TRIBUNWOW.COM - Putri tukang becak di Tegal yang bernama Saad buka suara setelah sang ayah menyebut diusir oleh anaknya.
Sebelumnya, kisah seorang tukang becak bernama Saad, viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun instagram @lambegosiip.
Saad diketahui sehari-harinya mangkal di Pertigaan Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Dalam video viral tersebut, Saad diceritakan telah diusir oleh anaknya hingga harus menumpang di rumah temannya.
Baca juga: Sosok Saad, Tukang Becak di Tegal yang Ngaku Diusir Anak: Setiap Malam Saya Nangis Batin
Tribunjateng.com berhasil bertemu dengan kedua putrinya, NK (36) dan DS (25) di rumahnya yang masih berlokasi di Kabupaten Tegal.
Kedua putrinya berstatus janda.
Mereka tinggal di rumah yang cukup sederhana.
Itu pun menjadi layak dihuni setelah berkali-kali mendapatkan bantuan dari kelurahan dan para tetangga.
Sementara ibu kandung mereka, sudah meninggal dunia setahun setelah ditinggal pergi Saad.
Baca juga: Dicecar Najwa soal Baju Dinas Louis Vuitton, Ketua DPRD Tangerang Minta Maaf Buat Gaduh
Anak tertua Saad, NK memberikan penjelasan atas cerita viral yang menyebutkan bapaknya telah diusir.
Termasuk menyampaikan bahwa umur bapaknya Saad, masih berusia 61 tahun.
NK mengatakan, bapaknya pergi dari rumah bukan karena diusir keluarga.
Melainkan karena kemauannya sendiri.
"Bapak pergi dari rumah itu bukan diusir sama saya. Tapi itu kemauan sendiri," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (11/8/2021) malam.
NK bercerita, Saad pergi sekira lima tahun yang lalu, setahun sebelum ibu meninggal dunia.
Ketika itu ibu sudah sakit keras, hanya bisa berbaring di kasur.
Sampai-sampai buang air kecil dan buang air besar pun di tempat.
Ia mengatakan, bapaknya pergi karena masalah sepele.
Baca juga: Fakta Viral Video Pengendara Mobil Ganti Pelat Merah Jadi Hitam saat di SPBU, Ini Penjelasannya
Karena tidurnya terganggu dengan tangisan cucunya yang menangis saat dikerok.
Saat itu bapaknya marah-marah, kemudian mengungkit masalah-masalah yang sudah berlalu.
Besoknya, menurut NK, Saad datang memakai mobil pickup putih yang katanya menyewa dari saudara di Bumijawa.
Kemudian pergi membawa barang-barang yang dia miliki, seperti salon, televisi, kunci inggris, lemari, bahkan pisau dapur.
Lalu pamit kepada ibu yang saat itu sedang sakit dan tidak bisa apa-apa.
"Aku gak pernah ngusir. Masa ya tega ngusir bapak. Kondisi ibuku lagi sakit, ya gak mungkinlah. Justru aku mendambakan bapak itu bisa mengayomi kita," ungkapnya.
NK mengatakan, adiknya pernah menemui dan mengajak bapaknya untuk pulang ke rumah.
Hari itu ketika ibu meninggal dunia, tepatnya setelah setahun bapaknya pergi dari rumah.
Namun bapak justru memarahi adiknya.
Bapak menjawab tidak mau pulang.
"Akhirnya adikku pulang dengan lemas dan hati yang gak karuan," ujarnya.
NK mengatakan, cerita yang bapak sampaikan kepada penumpang-penumpangnya itu tidak benar.
Karena cerita yang disampaikan berbeda 180 derajat.
Tapi ia mengakui, bapaknya selalu bercerita kepada siapapun yang menjadi penumpangnya.
Bahwa dia diusir dan diabaikan oleh anaknya.
"Kami tidak pernah melarang bapak pulang. Kalau bapak ke rumah, pasti saya buatkan teh hangat," katanya.
Tetangga NK, Linda (36) mengatakan, yang disampaikan oleh kedua putri Saad itu benar.
Mereka tidak pernah mengusir orangtuanya.
Linda pribadi yang menyaksikan kehidupan NK dan DS sejak kecil, ia justru merasa kasihan dan iba.
Karena mereka dan ibunya sering mendapatkan perlakuan kasar dari bapaknya.
"Nyata, seperti itu. Saya melihat dari kecil. Karena saya tumbuh bareng juga," katanya.
Linda mengatakan, mereka hidup dari keluarga yang serba kekurangan.
Bapaknya tukang becak dan ibunya bekerja serabutan sebagai jasa panggilan tukang cuci atau pembantu rumah tangga.
Tapi keluarga mereka selalu bertengkar.
Semua itu bukan rahasia lagi, semua tetangga tahu.
"Sampai saya lihat dulu, NK lari-lari mau ke pos kamling teriak-teriak. Tolong-tolong katanya. Sampai tetangga bangun terus datang untuk menenangkan," ujarnya.
Linda mengatakan, bapaknya NK dan DS dikenal sebagai orang yang temperamental kepada keluarga.
Tetapi kepada tetangga dan lingkungan ramah.
Selain itu, tetangga pun tahu jika bapaknya suka bermain nomer atau judi togel.
Ia menilai, togel itu yang membuat bapaknya sering marah kepada istri dan anak-anaknya.
"Bolak-balik banyak yang sudah menasehati. Orang-orang sepuh menasehati Pak Saad. Cuma saja saja tidak ada perubahan," ungkapnya.
Pengakuan Saad
Sebelumnya, kisah Saad yang mengaku diusir sang anak viral di media sosial.
Dilansir Tribun Jateng, kisah tukang becak bernama Saad itu menjadi viral di media sosial setelah ada netizen yang merekam video ketika naik becaknya.
Video itu dibagikan oleh akun Instagram @lambeghosip.
Baca juga: Teka-teki Kematian Janda Terapis Bekam di Bekasi, Hasil Autopsi Korban Dibunuh dengan Cara Begini
Dalam video tersebut, Saad direkam oleh seorang ibu yang menaiki becak dengan anak laki-lakinya.
Ibu itu kemudian menceritakan nasib Saad.
Dia diceritakan diusir anaknya dan kini menumpang di rumah temannya.
Kemudian penghasilan dari becak hanya sekira Rp 7.000 per hari.
"Dia curhat sekarang sepi karena banyak orang lebih memakai kendaraan online. Sedih banget dengar ceritanya, kadang beliau gak bisa makan kalau sepi penumpang," kutipan tulisan dalam video tersebut.
Cerita tukang becak itu menarik rasa iba dari para nitizen.
Video itu bahkan sudah ditonton sebanyak 26 ribu kali dengan komentar 993 netizen.
Mereka banyak yang meminta dibukakan open donasi untuk membantu tukang becak tersebut.
Cerita Saad
Saat ditemui oleh Tribunjateng.com, Saad sedang duduk di atas becaknya di Jalan Pala Raya, Mejasem, Kabupaten Tegal.
Ia bercerita, sejak pagi hingga sore hari baru mendapatkan satu penumpang dengan ongkos Rp 15 ribu.
"Penumpang gak tentu, ini sehari saja satu kali. Uangnya buat makan sama beli rokok.
Kadang kala ya gak dapat, seperti kemarin. Kadang kala dapat Rp 15 ribu, kadang kala Rp 10 ribu," kata Saad, Selasa (10/8/2021) sore.
Saad mengatakan, tempat mangkalnya ada dua tempat.
Biasanya ia mengkal di pom bensin di Pertigaan Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal.
Selain itu juga di Jalan Pala Raya, Mejasem.
Baca juga: Fakta Viral Anggota DPRD Bungo Ancam Mogok Kerja, Ternyata karena Uang Perjalanan Dinas Belum Cair
Tepatnya di depan kios penjahit Citra Busana.
"Kalau di sini tidak ada ya di depan (red, RS Mitra Keluarga). Kalau masih tidak ada ya, saya tidak bawa penumpang," ujarnya.
Diusir dan Menumpang
Ketika ditanya tempat tinggal, Saad mengatakan, ia menumpang di kios temannya yang merupakan seorang tukang jahit.
Depan kios tersebut kerap dijadikan untuk tempat mangkal.
Ia menumpang sudah empat tahun.
Saad mengatakan, ia terpaksa menumpang karena tidak ada pilihan lain.
Karena anak-anaknya tidak menerimanya untuk tinggal di rumah.
"Istri sudah tidak ada, anak ada. Tapi saya bisanya cuma nangis. Setiap malam saya nangis batin," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Tarko, Warga Banyumas Viral Ubah Angkotnya Jadi Ambulans Desa Gratis: Saya Merasa Kasihan
Saad mengatakan, anaknya tidak menginginkan ia pulang ke rumah.
Ia sendiri ikhlas meskipun diabaikan oleh anak-anaknya.
Meski begitu, ia tetap akan memaafkan anaknya jika mendatanginya.
Tapi ia sedih karena anaknya bahkan tidak pernah mengunjungi.
"Sebagai orangtua saya tetap akan memaafkan. Saya ikhlas. Saya juga tidak ingin mencampuri urusan anak-anak saya," katanya. (*)
Baca berita Viral lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tukang Becak di Tegal Viral Ngaku Diusir Anak, Putrinya: Bapak Pergi Sendiri saat Ibu Sakit dan Cerita Saad Tukang Becak di Tegal Diusir Anak: Setiap Malam Saya Nangis Batin