TRIBUNWOW.COM - Video seorang anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berdebat dengan polisi di pos penyekatan PPKM Darurat Kota Mataram viral di media sosial.
Dilansir TribunWow.com, anggota DPRD NTB tersebut adalah Najamuddin Moestofa dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang membidangi Komisi I.
Dalam video yang beredar, tampak Najamuddin berdebat dengan polisi dan membahas soal vaksin.
Kepada polisi, ia mengaku belum vaksin karena memiliki penyakit diabetes.
Baca juga: Viral Video 28 Oknum Satpol PP di NTT Pesta Miras Rayakan Ultah Senior, Ada yang Akhirnya Dipecat
Baca juga: Fakta Viral Video Anggota Satpol PP Pesta Minuman Beralkohol, Ini Penjelasan Kasatpol PP Ende
Selain itu, Najamuddin juga membela sang sopir yang belum vaksin.
“Jadi kami ini belum divaksin karena saya sendiri ada penyakit, surat keterangan dikeluarkan berikutnya secara kolektif," katanya pada polisi, dikutip dari Kompas.com, Senin (19/7/2021).
"Dia (driver) bagian belum kena vaksin karena di desanya dia itu baru 800 yang vaksin dari 2.000."
Najamuddin lantas menilai kebijakan pemerintah soal penyekatan PPKM Darurat itu salah.
Pasalnya, menurut dia, pemerintah belum bisa memfasilitasi vaksin untuk semua masyarakat.
Karena itu, Najamuddin lantas meminta polisi agar membubarkan diri.
“Jadi kalau ini orang bolak-balik ini, kasihan rakyat mau diginikan ya, regulasinya salah negara ini," ujar Najamuddin.
"Setop melakukan cara seperti ini, Anda bubar saja."
“Jadi negara ini baru beli vaksin 80 juta, sementara yang akan divaksin itu 270 juta, kami bagian dari yang belum divaksin."
Ucapan panjang Najamuddin itu tak melunakkan hati para petugas.
Para polisi tersebut justru meminta Najamuddin memutar balik.
“Bapak bisa baik-baik, kami pun bisa baik-baik, jangan bapak teriak-teriak,” kata polisi.
“Kami tidak teriak, kamu yang teriak,” balas Najamuddin tak terima.
Baca juga: Viral Pria Tunanetra Dipalak Rp 50 Ribu karena Salah Pakai Masker, Korban: Gara-gara Minum Jus
Baca juga: Fakta Viral Pria Tawar Es Tebu Rp 5 Ribu Jadi Rp 500 Ribu, Pedagang Menangis setelah Diberi Uang
Pengakuan Najamuddin
Saat dikonfirmasi, Najamuddin menjelaskan kejadian itu bermula ketika ia baru berangkat kerja dari rumahnya di Lombok Timur.
Sesampainya di perbatasan Lombok Barat dan Mataram, ia tiba-tiba diadang petugas PPKM Darurat.
Najamuddin mengaku tak terima diminta putar balik.
“Waktu di tempat penjagaan, saya bilang ada vaksin enggak, silakan vaksin sopir saya, tapi enggak ada vaksin," jelas Najamuddin.
"Jadi, kalau Anda tidak punya vaksin, Anda tidak boleh mengeluarkan aturan seperti itu."
Najamuddin mengaku sangat menyesalkan kebijakan pemerintah yang membatasi pergerakan masyarakat.
Baca juga: Sosok Mat Peci, Pria Viral Tawar Es Tebu Rp 5 Ribu Jadi Rp 500 Ribu: Mau Memberi tapi Menghormati
Padahal, kata dia, hingga kini jumlah vaksin masih terbatas.
"Waktu di tempat penjagaan, saya bilang ada vaksin enggak, silakan vaksin sopir saya, tapi enggak ada vaksin," tuturnya.
"Jadi, kalau Anda tidak punya vaksin, Anda tidak boleh mengeluarkan aturan seperti itu."
“Saya jelaskan tahu enggak vaksin yang sudah dibeli oleh Presiden Jokowi, kurang lebih 80 juta saya bilang."
"Rakyat Indonesia yang harus divaksin 275 juta, maka 275 juta dikurangi 80 juta, ada 190-an juta yang belum, termasuk sopir saya, dan warga di NTB ini,” tandasnya.
Setelah berdebat, saat itu, Najamuddin dan sang sopir diizinkan melintas dengan syarat harus tes usap terlebih dahulu. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Tak Terima Diminta Putar Balik, Anggota DPRD Minta Petugas di Pos Penyekatan Bubar, dan Viral, Video Anggota DPRD NTB Berdebat dengan Polisi karena Tak Bisa Tunjukkan Kartu Vaksin