TRIBUNWOW.COM - Ibu hamil sangat berpotensi terinfeksi Covid-19, dibandingkan orang-orang pada umumnya.
Namun dikutip dari situs WHO, tidak ada bukti bahwa ibu hamil memiliki resiko lebih tinggi untuk sakit parah daripada yang tidak hamil.
Hanya saja karena perubahan bentuk tubuh dan system kekebalan tubuh pada ibu hamil yang menurun, maka sangat rentan oleh beberapa infeksi pernafasan.
Baca juga: Bedakan Gejala Ringan, Sedang dan Berat Pasien Covid-19, Perlu Isolasi Mandiri atau Harus Perawatan?
Baca juga: POGI Beri 13 Tips Isolasi Mandiri yang Aman bagi Ibu Hamil saat Terpapar Covid-19
Karena itu penting untuk ibu hamil dalam mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri terhadap Covid-19.
Ibu hamil juga dianjurkan melaporkan kemungkinan gejala (termasuk demam, batuk, atau kesulitan bernafas) ke fasilitas kesehatan pemberi layanan kesehatan.
Baca juga: Berikut Makanan Kaya Vitamin D dan Peranannya dalam Menjaga Imun saat Pandemi Covid-19
Hingga kini belum diketahui apakah ibu hamil dengan covid-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Sampai saat ini belum ada data yang menemukan adanya virus Covid-19 pada sampel cairan ketuban atau ASI.
Kementerian Kesehatan dalam akun Instagram @dit.promkes menyampaikan bahwa ibu dengan positif Covid-19 tetap dapat memegang bayi yang dilahirkannya.
Selain itu, ibu dapat melakukan inisiasi menyusui dini kepada bayinya dan tetap dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, serta dapat memberikan kontak kulit ke kulit pada bayinya.
Kemenkes juga memberikan panduan bagi ibu yang ingin berkontak kulit dengan bayinya.
Berikut Protokol Kesehatan yang Perlu Dilakukan sang Ibu:
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah berkontak fisik dengan bayi.
2. Menjaga kebersihan benda-benda yang ada.
3. Mengenakan masker medis selama berkontak fisik dengan bayi.
Ibu yang melahirkan dimasa pandemi perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak agar tidak mengalami kecemasan.
Selain itu, pihak terdekat juga harus memperhatikan dan memberi dukungan kepada ibu agar si ibu dapat menyusui dengan aman, melakukan kontak kulit dengan bayinya, dan berbagi ruang dengan bayinya.
Baca juga: Bisakah Ibu Hamil Divaksin Covid-19? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kandungan: Ada Update Terbaru
Baca juga: Cara Dapat Paket Obat Covid-19 Gratis saat Isolasi Mandiri dari Pemerintah, Cek Persyaratannya
Ibu dapat menyusui langsung dan tetap merawat si bayi dengan cara:
1. Selalu memakai masker saat menyusui dan merawat bayi
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
3. Membersihkan dan mendisfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh ibu dan bayi
4. Usahakan hanya melakukan kontak kulit dengan kulit saat ibu dan bayi dalam keadaan stabil
Jika ibu tidak kuat menyusui langsung, berikan ASI perah (ASIP) pada bayi dengan cara:
1. Pastikan kebersihan saat memerah ASI
2. Gunakan cangkir bermulut lebar untuk memberikan ASIP pada bayi
3. Gunakan wadah dengan tutup untuk menyimpan ASI perah
Cara menyimpan ASI perah:
1. Lemarin pendingin bawah dengan suhu 4 derajat hingga 5 derajat (ASI bertahan selama 3-4 hari).
2. Dengan Ice Pack dengan suhu 15 derajar (ASI bertahan selama 24 jam)
3. Suhu kamar/ruang (ASI bertahan selama 3-4 jam)
4. Freezer dengan suhu -18 derajat hingga -20 derajat (ASI bertahan hingga 4 bulan). (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya