TRIBUNWOW.COM - Total 26 Warga Negara Indonesia (WNI) di Afghanistan kini telah kembali dengan selamat ke tanah air pasca kelompok Taliban menguasai pemerintahan.
Para warga yang dievakuasi tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari.
Saat mendeskripsikan proses evakuasi, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebut evakuasi harus dilakukan secara lowkey.
Baca juga: WNI dari Afghanistan Tiba Dini Hari, Menlu Retno Marsudi Langsung Datang Menyambut
Baca juga: Sosok Zabihullah Mujahid, Juru Bicara Taliban Akhirnya Muncul, Nyatakan Tak Ingin Ada Permusuhan
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers, Sabtu (21/8/2021).
"Alhamdulillah pada dini hari ini, warga negara Indonesia dari Afghanistan telah berhasil kita evakuasi, dan baru saja tiba dengan selamat di Jakarta," kata Retno seperti dikutip dari tayangan YouTube KompasTv.
Retno menjelaskan, seusai evakuasi dilakukan, para tim dan warga yang dievakuasi langsung melakukan protokol kesehatan (prokes).
Kemudian Retno menggunakan kalimat slang untuk mendeskripsikan proses evakuasi para WNI di Afghanistan.
"Rencana evakuasi ini dirancang dan dipersiapkan dengan matang selama beberapa hari, secara hati-hati dan lowkey," kata dia.
"Kehati-hatian dan sifat lowkey ini diperlukan, mengingat adanya dinamika lapangan yang sangat tinggi, dan situasi yang sangat cair."
"Semua kehati-hatian ini harus kita lakukan demi keselamatan warga negara Indonesia dan evacuee lainnya, serta demi kelancaran misi evakuasi secara keseluruhan," lanjut dia.
Lantas apa sebenarnya arti dari kalimat lowkey yang digunakan oleh Retno?
Dikutip dari dictionary.cambridge.org, kalimat lowkey merupakan kata sifat.
Lowkey digunakan untuk mendeskripsikan sifat tenang dan relaks.
Kalimat ini juga bisa berarti melakukan sesuatu secara rahasia atau tanpa menunjukkan maksud inti secara gamblang.
Retno menjelaskan, tidak mudah untuk melakukan misi evakuasi ini karena perlu koordinasi dengan sejumlah pihak.
Pada awalnya pesawat TNI AU diperbolehkan mendarat di Kabul, Afghanistan pada Kamis (19/8/2021) pagi.
Namun karena situasi di lapangan tak kondusif, izin pendaratan dicabut dan ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan.
Hingga pada akhirnya Jumat (20/8/2021), pesawat TNI AU memeroleh izin untuk mendarat.
"Pada 20 Agustus 2021 dini hari diperoleh izin landing baru, tim evakuasi langsung melakukan persiapan dan pesawat TNI AU berangkat menuju Kabul sekitar 04.10 dan tiba pukul 05.17 waktu setempat," jelasnya.
Retno memaparkan, koordinasi ia lakukan mulai dari pihak Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, NATO, hingga koleganya di Turki, Norwegia, Belanda, dan Amerika Serikat.
Retno Marsudi Datang Menyambut
Dalam tayangan langsung YouTube Kompastv, nampak detik-detik tibanya pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU.
Seusai pesawat tersebut tiba di bandara, sejumlah petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap masuk ke dalam pesawat.
Beberapa saat kemudian awak media nampak mulai masuk ke dalam pesawat.
Baca juga: Kondisi Afganistan setelah Taliban Mengambil Alih Pemerintahan, Warga: Saya Berharap Pergi
Di dalam pesawat di temukan banyak aparat bersenjata laras panjang berjaga-jaga.
Nampak juga sejumlah warga tak bersenjata di dalam pesawat tersebut.
Kemudian nampak Menlu Retno datang langsung ke lapangan pada waktu dini hari tersebut.
Menggunakan baju motif etnik, Retno menunggu para WNI di luar pesawat.
Penumpang pertama yang turun dari pesawat TNI AU tersebut adalah seorang bapak-bapak nampak lemas.
Di dekatnya terdapat dua orang membantu membopong tubuh dan membawakan tabung oksigen setinggi 1 meter.
Setelah penumpang pertama turun, penumpang lainnya nampak dalam kondisi sehat.
Terlihat juga ada beberapa bocah turun dari pesawat.
Selain membawa WNI, evakuasi juga mengangkut sejumlah warga negara asing, antara lain 5 orang warga Filipina dan 2 orang warga Afghanistan.
Simak videonya mulai menit ke-55.10:
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.tv dengan judul Jelaskan Proses Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan, Menlu Retno: Tidak Mudah dan Perlu Koordinasi Kuat