TRIBUNWOW.COM - Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting mendapat penolakan untuk tak tampil di televisi.
Sebuah petisi blacklist Ayu Ting Ting dari dunia televisi sudah ditandatangani oleh 35 ribu orang.
Hal ini terjadi lantaran heboh perseteruan dengan haters, kini viral petisi berjudul 'Blacklist Ayu Ting Ting Dari Dunia Pertelevisian'.
Baca juga: Hotman Paris Beri Saran Orangtua Ayu Ting Ting, Jelaskan Dugaan Langgar PPKM: Boleh Keluar Kota
Ditelusuri Tribunnews, petisi blacklist Ayu Ting Ting dibuat oleh akun Putri Maharani pada dua bulan yang lalu.
Tujuan dari petisi ini yakni untuk mendaftarhitamkan sang pedangdut dari dunia televisi.
Putri Maharani membuat petisi itu dengan alasan soal sikap arogansi Ayu Ting Ting saat tampil di televisi.
Di mana dalam program Pas Sore yang tayang di Trans 7, ia terlihat menendang seorang talent.
Padahal program televisi itu sedang disiarkan secara live atau langsung.
Saat dipantau, petisi untuk mendaftarhitamkan Ayu Ting Ting telah ramai ditanda tangani oleh sejumlah orang.
Baca juga: Petisi Blacklist Ayu Ting Ting Didukung Hampir 50.000 Orang, Petisi Tandingan Terus Mengejar
Mulanya target dari petisi yang dibuat oleh Putri Maharani adalah 30 ribu tanda tangan.
Hingga Rabu (4/8/2021) pagi, total terdapat 35.664 lebih orang yang sudah ikut menandatangani.
Namun seiring berjalannya waktu, jumlah orang yang setuju dengan petisi ini terus bertambah dengan cepat.
Terakhir, petisi blacklist Ayu Ting Ting dari dunia televisi telah mengubah target menjadi 50 ribu.
Apabila berhasil mencapai 50 ribu, maka akan menjadi petisi paling banyak ditanda tangani di Change.org.
Ternyata tak sedikit orang yang setuju dengan pembuatan petisi untuk mem-blacklist Ayu Ting Ting dari televisi.
Mereka menilai sikap sang pedangdut tidak layak untuk jadi publik figur, terlebih tampil di layar kaca.
Selain itu, banyak yang menilai bahwa cara bicara Ayu Ting Ting saat di televisi sangat meresahkan.
Lanjut, orang-orang yang setuju turut menyinggung soal kelakuan orangtua Ayu Ting Ting.
Baca juga: Soal Sikap Ayu Ting Ting Ngebet Penjarakan Haters, Hotman Paris: Pasti Ada Sesuatu di Hati Pelaku
Umi Kalsum dan Abdul Rozak dianggap sering mencampuri urusan anaknya.
Baru-baru ini, keduanya mendatangi rumah penghina Ayu Ting Ting di Jawa Timur saat pemberlakuan PPKM Level 4.
Anggota DPR Komentari Aksi Orangtua Ayu Ting Ting Datangi Rumah Haters
Rozak dan Umi Kalsum diketahui mendatangi rumah seorang penghina anaknya di masa PPKM Level 4.
Padahal lokasi kediaman sang penghina, yakni Kartika Damayanti berada di Bojonegoro, Jawa Timur.
Keduanya pun harus menempuh perjalanan darat hingga akhirnya berhasil menemui keluarga penghina.
Akan tetapi, tindakan orangtua Ayu Ting Ting itu disorot oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Selasa (3/8/2021).
"Ini menjadi berita yang besar, kemudian ada satu pertanyaan besar dari masyarakat dan media meliput."
"Bahwa di saat PPKM Level 4 ini ada tokoh yang bisa keluar daerah," ujar Rahmad Handoyo.
Meski begitu, ia tak mempermasalahkan mengenai perjalanan yang dilakukan oleh orangtua Ayu Ting Ting.
Yang jadi perhatiannya adalah dampak dari tindakan Umi Kalsum dan Rozak tersebut.
Padahal pemerintah sedang menggencarkan penerapan PPKM untuk mengendalikan kasus Covid-19.
Lantaran belakangan angka kasus positif meningkat drastis dan pasien meninggal terus bertambah.
Rahmad Handoyo menjelaskan pemerintah pun kini sedang membatasi mobilitas warganya.
Rahmad Handoyo mempertanyakan soal izin yang dimiliki orangtua Ayu Ting Ting saat menempuh perjalanan.
Meski begitu, ia tidak akan mempermasalahkan itu apabila memang ada bukti dan sudah sesuai peraturan.
"Kita sampaikan pada yang bersangkutan, apakah sudah punya izin," ungkap Rahmad Handoyo.
"Apakah yang bersangkutan itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku."
"Kalau sudah sesuai ketentuan ya saya kira nggak ada soal," lanjutnya. (Tribunnews.com/Febia Rosada)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul "Petisi Blacklist Ayu Ting Ting dari Dunia Pertelevisian Sudah Ditandatangani 35 Ribu Orang."