TRIBUNWOW.COM - Gambar yang membuat wajah kiper timnas Denmark Kasper Schmeichel disorot laser beredar luas dan mendapat banyak kecaman banyak pihak.
Hal itu terjadi saat kapten timnas Inggris Harry Kane melakukan tendangan penalty di pertandingan semifinal Euro 2020, Kamis (8/7/2021).
Sorotan laser yang dapat mengganggu konsentrasi kiper Denmark itu pun dianggap perbuatan yang mengecewakan dan harus segera dilakukan investigasi.
Media di Inggris banyak juga yang memberitakan hal tersebut dan membuat pernyataan negatif atas apa yang terjadi.
Baca juga: Akhirnya Main di Final Lagi setelah 55 Tahun, Timnas Inggris juga Buat Sejarah Baru di Euro 2020
Editor surat kabar Kevin McGuire mengatakan bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan orang bodoh yang berbahaya.
"CCTV di mana-mana sehingga orang id**t yang menyorotkan pena laser ke Kasper Schmeichel selama penalti harus diperlihatkan, diidentifikasi, dituntut, dipenjara, dipermalukan, dan dilarang bermain sepak bola seumur hidup,” ujar Kevin McGuire dikutip dari news.com.au, KAmis (8/7/2021).
Wartawan Gareth Davies juga menegur perilaku suporter Inggris yang dalam hal ini dia anggap kelewatan.
Menurutnya hal tersebut bisa mempermalukan negara.
“Mengejek lagu kebangsaan Denmark, menyorotkan pena laser ke Schmeichel saat penalti diambil, mengapa (sebagian) penggemar Inggris tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mempermalukan negara,” ujarnya
"Ya Tuhan yang menggunakan pena laser di mata Schmeichel dalam penalti itu benar-benar mengerikan."
Baca juga: Inggris Masuk Final Euro 2020 setelah Dihadiahi Penalti, Jose Mourinho Pertanyakan Keputusan Wasit
Baca juga: Jadwal Final Euro 2020 Italia Vs Inggris, Ini Rekor Pertemuan Three Lions dan Gli Azzurri
Foto yang beredar memperlihatkan wajah kiper Denmark yang tengah bersiap di depan gawangnya.
Di wajahnya terlihat ada sorot hijau berada di pipinya yang mendekati mata Schmeichel.
Di pertandingan semifinal tersebut Inggris tetap menang dan berhak maju ke final setelah mengalahkan Denmark dengan skor 2-1.
Penalti yang di dapat Inggris berasal dari keputusan wasit yang melihat Raheem Sterling terjatuh setelah berhadapan dengan pemain Denmark Mathias Jensen dan Joakim Maehle di kotak penalti.
Banyak juga yang mempertanyakan keputusan wasit yang memberi penalti di babak perpanjangan waktu itu.
"Ya, saya masuk ke kotak, dia menjulurkan kaki kanannya, itu menyentuh kaki saya. Penalti yang jelas," kata pemain sayap Manchester City Raheem Sterling ketika ditanya apakah tendangan penalti itu dibenarkan.
“Jika itu terjadi di belakang gawang, itu yang terpenting,” kata Sterling.
"Kiper menyelamatkannya tetapi rebound, kami akan mengambilnya sepanjang hari."
Namun, setelah melakukan tinjauan VAR atas protes dari pemain Denmark, penalti tetap diberikan.
Tendangan penalti Harry Kane gagal masuk ke gawang dan menciptakan rebound yang berhasil dikembalikan dengan baik.
Gol tersebut membuat Inggris menjadi lebih unggul dibanding Denmark dan memenangkan pertandingan.
Ini menjadi pertama kalinya untuk Inggris masuk ke babak final setelah 55 tahun yang lalu dan merupakan final Euro pertama mereka.
“Saya merasa kami akan sampai di sana, saya tahu kami akan memiliki jenis pertempuran yang berbeda karena Denmark sangat diremehkan sebagai sebuah tim,” kata pelatih timnas Inggris Gareth Southgate.
“Mereka memang menyebabkan banyak masalah bagi kami, ketika Anda telah menunggu selama kami untuk dapat melewati semifinal, para pemain, mengingat pengalaman internasional yang terbatas yang dimiliki beberapa dari mereka, mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. ”
Setelah kalah dari Kroasia di babak perpanjangan waktu di semifinal Piala Dunia 2018, Inggris memastikan tidak ada kesalahan berulang di depan hampir 65.000 penggemar di Wembley.
Ini adalah semifinal ketiga Inggris dalah tiga tahun terakhir dan kemenangan pertama setelah dua kali gagal dalam semifinal sebelumnya.
“Hal yang paling menyenangkan adalah kami telah memberikan malam yang fantastis kepada para penggemar dan bangsa kami, dan perjalanan berlanjut selama empat hari lagi,” kata Southgate.
“Untuk melewati malam seperti itu, kami menderita di Moskow (di semifinal Piala Dunia) dan pada malam seperti ini kami berhasil memperbaikinya,” lanjutnya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Euro 2020 Lainnya