TRIBUNWOW.COM - Influencer sekaligus tenaga kesehtan, dr. Tirta Mandira Hudhi akhirnya buka suara soal penggunaan obat Ivermectin untuk pasien Covid-19.
Dirinya mengingatkan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya atau dikenal dengan sebutan self limiting disease.
Ia juga menegaskan tidak ada satu pun obat yang dapat membunuh Covid-19.
Baca juga: Polisi Tangkap Oknum Penjual Obat Ivermectin di Jakarta, Dijual dengan Harga Rp 475 Ribu per Kotak
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Tirta lewat akun Instagram miliknya @dr.tirta, Rabu (7/7/2021).
Awalnya, dr. Tirta mengungkit referensi dari jurnal-jurnal internasional yang sampai saat ini belum ada yang merekomendasikan penggunaan Ivermectin untuk pasien Covid-19.
"Membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata dia.
"Jadi kalau ada isu yang mengatakan atau beberapa pejabat mengatakan Ivermectin sebagai obat Covid, itu harus direvisi ulang."
"Karena kejadiannya, beberapa peneliti di dunia masih men-statment-kan bahwa Ivermectin itu adalah obat untuk cacing yang perlu diuji klinis lebih lanjut," lanjutnya.
Dokter Tirta menambahkan, obat-obatan untuk pasien Covid-19 hanya bisa mengurangi gejala dan aktivitas virus saja.
"Jangan lupa, Covid-19 adalah self limiting disease yang obat-obatnya rata-rata hanya mengurangi aktivitas virus dan mengurangi gejala," kata dr. Tirta.
"Tidak ada satu pun obat yang membunuh virus."
"Jangan mengglorifikasi," pungkasnya.
Efek Jangka Panjang Ivermectin
Sementara itu, Dekan Fakultas Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menegaskan bahwa sampai saat ini obat Ivermectin belum disimpulkan sebagai obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19 karena masih masuk tahap uji klinik.
Kendati demikian, ia tak memungkiri sudah ada penelitian dan studi seputar fungsi Ivermectin untuk mengobati pasien Covid-19.
Dokter Ari juga menyampaikan bahwa Ivermectin memiliki beragam efek jangka panjang penggunaan.
Baca juga: Berhasil Sembuhkan Pasien Covid Pakai Ivermectin hingga Oralit, Susi: Kadang Harus Ambil Keputusan
Baca juga: Bisa Dipakai untuk Covid, BPOM Ingatkan Ivermectin adalah Obat Keras yang Ada Risiko Efek Samping
Hal itu disampaikan dr. Ari dalam konferensi pers Penggunaan dan Pengawasan, Peredaran Ivermectin, Jumat (2/7/2021).
Ia menyebut, obat Ivermectin saat ini sudah tergolong langka dan sulit dicari.
"Kalaupun ada, menjualnya (dijual) dengan harga yang tinggi," kata dr. Ari.
Dokter Ari menjelaskan, dalam studi-studi yang telah dilakukan, Ivermectin digunakan kepada pasien Covid-19 sebagai obat untuk mencegah bukan menyembuhkan.
Kemudian, ia menyampaikan efek ringan jangka panjang dari penggunaan Ivermectin adalah diare, rasa kantuk, hingga mual muntah.
Lalu pada pasien yang memiliki kondisi tertentu seperti gangguan liver, Ivermectin memiliki dampak parah untuk penggunaan jangka panjang.
"Bisa terjadi perburukan fungsi hati," kata dr. Ari.
"Sejatinya obat ini kerjanya lokal, untuk membunuh larva dan cacing yang ada di rongga usus," pungkasnya.
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Apa Itu Self Limiting Disease?"
Berita lain terkait Covid-19