Wacana Presiden 3 Periode

Siapa M Qodari? Sosok yang Dukung Wacana Presiden 3 Periode, Deklarasikan Jokowi-Prabowo 2024

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021).

TRIBUNWOW.COM - Sosok M Qodari hingga kini masih menjadi perbincangan publik, setelah mendeklarasikan dukungan wacana presiden tiga periode.

Tak hanya itu, ia juga mengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan kembali di Pilpres 2024 didampingi Prabowo Subianto.

Pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer itu sempat viral dan bahkan sampai ada tagar #TangkapQodari di Twitter, karena apa yang ia dukung merupakan hal yang bertentangan dengan konstitusi.

M Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021). Foto kanan: Trending topic Twitter Minggu (20/6/2021). (Kolase (Tangkapan Layar Mata Najwa) dan (Twitter.com))

Baca juga: Qodari Ungkap Alasan Dukung Wacana Presiden 3 Periode, Singgung Kemenangan PDIP: Yang Pasti Jokowi

Tagar tersebut menjadi ramai setelah Qodari menggelar syukuran Kantor Sekretariat Nasional Jok-Pro 2024 pada Sabtu (19/6/2021).

Dikutip dari Tribunnews.com, dalam sejumlah kesempatan, usulan Jokowi-Prabowo 2024  ia cetuskan untuk menghindari adanya polarisasi di masyarakat.

"Saya deklarator Jokowi-Prabowo pada 2024 untuk menghindari polarisasi," kata Qodari saat diwawancara di Kompas TV, Selasa (16/3/2021).

M Qodari diketahui merupakan pria kelahiran Palembang, 15 Oktober 1973.

Qodari mengenyam pendidikan S1 dalam bidang psikologi sosial di Universitas Indonesia.

Kemudian, Qodari melanjutkan studinya di University of Essex, Inggris dengan bidang Political Behaviour (perilaku politik).

Lalu Qodari menempuh pendidikan S3 di Universitas Gadjah Mada dalam bidang ilmu Politik.

Kini Qodari menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer, lembaga penelitian yang bergerak di bidang survei pemilihan umum di Indonesia.

Sebelum mendirikan Indo Barometer, Qodari pernah menjadi Wakil Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Ia juga sempat menjadi peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Institut Studi Arus Informasi (ISAI).

Berikut rekam jejak karier Qodari diurutkan dari jabatan paling terakhir:

- Direktur Eksekutif Indobarometer (IB);

- Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) (Juli 2005-Oktober 2006);

- Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) (Juli 2003-Juni 2005);

- Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine (Agustus 2003-Juni 2004);

- Peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) (November 2002-Juli 2003);

- Kolomnis dan Pengamat Politik sejak 1999-sekarang;

- Peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI) (Mei 1999-September 2001).

Dianggap Aneh oleh Refly Harun

Sebelumnya, M Qodari pernah dinilai aneh oleh pakar hukum tata negara Refly Harun karena menyuarakan dukungan terhadap Jokowi menjabat presiden tiga periode.

Refly menganggap Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono sama anehnya dengan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.

Pasalnya, kedua tokoh itu sama-sama mendukung wacana presiden tiga periode.

"Bagi saya orang seperti Arief Poyuono ini agak aneh," kata Refly Harun, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Senin (22/3/2021).

"Kemudian sama anehnya dengan Qodari yang mengusulkan tiga periode jabatan."

Refly mengaku sulit menerima pendapat M Qodari.

Pasalnya, Qodari mendukung Presiden Jiko Widodo (Jokowi) kembali mencalonkan diri jika berpasangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Tapi tiga periodenya adalah Jokowi berpasangan dengan Prabowo yang disebutnya sebagai jalan keluar persoalan bangsa," ucap Qodari.

"Saya sukar menerima argumentasinya."

"Tapi it's okay, Beliau sangat kuat dalam berargumentasi, sangat percaya diri."

Baca juga: Pilih Jokowi 3 Periode, M Qodari Khawatir jika Prabowo Vs Anies di 2024: Prabowo Jadi Jokowi Jilid 2

Meski Jokowi mengaku tak tertarik memerpanjang masa jabatan, Refly menduga hal itu bisa saja terjadi 2023 kelak.

Ia mengatakan, sulit menolak tawaran perpanjang masa jabatan bagi presiden.

"Bisa jadi perubahan itu tidak terjadi pada 2021, 2022, tapi menjelang 2023," jelas Refly.

"Tapi kalau saya mengatakan, sepanjang ada kemungkinan dua hal."

"Bisa mengubah konstitusi dan bisa menang lagi."

"Tidak ada orang yang mau melewatkan jabatan orang nomor satu di republik ini untuk periode ketiga, keempat dan seterusnya," tandasnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul PROFIL M Qodari yang Jadi Trending Twitter, Pernah Deklarasikan Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024

Baca berita lain terkait Pilpres 2024