TRIBUNWOW.COM - India mengalami kasus kenaikan penyakit diabetes yang terjadi pada penyintas Covid-19.
Hingga kini yang diduga penyebabnya adalah efek penggunaan steroid pada pasien Covid-19 selama masa perawatan.
Efek samping penggunaan steroid dianggap bisa memicu kenaikan gula darah.
Meski hal itu masih butuh penelitian lebih lanjut.
Melansir ABC News, pada Kamis (10/6/2021), Covid-19 memang diduga bisa menjadi pemicu terjadinya diabetes terutama bagi pasien yang mengalami gejala berat atau kritis.
Studi baru telah menemukan adanya kemungkinan bahwa virus dapat menyebabkan diabetes selain pneumonia dan masalah kesehatan lainnya.
Sekarang, penelitian menemukan bahwa virus dapat menginfeksi dan menghancurkan sel-sel tertentu yang sangat penting untuk mencegah diabetes.
Baca juga: Selain Ada Efek Samping, Ini Dampak Buruk Konsumsi Obat Sembarangan saat Isolasi Mandiri Covid-19
Dengan data tersebut, para ilmuwan kini sedang berusaha untuk memahami cara terbaik mencegah hal tersebut terjadi pada pasien Covid-19.
"Ada perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2, pada diabetes tipe 1, tubuh tidak membuat cukup insulin, pada tipe 2, ada cukup insulin tetapi tidak bekerja dengan baik,” kata Dr Jennifer Ashton.
Insulin berfungsi sebagai perangsang sel yang bertugas mengambil gula dalam darah.
Penurunan produksi insulin atau resistensi insulin akan menyebabkan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah.
Tingkat glukosa yang tinggi ini, yang disebut hiperglikemia, adalah ciri khas diabetes.
“Studi laboratorium sebelumnya menunjukkan bahwa virus Covid-19 dapat menginfeksi sel beta manusia,” kata Dr. Francis Collins, direktur National Institutes of Health.
“Mereka juga menunjukkan bahwa virus berbahaya dapat bereplikasi dalam sel beta penghasil insulin ini untuk membuat replikasi dari dirinya sendiri dan menyebar ke sel lain.”
Satu penelitian lagi dari Stanford University School of Medicine dan Weill Cornell Medicine mengkonfirmasi hubungan antara Covid-19 dan diabetes.
Kedua penelitian tersebut menggambarkan kemampuan virus untuk menginfeksi sel beta pankreas yang mengurangi sekresi insulin, dan secara efektif menghasilkan diabetes tipe 1.
"Virus itu justru menghancurkan sel-sel di pankreas yang membuat insulin," kata Ashton.
"Ini menurunkan kadar insulin dan kemudian mengarah langsung ke gula tinggi dan diabetes tipe 1."
Para ahli mengatakan sel-sel khusus ini mungkin sangat rentan diserang oleh virus karena mengandung reseptor tertentu yang diketahui erat dengan Covid-19.
Baca juga: Jaga Kesehatan Mental Anak Selama Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Tips untuk Orang Tua
Baca juga: Pasien Isoman Perlu Waspada, Kasus Diabetes di India Naik seusai Covid-19, Diduga Efek Obat
Setelah diserang, sel-sel ini diubah menjadi berbagai jenis sel dengan ekspresi insulin yang lebih rendah.
Menurut para ahli, ini menunjukkan bahwa Covid-19 dapat mengubah ketahanan sel tersebut.
Kabar baiknya, satu penelitian menunjukkan bahwa obat tertentu mungkin dapat membalikkan nasib ini.
Temuan itu perlu dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar dan lebih ketat, kata para peneliti.
Selain itu, risiko terjadinya diabetes masih sangat kecil dan kemungkinan terjadi pada orang yang mengalami gejala berat atau parah.
Sayangnya, virus tetap dapat merusak pankreas dan menyebabkan diabetes dengan cara yang tidak mudah diatasi dengan pengobatan.
Karena penghancuran sel pankreas, pasien berpotensi menjadi tergantung pada obat diabetes, seperti insulin usai sembuh dari infeksi Covid-19.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana SARS-CoV-2 mencapai pankreas dan peran apa yang mungkin dimainkan sistem kekebalan dalam kerusakan yang diakibatkannya,” kata Collins.
Kedua penelitian tersebut menyoroti kemungkinan diabetes yang diinduksi Covid-19 dan menekankan perlunya kesadaran pada mereka yang terinfeksi Covid-19.
“Kuncinya adalah jika Anda didiagnosis dengan Covid-19 dan memiliki tanda atau gejala klasik diabetes tipe 1, lakukan tes diabetes,” kata Ashton.
Siapa pun yang telah pulih dari Covid-19 harus mewaspadai gejala diabetes.
"Gejala seperti rasa haus yang ekstrem dan peningkatan buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak disengaja, signifikan, atau kelelahan, hanya untuk beberapa nama," katanya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya