Virus Corona

Luhut Umumkan Wisata Boleh Buka hingga Durasi Dine In Makin Lama: Bisa Dilakukan 7-13 September

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam LIVE: Konferensi Pers PPKM, 6 September 2021. Luhut mengumumkan sejumlah penyesuaian dalam perpanjangan masa PPKM.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membawakan sejumlah kabar baik dalam Konferensi Pers Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (6/9/2021).

Pada masa perpanjangan PPKM 7-13 September ke depan, ada beberapa penyesuaian aktivitas masyarakat yang akan dilakukan oleh pemerintah.

Penyeusaian tersebut di antaranya adalah membuka tempat wisata dan penambahan durasi waktu makan.

Baca juga: Data Sertifikat Vaksin Jokowi Viral, Roy Suryo: Kalau Orang Nomor 1 Saja Bocor, Gimana Rakyat Biasa?

Baca juga: Luhut Beberkan Rahasia Bugar di Usia 74 Tahun: Banyak yang Bertanya ke Saya

Di awal konpers, Luhut menyatakan situasi Covid-19 di Indonesia terus membaik.

Khusus di Jawa-Bali, kota dan kabupaten yang berada di level 4 telah turun drastis dari yang tadinya 24 menjadi 11.

"Seiring dengan kondisi situasi Covid-19 yang makin baik, serta implementasi prokes serta penggunaan Peduli Lindungi yang terus berjalan. Ada beberapa penyesuaian aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan dalam periode 7-13 September ini," ungkap Luhut.

Penyesuaian yang pertama adalah waktu makan di restoran yang berada di mal dan pusat perbelanjaan akan meningkat menjadi 60 menit dengan kapasitas pengunjung restoran 50 persen.

Kemudian, penyesuaian yang lain adalah pembukaan sejumlah tempat wisata.

"Akan dilakukan uji coba pembukaan 20 tempat wisata di kota dengan level 3, dengan penerapan prokes ketat, dan implementasi platform Peduli Lindungi," kata Luhut.

Baca juga: BREAKING NEWS - PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 13 September, Ada Beberapa Aturan yang Diubah

Luhut juga menegaskan kota dan kabupaten yang berada di level 2 wajib untuk memakai aplikasi Peduli Lindungi di tempat-tempat wisata yang boleh buka.

"Kami akan uji coba prokes dan Peduli Lindungi untuk mal dan pusat perbelanjaan di Bali dengan batasan-batasan tertentu," terang Luhut.

Luhut menyatakan pesan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bahwa kesehatna dan ekonomi harus diperhatikan secara hati-hati.

Kemudian pemerintah yang harus merujuk data, ilmu pengetahuan serta teknologi terbaru untuk mengeksekusi kebijakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

"Saya mohon para pemirsa, rakyat Indonesia juga paham bahwa presiden ingin jangan naik lagi Covid ini," tegas Luhut.

Luhut terakhir mengingatkan bahwa perjuangan melawan Covid-19 belum usai.

Simak videonya:

Respons Luhut saat Dianggap Gagal Atasi Covid-19

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal pemerintah yang dianggap gagal menangani Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, ia yang juga menjadi Ketua PPKM Jawa-Bali menyebut pemerintah sudah berusaha mengendalikan pandemi ini.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube metrotvnews, Minggu (25/7/2021).

Dalam membuat kebijakan, kata Luhut, pemerintah selalu memertimbangkan banyak aspek.

"Pengambilan keputusan tidak hanya satu angle kita lihat," ujar Luhut.

"Bukan hanya masalah epidemiologi saja, sosiologi saja, masalah UMKM kita lihat, PKL kita lihat."

"Sehingga proses pengambilan keputusan betul-betul yang terbaik."

Luhut mengakui setiap kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19 belum sempurna.

Namun, menurut dia, pemerintah sudah berusaha melakukan yang terbaik.

Karena itu, ia menolak jika saat ini pemerintah dinilai gagal.

"Apakah ini sudah sempurna? Pasti tidak," katanya.

"Tapi tidak ada elemen yang saya lupa."

Meskipun begitu, Luhut mengaku menyerahkan semua penilaian pada masyarakat.

"Itu hak publik, saya tidak ada kepentingan untuk membela diri saya, untuk apa juga."

"Tapi saya dan tim saya yakin, ada teman-teman menteri, gubernur, wali kota, pangdam, wali kota."

Dalam mengatasi pandemi ini, Luhut menyebut pemerintah sudah bekerja sama dengan sejumlah ahli.

Tak hanya itu, Luhut juga mengaku kerap berkonsultasi dengan rekan di sejumlah negara.

"Kita bekerja satu tim, ada guru besar Fakultas Kedokteran UI, UGM, Unair, ada lagi pakar-pakar lain."

"Kita undang semua, kita dengerin, saya cek teman saya di Amerika, teman saya di China, teman saya di Singapura."

"Banyak yang tidak ketahui tentang penyakit ini."

Karena pandemi ini sulit dikendalikan, Luhut mengaku sedih hingga kini masih ada orang-orang yang menggampangkan bahaya Covid-19.

Ia juga menyinggung sejumlah politisi yang memanfaatkan pandemi demi mendulang popularitas.

"Jadi orang menggampangkan saja, itu yang saya sedih."

"Apalagi ada yang mempolitisasi untuk mendapat popularitas, itu yang saya sedih," tukasnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Berita lain terkait PPKM