TRIBUNWOW.COM - Kepergian almarhum artis sekaligus politisi Jane Shalimar, meninggalkan duka mendalam bagi putra semata wayangnya, Muhammad Zarno.
Tampak sang anak yang baru berusi 17 tahun, tak mampu menahan kesedihan saat mengantar ibunya ke peristirahatan terakhir.
Keluarga keduanya, Adi, Karina dan Rifda pun menuturkan sosok Jane, dan harapan terakhirnya untuk Zarno.
Baca juga: Sosok Jane Shalimar, Artis sekaligus Politisi Partai Demokrat yang Meninggal Dunia karena Covid-19
Baca juga: Sempat Merespons saat Kondisi Kritis, Ini Voice Note yang Diterima Jane Shalimar dari Annisa Pohan
Hal ini dibeberkan dalam tayangan di kanal YouTube Star Story, Minggu (4/7/2021).
Menurut kerabat, Jane Shalimar adalah sosok yang kuat dan jarang mengeluh.
Ia bahkan sempat menolak saat akan dibawa ke rumah sakit ketika positif Covid-19 dan memilih isolasi mandiri.
"Tangguh ya, Kakak tuh kuat banget," jawab Adi.
"Pejuang tangguh, dia memang enggak pernah mau bilang sakit," tutur Rifda.
"Kemarin juga waktu dinyatakan postif itu memang sudah mau saya bawa ke rumah sakit, cuma dia bilang 'Enggak usahlah, saya mau isoman saja di rumah'."
"Bahkan pas sampai IGD pun dia masih kayak nyesel kenapa kita bawa ke rumah sakit," beber Karina.
"Karena memang dia mintanya isoman, tapi kan kita khawatir," imbuh Rifda.
"Sudah takdirnya," sahut Adi.
"Takdir yang di atas juga,dan pada saat masuk itu juga paru-parunya itu sudah ada kabut, sudah ada pneumonia," ungkap Rifda.
Setelah berjuang melawan penyakitnya, Jane Shalimar akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Minggu (4/7/2021) pagi hari.
Sebelum meninggal, Jane Shalimar ternyata sempat mengungkapkan keinginannya agar sang anak bisa menjadi abdi negara.
Ia berharap Zarno menjadi prajurit TNI atau menjadi anggota kepolisian.
"Keinginannya ya Zarno bisa masuk ke AKABRI atau kepolisian-lah," kata Rifda.
"Mudah-mudahan Zarno bisa mencapai, mewujudkan mimpi-mimpi ibunya, insyaallah, amin."
Kemudian, Adi menerangkan bahwa sebenarnya kondisi Jane Shalimar sudah terlampau parah saat dibawa ke rumah sakit.
Pasalnya, di paru-parunya sudah terjadi pneumonia hingga terlihat adanya kerusakan.
"Ya itu, hasil menunjukkan pneumonia berat, jadi paru-paru dia ada flek, sudah berkabut," terang Adi.
"Jadi memang sudah sakitnya berat."
Baca juga: Sedih Dengar Kabar Kematian Jane Shalimar, Vanessa Angel Ungkap Jasa Mendiang Padanya Semasa Hidup
Baca juga: Baim Wong Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Jane Shalimar, Beri Pesan Khusus: Saya Ditegur Lagi
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 04.08:
Kondisi Jane Shalimar sempat Membaik
Sebelumnya, Jane Shalimar sempat dikabarkan sudah melewati masa kritis meski belum sadarkan diri.
Menurut sahabatnya, Olive, kondisi Jane Shalimar masih turun naik dan belum bisa stabil.
Ibu satu anak itu pun harus didukung dengan alat medis dan obat-obatan dengan harga jutaan rupiah.
Melalui kanal YouTube STARPRO Indonesia, Jumat (2/7/2021), Olive mengabarkan keadaan terkini sahabatnya.
Menurut informasi yang didapatkannya pagi tadi, Jane Shalimar sudah mulai membaik.
Setelah sebelumnya sempat kritis, kini saturasi oksigen dalam tubuh wanita 41 tahun tersebut makin meningkat.
Ia pun dinyatakan terlah terhindar dari masa kritis yang sempat mengkhawatirkan sehari sebelumnya.
Meski begitu, Jane Shalimar sampai saat ini belum sadarkan diri dan masih membutuhkan alat bantu pernapasan.
"Memang (kondisinya-red) menurun, tapi alhamdullilah sudah naik saturasinya, 88-90, turun naik," tutur Olive.
"Tensinya 167/ 103, nadinya 95, sama napasnya 39, alhamdullilah."
"Cuma belum sadar, tapi naik, sudah melewati masa kritis."
Diketahui, Jane Shalimar sempat merasa sesak napas dan dinyatakan positif Covid-19.
Ia kemudian di rawat di rumah sakit sebelum akhirnya isolasi mandiri di rumah.
Akan tetapi, beberapa hari kemudian Jane Shalimar kesulitan bernapas hingga kembali dibawa ke rumah sakit dan sempat kritis.
Menurut Olive, kondisi Jane Shalimar tersebut dipengaruhi banyaknya pasien di rumah sakit yang menyebabkan sahabatnya tak segera mendapat penanganan.
Ia pun membenarkan bahwa sahabatnya kini harus ditopang dengan ventilator dan alat bantu lainnya.
Olive bersyukur keadaan Jane Shalimar sudah membaik walaupun masih belum bisa dikatakan normal.
"Tapi alhamdulilah sudah naik lagi saturasinya, belum normal, tapi ya sudah ada kemajuan, walaupun belum sadar," ujar Olive.
Mengenai status Covid-19 sahabatnya saat ini, Olive belum bisa memberi keterangan lebih lanjut.
"Yang itu saya belum update, takutnya saya salah bicara," ujar Olive.
Ia hanya menekankan bahwa keadaan Jane Shalimar masih bisa berubah sewaktu-waktu.
Olive pun menyebutkan harga obat yang diberikan untuk menopang kondisi Jane Shalimar yang ternyata mencapai Rp 13 juta satu ampulnya.
"Sejauh ini ada peningkatan, tapi belum stabil, dan info dokter masih bisa turun naik, yang pasti belum sadar," tutur Olive.
'Yang pasti obatnya sih yang mahal, mahal banget, kemarin dikirim kurang lebih Rp 13 juta satu ampul." (TribunWow.com)