TRIBUNWOW.COM - Covid-19 atau Virus Corona kini telah bermutasi menjadi beberapa varian, seperti Alpha, Beta, Gamma, hingga Delta dan tidak menutup kemungkinan ada varian-varian lainnya.
Hanya saja, Covid-19 ini memiliki gejala umum seperti demam tinggi, batuk, tenggorokan sakit, hingga sesak napas.
Jika dipikir-pikir, gejala Covid-19 tersebut tidak beda jauh ketika mengalami sakit tipes.
Baca juga: Bisa Terjadi pada Pasien Gejala Ringan atau OTG, Kenali Pneunomia karena Covid-19
Baca juga: Jangan Anggap Enteng Batuk, jika Sudah sampai Gejala Ini Bisa Jadi Terinfeksi Covid-19
Lalu bagaimana cara membedakan gejala Covid-19 dengan tipes?
Simak perbedaaan gejala Covid-19 dengan tipes.
Dengan demikian, Anda bisa melakukan penanganan secara tepat, misalnya isolasi mandiri atau haruskah minum obat antibiotik.
Seperti diketahui, gejala Covid-19 juga beragam tergantung varian virus yang menginfeksinya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan beberapa varian Covid-19 sebagai Variant of Concern (VOCs), yaitu varian Alpha (UK), varian Beta (Afrika Selatan), varian Gamma (Brazil) dan varian Delta (India).
Sedangkan, yang termasuk dalam klasifikasi kedua yaitu Varian of Interest (VOIs) adalah Varian Epsilon, varian Iota (Amerika Serikat), varian Zeta (Brazil), varian Theta (Philipina), dan varian Kappa (India).
Sejauh ini diyakini, bahwa varian baru Covid-19 telah menambah beban pasien dari segi keparahan gejala, dibandingkan dengan virus aslinya.
Baca juga: Kenali Gejala Long Covid-19, Berikut Tanda Awal dan Dampaknya bagi Pasien
Baca juga: Tidak Selalu Karena Covid-19, Ini Penyebab dan Cara Sederhana Mengatasi Hilangnya Penciuman
Serta, beberapa di antaranya memiliki kemampuan penularan yang lebih progresif dan cepat hingga 20 persen dibandingkan dengan virus aslinya.
Munculnya varian-varian baru virus corona akibat mutasi virus SARS-CoV-2 merupakan hal yang wajar. Varian-varian baru virus corona penyebab Covid-19 akan terus muncul, terlebih jika penularan dan mobilitas masyarakat masih tidak dapat terkendali.
Oleh karena itu, hal yang terpenting dilakukan masyarakat adalah patuh protokol kesehatan, dan segera melakukan isolasi mandiri atau memeriksakan diri ke rumah sakit jika muncul beberapa gejala yang dicurigai akibat infeksi Covid-19.
Berikut perbedaan gejala-gejala infeksi Covid-19 yang perlu diwaspadai dari beberapa varian virus corona, yakni;
1. Gejala Covid-19 varian awal SARS-CoV-19
Pada awal kemunculan penyakit Covid-19 di Wuhan, China, gejala awal yang diwaspadai sebagai pertanda infeksi Covid-19 adalah demam tinggi di atas 37,5 derajat Celcius. Namun, seiring waktu, varian awal SARS-CoV-2 ternyata menimbulkan beberapa gejala Covid-19 baru lainnya, berikut di antaranya:
1. Demam
2. Batuk
3. Kehilangan penciuman atau rasa
4. Sakit tenggorokan
5. Nyeri otot
6. Diare
7. Mual
Baca juga: Bisakah Mengkombinasikan 2 Jenis Vaksin Covid-19 yang Berbeda, Berikut Penjelasannya
2. Gejala Covid-19 Varian Alpha
Varian baru Alpha pertama kali ditemukan di Inggris, dan pada awalnya disebut dengan varian B.1.1.7. Vairan Alpha diketahui lebih menular sekitar 50 persen dibanding strain aslinya.
Sementara itu, gejala Covid-19 yang diakibatkan infeksi varian baru Alpha ini cenderung lebih parah daripada varian awal sekali.
Beberapa gejala khusus dari Covid-19 varian Alpha, yakni :
1. Batuk berlendir
2. Keluar lendir bervirus dari mulut dan hidung
3. Batuk dan sakit tenggorokan
4. Hilang rasa dan indra penciuman
5. Sesak napas
6. Sulit berpikir jernih
7. Pusing, malaise, dan mual
8. Kelelahan dan nyeri otot
Baca juga: 11 Makanan Ini Bisa Bantu Jaga Kesehatan Paru-paru, Baik Dikonsumsi saat Pandemi Covid-19
3. Gejala Covid-19 Varian Beta
Varian berikutnya dari Covid-19 yang banyak ditemukan juga di Indonesia adalah varian Beta.
Varian baru Beta ini pertama kali muncul di Afrika Selatan, dan disebut dengan B.1.351 pada awal ditemukannya.
Mengutip Kompas.com, 3 Mei 2021, varian Beta memiliki pola mutasi berbeda, yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada struktur protein spike milik virus corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian Beta diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.
Adapun, gejala umum yang diakibatkan oleh Covid-19 varian Beta ini diketahui tidak jauh berbeda dari varian awal.
Berikut beberapa gejala khusus yang ditemukan pada pasien Covid-19 varian Beta:
1. Demam
2. Indera penciuman hilang
3. Sakit kepala
4. Batuk terus-menerus
5. Sakit perut
6. Sakit tenggorokan
Melansir BBC, 13 April 2021, mutasi pada varian Beta, yang disebut E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus corona bekerja.
Baca juga: Berat Badan Rupanya Berpengaruh terhadap Tingkat Gejala pada Pasien Covid-19, Simak Penjelasannya
4. Gejala Covid-19 Varian Delta
Varian yang satu ini menjadi jenis atau varian yang paling dikhawatirkan saat ini, yaitu varian Delta.
Varian Delta masuk dalam kategori VoC oleh WHO, karena penularannya sangat cepat dan prosesif hingga 20 persen dibandingkan varian awalnya.
Bahkan, gejala umum Covid-19 yang terjadi pada pasien akibat infeksi varian Delta diketahui relatif parah daripada strain awal.
Adapun, gejala khusus yang ditemukan pada pasien Covid-19 varian Delta adalah sebagai berikut:
1. Sakit kepala
2. Flu parah
3. Sakit tenggorokan
4. Demam
5. Batuk
6. Sakit perut
7. Muntah
8. Mual
9. Nyeri sendi
10. Gangguan pendengaran
11. Hilang selera makan
Keluhan penyakit akibat Covid-19 varian Delta ini juga semakin buruk, jika terjadi pada pasien Covid-19 yang berusia tua dan memiliki komorbid.
Baca juga: Mengalami Diare? Bisa Jadi Tanda Awal Terinfeksi Covid-19, Kenali Gejala Lainnya
5. Gejala tipes
Sedangkan demam tifoid atau penyakit tipes adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan komplikasi serius apabila tidak diberikan pengobatan yang tepat.
Oleh karena, kenali ciri-ciri sakit tipes agar tidak terlambat dalam mengobatinya.
Melansir NHS, penyebab tipes berasal dari serangan bakteri Salmonella typhi. Penyakit tipes sangat menular.
Penularannya lewat bakteri yang menyelinap di kotoran buang air besar (tinja) atau urine penderita.
Jika sumber air terkontaminasi dengan kotoran atau urine penderita tipes, orang yang minum dari sumber air tersebut bisa ikut tertular tipes.
Penyakit tipes paling rentan menyerang anak-anak dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Tanda-tanda sakit tipes kambuh
Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat beberapa tanda-tanda sakit tipes kambuh yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Demam dengan suhu mencapai 39-40 derajat Celsius
2. Sakit kepala
3. Badan lemas
4. Nyeri otot
5. Tubuh banyak berkeringat
6. Batuk kering
7. Tidak nafsu makan
8. Sakit perut
9. Diare atau sembelit
10. Ruam
11. Perut membuncit
Tanda-tanda sakit tipes kambuh di atas biasanya muncul selang satu sampai tiga minggu setelah penderita terpapar penyakit. Terkadang, tanda-tanda sakit tipes kambuh juga bisa muncul lagi selang dua minggu setelah demam sembuh.
Komplikasi tipes
Jika sudah muncul ciri-ciri sakit tipes, Anda harus waspada. Penyakit tipes tidak boleh disepelekan. Apabila tidak segera diobati setelah gejala tipes di atas muncul, penderita bisa mengalami komplikasi sampai badan tidak dapat bergerak dan mata setengah tertutup.
Beberapa komplikasi tipes di antaranya:
1. Peradangan usus yang membuat usus berlubang
2. Peradangan otot jantung
3. Peradangan pelapis dan katup jantung
4. Infeksi pembuluh darah utama
5. Radang paru-paru
6. Radang pankreas
7. Infeksi ginjal atau kandung kemih
8. Meningitis
9. Halusinasi sampai paranoid
Tapi, jangan khawatir. Dengan pemberian obat tipes yang tepat, penyakit ini dapat disembuhkan. Obat tipes biasanya berupa antibiotik. Namun, penggunaan obat antibiotik untuk menyembuhkan pasien tipes harus dalam pengawasan dokter.
Itulah cara membedakan gejala Covid-19 dengan sakit tipes. Ingat, jika mengalami gejala Covid-19, langsung isolasi mandiri kemudian lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak.
(Tribun-Timur.com)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kenali Perbedaan Terpapar Virus Corona dengan Menderita Penyakit Tipes, Gejalanya Mirip