TRIBUNWOW.COM – Pentagon menyatakan Amerika Serikat (AS) telah resmi selesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan dan mengakhiri keterlibatannya di negara itu setelah konflik 20 tahun pada Senin, (30/8/2021).
Dilansir dari The New York Times, operasi penarikan pasukan itu berakhir sehari sebelum batas waktu yang ditentukan oleh Presiden Joe Biden.
Penerbangan militer C-17 terakhir AS meninggalkan Bandara Hamid Karzai, Kabul tengah malam waktu setempat, membawa pasukan yang tersisa dan diplomat AS di Afghanistan, Ross Wilson.
Baca juga: Ledakan Dekat Bandara Kabul Tewaskan 60 Warga Afghanistan dan 13 Tentara AS, Joe Biden Bereaksi
Baca juga: Amerika Serikat Kembali Luncurkan Serangan ke Kabul, Batalkan Rencana Bom Bunuh Diri Kedua ISIS-K
“Penarikan diri malam ini menandakan akhir dari komponen militer evakuasi, tetapi juga akhir dari misi hampir 20 tahun yang dimulai di Afghanistan tak lama setelah 11 September 2001,” ungkap Jenderal Kenneth F. McKenzie, kepala Komando Pusat militer AS pada Senin, (30/8/2021).
“Tidak ada kata-kata dari saya yang bisa menggambarkan pengorbanan dan pencapaian penuh dari mereka yang bertugas,” tambahnya.
Penerbangan terakhir itu dilakukan lebih cepat untuk mengantisipasi kemungkinan hambatan keamanan, kekacauan warga AS yang berebut ingin pergi meninggalkan Afghanistan serta mempertimbangkan prakiraan cuaca.
Dikutip dari Reuters, McKenzie mengungkapkan penerbangan terakhir AS tidak termasuk puluhan warga Amerika yang tidak bisa mencapai bandara.
"Ada banyak patah hati yang terkait dengan kepergian ini. Kami tidak mengeluarkan semua orang yang ingin kami keluarkan. Tapi saya pikir jika kami bertahan 10 hari lagi, kami tidak akan (bisa) mengeluarkan semua orang," kata McKenzie kepada wartawan.
Baca juga: Penampakan Situasi di Kabul seusai Bom Bunuh Diri, Bocah hingga Orang Dewasa Kabur Ketakutan
Baca juga: Soal Bom Bunuh Diri di Kabul, Trump Caci Biden Sebut Telanjur Ambil Keputusan Paling Konyol
Lebih dari 122.000 orang telah diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban kembali menguasai negara itu.
Sebelumnya, pertahanan anti-rudal AS sempat menghalangi roket yang ditembakkan ke bandara Kabul dan dilaporkan tidak ada warga AS yang menjadi korban.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan lima roket itu.
Joe Biden tetap pada tujuannya untuk mengakhiri perang terpanjang AS setelah invasinya menggulingkan Taliban pada 2001.
Saat ini, kontrol bandara diserahkan kepada Taliban. (TribunWow.com/Alma Dyani P).
Berita terkait Afghanistan lainnya