Terkini Internasional

Ribuan Orang Thailand Lakukan Protes, PM Prayuth Chan O Cha Diminta Turun Jabatan, Ini Alasannya

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi protes di Thailand meminta PM Prayuth Chan-o-cha turun jabatan atas kurangnya penanganan krisis Covid-19 di Bangkok, Thailand pada Selasa (10/8/2021). Saat ini, aksi protes kembali dilakukan meminta pengunduran diri PM Prayuth pada Kamis (2/9/2021).

TRIBUNWOW.COM – Aksi protes ribuan warga dilakukan di pusat kota Bangkok menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan O Cha pada Kamis (2/9/2021).

Dilansir dari Bangkok Post, aksi itu menyusul penyelenggaraan debat mosi tidak percaya di parlemen terhadap PM Prayuth.

PM Prayuth dianggap melakukan korupsi serta gagal mengurus ekonomi dan pandemi Covid-19 di Thailand, meskipun telah dibantah dalam debat pertama mosi tidak percaya pada Selasa (31/8/2021).

Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha dalam Pertemuan Bilateral dengan Indonesia (2019). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Baca juga: PM Prayuth Chan O Cha Bantah Korupsi Rp 881 Miliar atas Pembelian Vaksin Sinovac oleh Thailand

Baca juga: Jadi Negara Pertama Gabungkan Vaksin Covid-19 Sinovac-AstraZeneca, Thailand Umumkan Hasil Positif

Warga mengancam akan terus melakukan protes hingga penurunan jabatan dikabulkan, walaupun kepolisian telah memperingatkan untuk tidak turun aksi karena adanya pemberlakuan pembatasan Covid-19 pada Kamis (2/9/2021).

Protes untuk menggulingkan PM Prayuth sebenarnya sudah muncul sejak 24 Juni 2021 yang digelar bersamaan dengan peringatan 89 tahun Revolusi Siam yang mengubah Thailand dari monarki absolut menjadi monarki konstitusional.

Aksi terbaru kemarin mendapat dukungan tambahan dari demonstran Juni lalu sehingga aksi protes di persimpangan Asoke itu menjadi salah satu pertemuan terbesar tahun ini di Thailand.

Para demonstran dalam aksinya memperdebatkan bagaimana pemerintah Thailand gagal menyelesaikan masalah negara, terutama terkait Covid-19.

Dikutip dari Reuters, Thailand telah mencatat lebih dari 1,2 juta kasus Covid-19 dan 12.103 kematian sejak pandemi dimulai tahun lalu.

Baca juga: Thailand akan Terima 61 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Covid-19 untuk Tahun Ini

Sebagian besar kasus dan kematian terjadi sejak April tahun ini.

“Anggota parlemen harus memilih antara rakyat dan PM Prayuth yang gagal total, menyebabkan kerusakan dan lebih dari 10.000 kematian. Mari kita lihat bagaimana anggota parlemen, yang dipilih oleh rakyat, memutuskan,” kata Nattawut Saikur, salah satu pemimpin aksi protes tahun 2010.

Demonstran memperkirakan PM Prayuth akan selamat dari debat mosi tidak percaya yang dijadwalkan pada Sabtu mendatang karena mayoritas parlemen diisi koalisi pemerintah berkuasa.

Namun, mereka mengaku akan terus menekan PM Prayuth.

“Jika PM Prayuth selamat dari debat mosi tidak percaya, kami akan terus berusaha menggulingkannya,” tambah Nattawut Saikur.

Para demonstran juga merencanakan aksi lain pada hari ini yang akan diikuti oleh Front Persatuan Thammasat dan Demonstrasi. (TribunWow.com/Alma Dyani P).

Berita terkini internasional lain