KMP Yunice Tenggelam

Nekat Terjun ke Laut saat Penumpang KMP Yunicee Berebut Pelampung, Sumari Selamat, Begini Ceritanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekoci, life jaket, dan pelampung dari KMP Yunicee ditemukan di Selat Bali, Rabu (30/6/2021).

TRIBUNWOW.COM - Korban selamat tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee, Sumari (52), menceritakan kepanikan terjadi saat kejadian.

Diberitakan sebelumnya, KMP Yunicee tenggelam saat hampir mencapai Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021).

Saat insiden terjadi, Sumari tengah duduk di bangku penumpang bagian belakang.

Tiba-tiba ia merasa kapala perlahan miring ke kiri.

Pendirian tenda oleh Brimob Polda Bali di Pelabuhan Gilimanuk untuk memudahkan koordinasi dalam melaksanakan evakuasi korban tenggelamnya KMP Yunicee, Selasa (29/6/2021). (TribunBali.com/Made Ardhiangga Asmaya)

Baca juga: Kesaksian Korban, KMP Yunicee Nekat Berangkat dari Ketapang meski Kondisinya Begini: Air Sudah Masuk

Baca juga: KMP Yunicee Diduga Tenggalam karena Mengalami Blackout, TNI AL Kerahkan KRI Rigel dan KRI Soputan

Punya firasat tak baik, Sumari lantas berlari mengambil pelampung yang berada di bagian depan kapal.

Ia bahkan sempat tiga kali terjatuh demi mendapat pelampung tersebut.

"Semua penumpang ke depan cari pelampung, semua berebutan," kata Sumari, dikutip dari Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Melihat kerumunan, Sumari urung mengambil pelampung.

Ia memutuskan melompat ke laut tanpa menggunakan pelampung.

"Terus saya ke belakang, sampai belakang kapal itu sudah parah," ujarnya.

"Saya di dalam kapal sekitar beberapa menit, ada air."

Beruntung, tak lama berselang Sumari melihat ada pelampung mengapung di laut.

Ia pun bergegas mengambil pelampung tersebut demi menyelamatkan nyawanya.

"Saya seperti keajaiban. Saya terus berusaha ngambil pelampung dan ikut penumpang lain yang mengapung berkumpul," jelas Sumari.

Ia mengaku tak ingat berapa lama terombang-ambing di laut.

Sumari dan penumpang lain akhirnya diselamatkan kapal tongkang yang tengah lewat.

Baca juga: Update Tenggelamnya KMP Yunicee, Korban Tewas Jadi 7 Orang, 2 di Antaranya Belum Bisa Dikenali

Baca juga: Detik-detik Usniadi Lompat ke Laut saat KMP Yunicee Tenggelam, Ngaku Lihat Ombak seperti Gunung

Dengar Suara Teriakan

Sementara itu, penumpang selamat lainnya, Taufik, menceritakan detik-detik tenggelamnya KMP Yunicee.

Taufik menyebut saat kejadian semua penumpang kapal panik karena tak ada pemberitahuan apa pun bahwa kapal akan tenggelam.

Sedianya, Taufik hendak pergi ke Denpasar, Bali.

Taufik menceritakan petugas kapal berlarian mencari pelampung agar bisa selamat.

"Saat itu orang-orang bingung karena tidak ada peringatan apapun," ujar Taufik, dikutip dari Surya.co.id, Selasa (29/6/2021).

"Seperti sirine atau apa tidak ada. Saya hanya melihat petugasnya lari-lari."

Menurut Taufik, tiba-tiba kapal miring ke kiri hingga akhirnya tenggelam.

Ia pun mengaku sempat mendengar suara teriakan penumpang lain.

"Saya mendengar orang berteriak pakai pelampung. Saya cari di lemari tapi tidak bisa dibuka oleh petugasnya," ujar Taufik.

"Saya tendang saja lemarinya akhirnya bisa dibuka dan saya dapat pelampung."

"Saat itu saya hanya berpikir bagaimana caranya selamat."

Saat kapal nyaris tenggelam, Taufik memberanikan diri menceburkan diri ke laut.

Kata Taufik, saat itu banyak penumpang terapung di laut dalam kondisi gelap gulita.

Pengakuan serupa juga diungkapkan korban selamat lainnya, Sukro (44), warga Srono, Kabupaten Banyuwangi.

Ia mengaku sempat terapung hampir 30 menit sebelum mendapat pertolongan.

"Sekitar setengah jam saya terapung, hingga akhirnya ada kapal lewat, saya teriak minta tolong," ucap Sukro.

"Alhamdulillah saya bersyukur masih diberi keselamatan."

Baca juga: Pengakuan Korban Selamat Tenggelamnya KMP Yunicee, Dengar Teriakan hingga Terapung 30 Menit di Laut

Kronologi

Dugaan penyebab tenggelamnya KMP Yunice ini juga diungkapkan Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi, Benyamin Ginting.

Diduga, kapal ini tenggelam karena terhantam ombak besar.

"Gelombang tinggi tiga sampai lima meter. Kapal ini terseret arus ke selatan," ujar Benyamin.

"Kemungkinan itu yang menyebabkannya."

Benyamin menambahkan, saat kejadian KMP Yunicee tengah menunggu kesempatan bersandar di Pelabuhan Gilimanuk.

Tiba-tiba, kapal terhantam ombak besar.

Karena kekuatan mesin tak mampu mengimbangi tingginya gelombang, kapal sempat miring.

Menurut Benyamin, kepala kamar mesin juga memastikan tak ada kebocoran pada kapal tersebut.

"Dalam waktu lima menit langsung tenggelam ke sisi kiri," katanya.

Menurut Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, kapal ini berangkat dari Ketapang menuju Gilimanuk.

Berdasarkan informasi, KMP Yunicee ini berangkat dari Ketapang sekira pukul 18.12 WITA.

Kapal tersebut terseret arus hampir sampai ke Pelabuhan Gilimanuk sekira pukul 19.12 WITA.

Sejauh ini, belum diketahui penyebab tenggelamnya kapal tersebut.

“Hal-hal apa yang menyebabkan kapal ini tenggelam kami belum tahu."

Namun, diduga kapal itu tenggelam akibat terseret arus laut saat hendak bersandar, lalu hanyut terbawa arus ke Pelabuhan Gilimanuk.

“Kami masih fokus evakuasi korban. Di mana saat ini ada beberapa korban yang dievakuasi oleh kapal-kapal yang kebetulan menggunakan jalur tersebut, kemudian dievakuasi ke arah Ketapang,” terang Adi. (TribunWow.com)

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Semua Penumpang ke Depan Cari Pelampung, Semua Berebutan, dan Surya.co.id dengan judul Kisah 2 Penumpang Selamat KMP Yuniceee: Taufik Dobrak Lemari Pelampung, Sukro Setengah Jam di Laut

Baca artikel lain terkait tenggelamnya KMP Yunicee