Euro 2020

EURO 2020 Italia Vs Inggris: Simak Profil Roberto Mancini dan Gareth Southgate, Debutan Piala Eropa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gareth Southgate Inggris (kiri) dan Roberto Mancini (kanan) pada postingan Instagram @euro2020 pada 9 Juli 2021 dan 8 Juli 2021. EURO 2020 Italia Vs Inggris: Simak Profil Roberto Mancini dan Gareth Southgate, Debutan Piala Eropa

TRIBUNWOW.COM - Laga Italia Vs Inggris akan mempertemukan dua pelatih lokal, Gareth Southgate dan Roberto Mancini pada Senin (12/7/2021) di Stadion Wembley, London, Inggris pukul 02.00 WIB.

Taktik kedua pelatih lokal Italia dan Inggris tersebut berhasil membawa Gli Azzurri dan The Three Lions hingga babak final Euro 2020.

Seperti diketahui, pelatih Italia, Roberto Mancini merupakan pelatih lokal yang lahir di kota Jesi, Italia, 56 tahun silam.

Baca juga: Cara Nonton Final EURO 2020 Italia Vs Inggris di TV Online, Akses Live Streaming RCTI dan Mola TV

Baca juga: Prediksi Italia Vs Inggris Final EURO 2020, Adu Tajam Kane-Immobile dan Adu Kuat 2 Kiper Berkualitas

Nama Roberto Mancini tentu tak asing lagi bagi pecinta bola dunia.

Pasalnya, ia telah banyak melatih klub besar di Eropa seperti Lazio, Inter Milan, Manchester City, Galatasaray dan terakhir Zenit Saint Petersburg.

Mancini didapuk oleh FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) untuk menangani Bonucci dkk sejak 14 Mei 2018.

Tercatat, hingga kini ia telah mendampingi 36 laga bersama Gli Azzurri.

Dengan catatkan 27 kemenangan, 7 seri dan 2 kali kalah.

Sementara pelatih Inggris, Gareth Southgate merupakan pelatih lokal yang lahir di Watford, Inggris, 50 tahun silam.

Southgate berhasil diangkat oleh FA (Asosiasi Tertinggi Sepak Bola Inggris) menjadi manajer Harry Kane dkk sejak 30 November 2016.

Baca juga: Final Euro 2020 Italia Vs Inggris: Adu Tajam 2 Bomber Haus Gol, Ciro Immobile atau Harry Kane?

Baca juga: Drama Adu Penalti Euro 2020: Bawa Asa lalu Berujung Petaka, Italia Bisa Jadi Korban Selanjutnya

Saat itu, Gareth Southgate berhasil menggantikan posisi Roy Hudgson yang dianggap gagal membawa Inggris berbicara banyak di Euro 2016.

Bahkan saat itu, Inggris harus takluk di babak 16 besar kontra tim debutan di Euro 2016, Islandia dengan skor 1-2.

Nama Southgate memang tak sementereng Roberto Mancini, bahkan dalam rekam jejak kariernya sebagai pelatih, tak ada satu klub besar yang berhasil ia latih.

Klub-klub yang pernah rasakan taktik Southgate seperti Crystal Palace, Aston Villa, dan Middlesbrough.

Sebelum pada akhirnya sukses diangkat oleh FA sebagai pelatih Inggris setelah sebelumnya juga pernah menangani The Three Lions U-21 di tahun 2013 hingga 2016.

Roberto Mancini dan Gareth Southgate sosok pelatih lokal yang sama-sama akan menuntaskan misinya di Euro 2020 sebagai juara.

Bagi Mancini, jika ia berhasil menang atas Inggris, maka Italia akan merengkuh trofi juara untuk kedua kalinya di ajang Piala Eropa.

Sementara bagi Southgate, jika Inggris berhasil memenangkan laga final kontra Gli Azzurri, maka The Three Lions berhasil merengkuh gelar pertamanya di ajang bergengsi 4 tahunan benua Eropa tersebut.

Adu Taktik Roberto Mancini Vs Gareth Southgate

Inggris berhasil mengandaskan semangat juang anak asuh Kasper Hjulmand (pelatih Denmark) pada babak semi final dengan skor tipis 2-1.

Dua gol kemenangan Inggris berhasil tercipta melalui own goal Simon Kjaer dan sontekan Harry Kane.

Sedangkan satu gol dari Denmark dilesatkan oleh Mekkel Damsgaard melalu tendangan bebas indah.

Sementara Italia berhasil lolos ke partai Final Euro 2020 setelah berhasil membalaskan dendamnya pada Spanyol dengan kemenangan melalui babak adu penalti, 4-2.

Setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 di waktu normal.

Kemenangan Italia tersebut berhasil membalaskan luka lama Gli Azzurri atas La Furia Roja setelah pernah ditaklukan dengan skor telak 4-0 di partai puncak Euro 2012.

Italia berhasil unggul terlebih dahulu melalui sepakan plessing indah dari Federico Chiesa di menit ke-60.

Gol tersebut berhasil dibalas oleh kerjasama cantik Dani Olmo dan Morata yang diselesaikan oleh striker Juventus menjadi gol di menit ke-80.

Hasil tersebut membuat partai puncak Euro 2020 akan mempertemukan Italia Vs Inggris.

Pelatih Italia, Roberto Mancini sukses menjalankan strategi 4-3-3 attacking dengan mengandalkan kedua winger cepatnya, Federico Chiesa dan Lorenzo Insigne.

Formasi 4-3-3 Mancini terbukti sukses dan sesuai dengan tipikal para anak asuhnya.

Italia yang dulu dikenal dengan formasi "Cattenacio" atau mengorganisir pertahanan terlebih dahulu baru melakukan serangan balik.

Sehingga, Italia sebelum era Mancini, kerap menyuguhkan pertandingan dengan pertahanan solid, namun di segi penyerangan tak se-atraktif ketika menggunakan formasi 4-3-3 attacking seperti saat ini.

Saat ini, formasi attacking 4-3-3 ala mantan pelatih Inter Milan tersebut sukses mengeksplor kemampuan lini serang Italia yang saat ini banyak dihuni dengan pemain cepat.

Sebut saja, Federico Chiesa, Berardi, Insigne, Bernadeschi dan Pessina terbukti berhasil mngeluarkan kemampuan terbaiknya kala dilatih Mancini.

Formasi 4-3-3 ala Mancini berhasil membendung langkah dua negara besar di sepak bola Eropa, Belgia dan Spanyol.

Belgia berhasil ditekuk dengan skor 1-2, sementara Spanyol kalah adu penalti 2-4 atas Italia.

Satu lawan selanjutnya telah menanti Gli Azzurri di partai puncak Euro 2020, Inggris.

Di Euro 2020, pelatih Inggris, Gareth Southgate sempat kesulitan mengembangkan formasi 4-2-3-1.

Formasi 4-2-3-1 menitikberatkan pada keseimbangan lini tengah yang dimana menugaskan dua pemain sebagai jangkar dan tiga di depannya menyerang melalui sisi tengah kanan dan kiri.

Gareth Southgate (kiri) pada postingan Instagram @mundialistasfutboll pada 27 Juni 2021 dan skuad Inggris pada postingan Instagram @england pada 1 April 2021. (Instagram @mundialistasfutboll @england)

Meski awalnya terlihat kesulitan, namun lamban laun anak asuh Southgate berhasil menerapkan apa yang diinginkan oleh pelatih berusia 50 tahun tersebut.

Pelatih kelahiran Watford Inggris tersebut selalu menggunakan formasi tersebut sejak awal penyisihan grup Euro 2020.

Meski terbata-bata dalam menerapkannya, pada akhirnya Harry Kane dkk mulai sukses memainkan formasi tersebut kala Inggris bersua Jerman di babak 16 besar.

Inggris berhasil memberikan perpisahan buruk bagi Joachim Loew yang telah memutuskan berhenti dari kursi kepelatihan Der Panzer pada Euro 2020.

The Three Lions berhasil menang dengan skor 2-0 berkat gol dua penyerangnya, Harry Kane dan Raheem Sterling.

Baca juga: Final EURO 2020 Italia Vs Inggris, Inilah Kebiasaan Leonardo Bonucci sebelum Menatap Laga

Baca juga: Drama Adu Penalti Euro 2020: Bawa Asa lalu Berujung Petaka, Italia Bisa Jadi Korban Selanjutnya

Trend positif dan kran gol Inggris kembali terbuka lebar setelah di babak perempat final berhasil mengandaskan Ukraina dengan skor telak 4-0.

Di babak perempat final kontra Ukraina secara strategi tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Southgate.

Namun secara kompisisi pemain, mantan pelatih Middlesbrough tersebut melakukan sedikit perubahan di posisi winger kanan.

Pada saat itu, Bukayo Saka digantikan oleh Jadon Sancho.

Formasi 4-2-3-1 tersebut terus berlanjut hingga laga kontra Ukraina dan diprediksi akan tetap digunakan kala Inggris bersua Italia di partai puncak.

Meski gunakan formasi yang berbeda, namun kedua pelatih lokal Italia dan Inggris tersebut sama-sama menitikberatkan pada keseimbangan lini tengah.

Inggris dengan memasang dua gelandang jangkar seperti Kalvin Phillips dan Declan Rice.

Sementara Italia, memasang dua pemain tengah dan satu gelandang jangkar, Barella, Verrati dan Jorginho.

Statistik Pertemuan Italia Vs Inggris 

Dilansir TribunWow.com dari Transfermarkt, pertemuan Italia Vs Inggris sudah tidak asing lagi bagi para pecinta bola Eropa.

Pasalnya, Inggris dan Italia telah bertemu sebanyak 27 kali.

Dalam 27 laganya, Italia lebih digdaya dibandingkan skuad The Three Lions.

Italia berhasil 11 kali taklukan Inggris di semua ajang.

Sementara Harry Kane dkk tercatat baru torehkan 8 kemenangan atas Italia.

Dari 27 laga, kedua tim total berhasil lesatkan 70 gol.

Uniknya, dari 70 gol yang telah tercipta, kedua tim masing-masing sama lesatkan 35 gol.

Baca juga: Final EURO 2020, Marco Verratti Ungkap 2 Sosok di Timnas Italia yang Buat Percaya Diri Lawan Inggris

Baca juga: Final EURO 2020: Fans Italia Balas Slogan Inggris Footballs Coming Home: Footballs Coming Rome

5 Pertemuan Terakhir Italia Vs Inggris 

Jika dilihat dari lima laga terakhir, Italia berhasil unggul dengan berhasil catatkan 3 kemenangan.

Bahkan, saat itu Italia berhasil mengandaskan Inggris di babak perempat final Euro 2012.

Saat itu, Italia berhasil menang melalui babak adu penalti dengan skor 4-2 atas Inggris.

Namun, dalam dua laga terakhirnya, kedua tim hanya dapat bermain imbang dengan skor 1-1.

Dua pertandingan terakhir Inggris kontra Italia terjadi di tahun 2015 dan 2018 dalam laga uji coba Internasional.

Di tahun 2015, dalam laga uji coba Internasional di Stadion Allianz Arena, Munchen, kedua tim bermain imbang 1-1.

Satu gol Italia berhasil ditorehkan oleh Graziano Pelle di menit ke-29.

Selebrasi Italia pada postingan Website UEFA Rabu 7 Juli 2021. Italia menang adu penalti 4-2 atas Spanyol. (Website UEFA)

Sementara satu gol balasan Inggris berhasil dicatatkan oleh Andros Townsend di menit ke-79.

Sementara itu,  pertemuan kedua tim di tahun 2018 juga berakhir dengan skor sama 1-1.

Inggris berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicatatkan oleh Jamie Vardy di menit ke-26.

Gol tersebut berhasil dibalas oleh Italia berkat sepakan penalti Lorenzo Insigne di menit ke-87.

Inggris berhasil melaju ke final Euro 2020 menantang Italia setelah tundukkan Denmark 2-1 pada Website UEFA Kamis (8/7/2021) (Website UEFA)

Kedua tim akan kembali bertemu pada partai final Euro 2020 sekaligus menjadi pertemuan ke-28 kali Italia Vs Inggris di semua ajang.

Pertemuan kedua tim tersebut dipercaya akan menyuguhkan laga yang attraktif dan bertensi tinggi.

Mengingat kedua negara sama-sama haus akan gelar juara di kancah benua Eropa.

Bahkan Inggris belum pernah mencatatkan satu gelar Euro berbanding terbalik dengan Italia yang telah torehkan satu gelar.  (TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Euro 2020 Lainnya