TRIBUNWOW.COM - Di Mata Najwa, Rabu (21/7/2021), pedagang kopi asal Tasikmalaya, Jawa Barat, Asep Lutpi Suparman (23), menceritakan alasannya memilih dipenjara tiga hari ketimbang membayar denda Rp 5 juta.
Kisah Asep ini sempat viral di media sosial karena ia enggan membayar denda Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat beberapa waktu lalu.
Di hadapan Presenter Najwa Shihab, Asep mengaku penghasilannya yang kian menurun selama PPKM tak memungkinkannya membayar denda jutaan rupiah tersebut.
Hingga akhirnya, ia memilih masuk bui meski hanya selama tiga hari.
Baca juga: Lewat Video Call, Krisdayanti Tegur Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah saat PPKM: Kok Jalan-jalan?
Baca juga: Soroti Perubahan Istilah PPKM Level Berjenjang, Pandu Riono: Problem Kita adalah Komunikasi
Dalam acara itu, Asep mengaku sempat dimasukkan di sel isolasi yang kondisinya tak layak huni.
"Kondisi di penjara, saya sih ditempatkan awalnya mau dengan napi lain," ujar Asep.
"Tapi terkait prokes saya dikurung di sel isolasi, itu saya sendiri."
"Yang namanya sel isolasi tidak layak ditempati."
Asep lantas mengungkapkan alasannya enggan membayar denda PPKM.
Sebagai pedagang kecil, Asep menyebut uang Rp 5 juta terbilang besar untuknya.
Bahkan, uang jutaan rupiah itu tak bisa didapatkannya meski berjualan kopi tiga hari berturut-turut.
"Iya saya memilih kurungan tiga hari itu karena denda Rp 5 juta itu besar, saya enggak bisa bayar," katanya.
"Karena pendapatan saya aja untuk waktu tiga hari enggak mungkin sampai segitu, apalagi di masa PPKM."
Baca juga: Kronologi Petani Kopi Dirampok 5 Pria Bertopeng, Suami Diikat dan Dibacok, sang Istri Dirudapaksa
Baca juga: Soroti Perubahan Istilah PPKM Level Berjenjang, Pandu Riono: Problem Kita adalah Komunikasi
Setelah bebas, Asep kembali ke kegiatannya berjualan kopi di pinggir jalan.
Selama PPKM, menurut Asep, kedai kopinya jauh lebih sepi jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"Alhamdulillah sudah buka tapi hanya melayani take away sama delivery order," ucap Asep.
"Hikmahnya ada sih cuma saya naik penjualan pas dibantu anak-anak komunitas dengan cara mereka live di media sosial."
"Untuk di masa PPKM kalau boleh jujur saya di hari Senin sampai Jumat pendapatan enggak tentu."
"Sehari paling banyak 10 cup, beda sama sebelum masa PPKM. Sebelum PPKM saya bisa dapat 800 sampai 1 juta lebih."
"Sekarang dapat 100 sampai 200 ribu aja sulit," lanjutnya.
Seusai kurungan penjara yang dialaminya, Asep berharap pedagang kecil diberi keringanan selama PPKM berlangsung.
"Kalau menurut saya dari kebijakan pemerintah bisalah diberi kelonggaran untuk pedangang yang jualannya di sisi jalan."
"Bisalah untuk makan di tempat dengan kapasitas dikurangi dan prokes diperketat," katanya menyudahi.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.45:
Sempat Kaget
Di sisi lain, sebelumnya Asep menjalani tiga hari kurungan penjara di Lapas Tasikmalaya.
Pria 23 tahun itu mengaku tak menyangka harus dipenjara di lapas.
Pasalnya, ia mulanya menduga bakal dikurung di Polres atau Polsek setempat.
"Saya kaget, ya kaget. Saya kira ditahannya di Polsek atau Polres, tapi ternyata saya ditahannya di Lapas. Tapi saya siap," jelas Asep, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/7/2021).
Meski kaget, Asep mengaku siap dikurung di mana pun.
Pasalnya, ia tak punya cukup uang untuk membayar denda.
"Saya sudah siap dengan risiko menjalani kurungan tiga hari," katanya.
"Daripada harus bayar denda Rp 5 juta yang tidak terbayang dari mana dapatnya, ya sudah memilih dikurung."
Asep diantarkan ayahnya, Agus Suparman (56) saat mendatangi Lapas Tasikmalaya.
Tampak, Agus hanya terdiam sambil menahan tangis saat mengantar anaknya untuk dipenjara.
Baca juga: Curhat Luhut Kerap Dikritik hingga Minta Maaf soal PPKM: Kamu Gak Tahu Betapa Sulitnya Atasi ini
Ia pun mengaku tak menyangka Asep bakal memilih dipenjara ketimbang membayar denda.
"Saya sedih, prihatin, tapi sekaligus bangga dengan sikap Asep yang bertanggungjawab mengakui kesalahan dan memilih dikurung," kata Agus, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (16/7/2021).
Agus memaklumi anaknya memilih dipenjara ketimbang bayar denda karena tak memiliki uang.
Kata dia, uang sebesar Rp 5 juta terbilang besar untuk Asep.
"Tapi setelah mendengar penjelasan dia, saya dan ibunya Asep akhirnya memaklumi," kata Agus.
"Uang Rp 5 juta di mata anak saya tergolong besar, dari mana mau mencarinya." (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Diantar Ayah ke Lapas Tasikmalaya, Asep Dikurung Karena Tak Sanggup Bayar Denda PPKM Darurat, dan Kompas.com dengan judul Memilih Dipenjara 3 Hari Setelah Didenda PPKM Rp 5 Juta, Pemilik Kedai Kopi: Kaget, Saya Ditahannya di Lapas