Euro 2020

Lebih dari 270 Ribu Orang Buat Petisi Minta Pertandingan Euro 2020 Prancis Vs Swiss Diulang, Kenapa?

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capture petisi online yang dibuat suporter Prancis ditandatangani lebih dari 270 ribu orang, Jumat (2/7/2021).

TRIBUNWOW.COM - Ratusan ribu orang menandatangani petisi yang dibuat dilayanan petisi online berbahasa Prancis meminta pertandingan Swiss dan Prancis di babak 16 besar Euro 2020 diulang.

Prancis kalah dari Swiss melalui adu penalti karena mereka gagal melakukan tendangan terakhir yang dilakukan oleh Kylan Mbappe, Selasa (29/6/2021).

Petisi itu dibuat oleh seorang suporter Prancis yang menganggap kiper timnas Swiss Yann Sommer melanggar aturan Asosiasi Wasit Internasional (The IFAB).

IFAB setidaknya menyatakan bahwa kiper setidaknya harus berada satu langkah di depan garis gawang, dan pembuat petisi menyatakan bahwa Sommer berada di luar itu.

Baca juga: Bawa Ukraina Lolos ke Perempat Final Euro 2020 Pertama Kalinya, Ini Profil dan Prestasi Shevchenko

“Selama adu penalti pertandingan Prancis-Swiss, kiper Sommer tidak berada di garisnya pada saat tembakan Mbappé,” tulisnya dalam petisi tersebut, Selasa (29/6/2021).

Dalam tiga hari petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 270 ribu orang. 

Ramainya penandatanganan petisi itu juga membuat heboh media masa di Prancis dengan banyaknya pemberitaan yang menuncul terkait hal ini.

Sebenarnya, pernyataan di dalam petisi tersebut sudah menjadi evaluasi wasit di dalam pertandingan.

Wasit dengan ofisial VAR sepertinya memang sudah memutuskan bahwa gol itu benar-benar sah. 

Dilaporkan Marca, Sommer sempat menunggu beberapa saat sebelum Swiss merayakan kemenangannya. 

UEFA sendiri sudah ditantang untuk menanggapi tuntutan tersebut namun sejauh ini belum ada respons.

Petisi itu dibuat di laman leslignesbougent.org yang berbahasa Prancis.

Setelah mendapat lebih dari 270 ribu tandatangan, tim LLB yang menginisiasi laman petisi tersebut memutuskan untuk menurunkan petisi itu dari laman mereka. 

Tim LLB membuat rilis yang meminta masyarakat untuk tenang setelah tiga hari laman mereka diserbu para suporter dan membuat situs mereka down.

"Lebih dari 270.000 tanda tangan untuk petisi yang meminta untuk memutar ulang pertandingan antara Prancis dan Swiss: mari kita tenang," judul rilis yang ditulis LLB.

Baca juga: Asosiasi Sepak Bola Jerman Geram Timnya Kalah dari Inggris di Babak 16 Besar Euro 2020

Baca juga: Bagan Babak Perempat Final EURO 2020, Inggris Terlepas dari Hadangan Italia, Belgia dan Spanyol

"Kami berbicara dengan penulis petisi untuk mengetahui tindak lanjut yang ingin dia berikan pada petisinya dan dia menunjukkan kepada kami bahwa dia lebih suka menghentikannya."

"Jadi mari kita menjadi pendukung yang baik."

"Swiss layak mendapatkan kemenangan mereka, dan Prancis tidak perlu memperjuangkannya."

Tim LLB itu juga menampilkan beberapa rilis di situs mereka terkait pemberitaan tentang petisi tersebut. 

Swiss memang sudah diperkirakan akan kalah melawan Prancis bahkan sebelum pertandingan itu dimulai. 

Tertinggalnya Swiss di menit ke-75 setelah Pogba mencetak gol membuat gol membuat banyak yang sudah tidak berharap lagi oleh Swiss.

Tetapi Swiss bisa mengejar ketertinggalan di waktu yang tersisa. 

Hingga 90 menit babak pertandingan normal berakhir hasil masih imbang dengan hasil 3-3, skor tidak bertambah setelah dua kali waktu babak perpanjangan waktu.

Kemenangan pertandingan itu akhirnya harus diselesaikan dengan adu penalti.

Semua orang berhasil menendang bola dan mencetak gol kecuali satu orang pemain Prancis, Kylan Mbappe yang berhasil ditepis oleh kiper Swiss.

Di perempat final, Swiss akan bertemu dengan Spanyol, mereka tidak meremehkan Swiss yang masuk perempat final.

Pelatih Spanyol menganggap Swiss lebih baik dari Prancis dengan kenyataan mereka telah memenangkan pertandingan.

"Kenyataannya adalah Swiss telah lolos dan tidak ada hal lain yang penting," kata Enrique dalam konferensi pers. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Euro 2020 Lainnya