sunda."

"Jadi sekarang mereka datang ke rumah mertua orang Minang, jadi kita sambut dengan cara adat Minang."

Indra Herlambang kemudian menyoroti dekorasi pelaminan yang begitu mencolok.

Tampak warna emas dan merah maroon menghiasi semua aspek di acara tersebut.

"Nah, kalau kita lihat di sini yang mencuri perhatian adalah pelaminan yang cantik sekali," puji Indra Herlambang.

"Betul, dan ornamen warna orang Padang itu tiga, merah, kuning, hitam," terang Uni Tika.

"Kalau emas itu melambangkan apa? Karen kalau kita lihat banyak sekali ornamen yang juga emas yang kita pakai," ujar Indra Herlambang.

Menurut Uni Tika, aksen emas tersebut melambangkan kemakmuran bagi orang Minang.

Hal ini berkaitan dengan leluhur orang Minang yang banyak bekerja di bidang niaga.

"Emas itu kesuburan, kekayaan, orang Minang itu orang yang senang berdagang," jelas Uni Tika.

"Banyak emas-emas di sini kita berharap juga bahwa rumah tangga mereka nanti penuh dengan kesejahteraan," sahut Indra Herlambang.

"Diberkahi harta melimpah," imbuh Uni Tika.

"Kesuburan Dedek juga enggak ini maksudnya?," tanya Indra Herlambang.

"Betul," kekeh Uni Tika. (TribunWow.com)

Berita terkait lainnya