TRIBUNWOW.COM - Perlu disadari dan diwaspadai, vertigo bisa menjadi gejala awal seseorang mengalami masalah infeksi virus, termasuk Covid-19.
Karena memang tidak sedikit yang menganggap bahwa vertigo mungkin hanya sebagai gejala sakit kepala biasa.
Meski begitu, penyakit vertigo tidak selalu juga karena Covid-19.
Baca juga: Bukan hanya karena Covid-19, Ini 7 Alasan Seseorang Alami Kelelahan meski Tak Lakukan Apapun
Baca juga: Pentingnya Kebutuhan Vitamin bagi Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Ini Penjelasan Dokter
Salah satu penyebab seseorang mengalami vertigo adalah bisa dari masalah infeksi virus, semisal Covid-19.
Sayang, banyak yang tidak mengetahui hal ino, karenanya seringkali diabaikan.
Untuk diketahui, melansir laman RSUD. Dr. Kariadi, Semarang (18 Januari 2021), vertigo berasal dari bahasa latin “vertere” yaitu memutar.
Mereka yang merasakan vertigo, merasakan sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya.
Jadi seseorang yang mengalaminya seolah-olah sedang berputar, padahal kenyataannya tidak.
Kondisi ini, vertigo, menurut medis termasuk ke dalam gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik.
Apakah vertigo bisa disebabkan oleh Covid-19, sebab saat ini sedang dalam kondisi pandemi?
Vertigo atau pusing bisa digambarkan sebagai manifestasi klinis dari Covid-19.
Baca juga: Efikasi Sinovac Turun setelah 6 Bulan, Kemenkes Tegaskan Vaksin Booster hanya untuk Tenaga Kesehatan
Baca juga: Bagaimana Risiko Penularan Covid-19 Lewat Uang Tunai? Berikut Penjelasannya
Dari studi yang tak terhitung jumlahnya, yang muncul setiap hari dari berbagai belahan dunia, telah mengungkapkan pusing sebagai salah satu manifestasi klinis utama Covid-19.
Ini tidak mengherankan karena pusing secara historis dikaitkan dengan infeksi virus.
Buktinya, menurut Department of Otorhinolaryngology, Hospital Tuanku Ja’afar, Jalan Rasah, Negeri Sembilan, Malaysia, sebuah studi dari China menemukan pusing sebagai manifestasi neurologis yang paling umum dari COVID-19.
Pusing diduga terjadi setelah potensi neuroinvasif dari virus coronavirus 2 atau virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19
Bahkan Big et al mendalilkan, bahwa virus memasuki jaringan saraf dari sirkulasi dan mengikat reseptor enzim 2 pengubah angiotensin yang ditemukan di endotel kapiler.
Department of Otorhinolaryngology, Faculty of Medicine, University of Malaya, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia pun menyebutkan, hipoksia, hiperkoagulopati, bisa juga neuroinvasion yang menyebabkan pusing.
Banyak juga artikel yang sudah di publikasikan PubMed yang menyatakan jika ada hubungan antara pusing dan Covid-19.
Ada 14 artikel yang mencakup 3 laporan kasus dan 11 studi.
Semuanya menyatakan pusing / vertigo sebagai gejala yang muncul dari infeksi Covid-19.
Melansir US National Library of Medicine - National Institutes of Health, pusing/vertigo meskipun merupakan gejala COVID-19 yang tidak spesifik, tapi masih memerlukan penyelidikan menyeluruh terutama untuk menentukan penyebab utamanya termasuk, labirinitis akut, neuritis vestibular, otitis media akut, atau sekunder akibat stroke setelah Covid-19.
Dari artikel ini diharapkan, banyak orang waspada akan hal ini, tidak menggap enteng gejala pusing. (GridHealth.com)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya
Artikel ini telah tayang di GridHealth.com dengan judul Vertigo adalah Gejala Infeksi Covid-19 yang Jarang Diketahui, Ini Faktanya