TRIBUNWOW.COM - Sorang duda di Makassar, Sulawesi Selatan harus meregang nyawa di tangan keluarganya sendiri.
Korban adalah Hairil Ali (32), warga Jl Monginsidi Baru, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Dilansir TribunWow.com, Hairil tewas dengan luka parah di Inspeksi Kanal Jl Monginsidi Baru, Kecamatan Makassar, Selasa (20/7/2021) malam karena dianiaya sepupu, tente, dan kakeknya.
Baca juga: Duda 2 Anak di Makassar Tewas Dibunuh Keluarganya Sendiri, Sepupu, Tante, hingga Kakeknya Terlibat
Insiden tersebut dipicu masalah sepele karena ia dan sepupunya sempat terlibat adu jotos lantaran terpengaruh minuman keras (miras).
Di mata tetangga, korban yang merupakan orangtua tunggal dari dua anaknya sebenarnya adalah sosok yang baik.
Hal itu seperti yang diungkapkan Saba (40), salah satu ibu rumah tangga yang bermukim di tepi kanal Jl Monginsidi Baru.
"Baik sekali itu anak (Hairil Ali) kasihan, ramah orangnya, sopan kalau lewat sini," kata Saba dikutip dari TribunMakassar, Jumat (23/7/2021) siang.
Saba mengatakan, Hairil Ali adalah duda beranak dua yang ditinggal cerai istrinya.
Saba tidak mengetahui persis kejadian tragis yang menewaskan Hairil saat malam pasca lebaran Idul Adha.
Baca juga: Kepergok Sedang Makan seusai Bunuh dan Sembunyikan Mayat Pamannya, Pria di Medan Dihajar Warga
Ia tak menyangka bahwa pria tersebut akan meninggal di tangan keluarga dekatnya sendiri.
"Sudah menikah tapi pisah sama istrinya, dua anaknya waktu di Kalimantan," ujarnya.
"Saya masih di tempat kerja waktu kejadian. Sampai di sini banyakmi orang saya lihat," kata Saba.
Kronologi
Kapolsek Makassar, Kompol Andriani Lilikay yang membenarkan adanya insiden berdarah tersebut.
"Empat tersangka (Arjun, Dandi, Anti dan Dg Ngerang) sudah diamankan sekarang. Termasuk barang bukti sudah diamankan," kata Kompol Andriani Lilikay dikutip dari TribunMakassar, Jumat (23/7/2021).
Penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Hairil itu dipicu karena hal sepele.
Kejadian bermula saat Arjun (sepupu Hairil) minum minuman keras tradisional jenis ballo bersama beberapa temannya.
Saat sedang berpesta miras, Arjun menegur bocah kecil yang kedapatan bermain debu di dekatnya.
Namun di saat bersamaan, Hairil yang diduga juga dalam pengaruh minuman keras, melintas.
Hairil tiba-tiba tersulut emosi karena mengira dirinya yang ditegur sang sepupu, Arjun.
Baca juga: Gila karena Dalami Ilmu Kebatinan, Pria Bunuh Paman lalu Buang Jasad ke Sumur, Begini Kronologinya
Keduanya yang sama-sama dalam pengaruh minuman keras pun, terlibat adu mulut hingga adu jotos.
"Kan saya sementara minum ballo sama teman-temanku, ada anak kecil main pasir terus saya tegur jangan sampai turun di minuman, korban (Hairil) lewat terus tersinggung lalu pukul saya," kata Arjun saat diinterogasi polisi di Mapolsek Makassar, Jl Kerung-kerung, Kamis (22/7/2021) malam.
Arjun yang emosi lalu pulang ke rumah dan mengambil sebilah parang lalu kembali mendatangi Hairil.
Dirinya sempat melukai lengan Hairil menggunakan parangnya sebelum akhirnya pulang lagi ke rumah.
"Setelah saya Parangi, saya pergimi. Sekitar setengah jam dia (Hairil) datangi rumah lalu marah-marah," ujar Arjun.
Hairil Tewas Ditombak
Hairil yang tidak terima dilukai Arjun pada bagian tangan dan perut lantas tak terima.
Ia kemudian ngamuk mendatangi rumah sepupunya tersebut.
Di sana, Hairil memaki Anti ibu ajun yang tak lain merupakan tantenya sendiri.
"Dia (Hairil) datang marah-marah lalu lempari saya, terus saya menhindarmi lalu dilihat sama anakku ini (Dandi) disitumi dia (Dandi) pergi ambil tombak terus natusukmi," kata Anti di lokasi yang sama.
Dandi yang melihat ibunya dimaki tidak terima dengan Hairil.
Baca juga: Detik-detik Kakek Penggali Kubur di Medan Dibunuh Keponakannya, Pelaku Sempat Diamuk Massa
Ia kemudian mengambil tombak dan menusuk sepupunya tersebut.
"Iye pakai tombak, (saya tusuk) satu kali," ujar Dandi dengan mata berkaca-kaca.
Sementara, Dg Ngerang tidak dapat memberikan keterangan lantaran kondisi fisiknya yang sudah rentah.
Namun, saat ditemui sehari sebelumnya, ia kukuh membantah bahwa turut menganiaya cucunya itu, Hairil.
Dg Ngerang pun ikut diamankan oleh pihak kepolisian karena diduga ikut terlibat.
"Tena katte kupokei, balle-balle intu Dandi. Ia ji injo poke kualle nampa kuboli (Saya tidak menombak, bohong itu Dandi, saya hanya ambil itu tombak lalu saya simpang," kata Dg Ngerang.
Atas kejadian tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa parang dan tombak yang digunakan untuk menganiaya korban hingga tewas.
Dalam kasus itu, polisi menerapkan Pasal 338 KUHP juncto 170 dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. (TribunWow.com/Rilo)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Fakta Baru Tewasnya Warga Jl Monginsidi Makassar di Tangan Sepupu, Tante dan Kakeknya dan Tewas Dianiaya Kerabatnya, Begini Sosok Hairil Warga Monginsidi Baru di Mata Tetangga