Virus Corona

Ibu dan Ayah Meninggal karena Covid-19, Bocah 10 Tahun Ini Isolasi Sendiri di Rumah, Begini Kisahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vino, bocah kelas tiga Sekolah Dasar (SD) saat sedang jalani isolasi mandiri di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Kamis (22/7/2021).

TRIBUNWOW.COM - Seorang bocah 10 tahun asal Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim), bernama Vino menjadi yatim piatu seusai kedua orangtuanya meninggal dunia karena Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, kesedihan Vino tak berhenti sampai di situ.

Kini ia terpaksa menjalani isolasi mandiri seorang diri di rumahnya karena Vino juga dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala.

Tetangga Vino, Mistari, menyebut Vino merupakan anak tunggal pasangan Kino Raharjo (31) dan Lina Safitri (31).

Baca juga: Lakukan Isolasi Mandiri dengan Baik, Simak Anjuran dan Larangan bagi Pasien Covid-19 saat Isoman

Baca juga: Manfaat Minyak Jarak untuk Kembalikan Indra Penciuman yang Disebabkan Covid-19, Berikut Caranya

Lina Safitri meninggal dunia dalam kondisi hamil lima bulan pada Senin (19/7/2021).

Sehari berselang, suaminya, Kino, turut meninggal dunia juga karena Covid-19.

Seusai ditinggal kedua orangtua, Vino tampak terpukul secara psikis hingga menjadi pendiam dan terlihat bingung.

Meskipun begitu, ia dalam kondisi sehat.

Ketika malam hari, Vino kerap teringat kebiasaan keluarga kecilnya dulu yang kerap berkumpul bersama.

Kini, Vino diurus sang paman, Margono, dan warga sekitar.

"Ayah Vino ini profesinya penjual pentol keliling. Di sini (rumah) ada beberapa penjual (pentol) juga semua perantauan dari Jawa, rumah berdampingan di situ, mereka yang urus Vino," lanjut Mistari.

"Di sebelahnya itu ada paman Vino, Mas Margono. Mas Margono ini yang antarkan makanan disimpan depan pintu baru dia ambil sendiri."

Vino ditemani rekan ayahnya saat malam hari.

Rekan ayahnya tidur di depan pintu menggunakan tenda, sedangkan Vino tidur di depan televisi dan beralaskan kasur.

Baca juga: Ini Banyak Khasiat dari Jahe Merah, Dinilai Bermanfaat untuk Pemulihan Pasien Covid-19,

Baca juga: Rentan Terinfeksi Covid-19, Ini Cara Tingkatkan Imun atau Daya Tahan Tubuh pada Lansia

Menangis saat Diberi Tahu

Margono menyebut Vino sempat menangis dan kebingungan saat diberi tahu kedua orangtuanya meninggal dunia.

"Kami sampaikan ke dia ayah dan ibunya sudah meninggal. Respons dia menangis. Kata dia, kok bisa meninggal, ayah dan ibu kan masih muda," tutur Margono meniru.

"Tapi setelah itu terhibur lagi, banyak keluarga, saudara beri dia makanan, di rumah ramai banyak yang nemani."

Margono menceritakan, Kino jatuh sakit sekitar tiga minggu lalu.

Saat itu, keluarga menduga penjual cilok itu sakit tipes.

Keluarga tak menyangka Kino terpapar Covid-19 karena pada 29 Juni 2019 lalu korban disuntik vaksin pertama.

Meski dalam kondisi tak fit, Kino masih berjualan cilok keliling dan sempat kehujanan.

"Makan muntah, makan muntah. Sudah diperiksa medis dan diberi obat tapi enggak kunjung sembuh," jelas Margono.

"Tapi setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah."

Baca juga: Jubir Covid-19 dr Reisa Ingatkan 3 Langkah Penting untuk Dilakukan di Tengah Pandemi

Saat itu Kino dibawa pulang ke rumah.

Namun, mengetahui sang suami terpapar Covid-19, kondisi Lina ikut drop.

Selain tengah hamil lima bulan, Lina juga memiliki riwayat penyakit asma.

"Di rumah suaminya juga makin drop. Akhirnya dijemput pihak Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar biar perawatan di sana."

"Di saat itulah mereka terpisah. Vino di rumah, ayah dan ibunya di rumah sakit hingga meninggal. Ibunya meninggal 19 Juli. Ayahnya 20 Juli." (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Cerita Penjual Pentol dan Istrinya yang Hamil 5 Bulan Meninggal karena Covid-19, Sang Anak Isolasi Sendiri di Rumah, dan Kisah Bocah Kelas 3 SD Jadi Yatim Piatu karena Covid-19, Ayah dan Ibu Meninggal Selang Sehari