TRIBUNWOW.COM - Pemilik sekolah SMA ternama di Kota Batu, Jawa Timur, bernisial JE, diduga telah melakukan pelecehan seksual pada siswinya.
Dilansir TribunWow.com, tiga anak didampingi Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait menyebut korban pelecehan sudah mencapai 25 orang.
Dijumpai di Mapolda Jatim, Sabtu (29/5/2021) lalu, Arist mengaku sangat prihatin atas kejadian ini.
Baca juga: Fakta Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pemilik Sekolah di Batu, Komnas PA Sebut Korban Capai 25 Siswi
Baca juga: Sempat Viral Begal Payudara, Najwa Shihab Ceritakan Pengalamannya saat Jadi Korban Pelecehan
Pasalnya, kejahatan seksual itu diduga dilakukan di lembaga sekolah yang dikagumi.
Menurut Arist, korban mengalami pelecehan hingga lulus dari sekolah.
"Jadi hari ini cukup menyedihkan bagi Komnas PA, krn ada lembaga/intsitusi pendidikan yg dikagumi, khususnya mayarakat Batu dan Jatim," ujar Arist, dikutip dari Surya.co.id, Sabtu (29/5/2021).
"Di sana tersimpan kasus-kasus kejahatan seksual yang dilakukan berulang-ulang kepada puluhan anak-anak."
"Dan sampai anak itu lulus dari sekolah masih mengalami kejahatan itu."
Arist menambahkan, jika benar terjadi, pelecehan seksual yang diduga dilakukan JE tergolong dalam kejahatan luar biasa.
Pasalnya, sudah puluhan anak di bawah umur yang menjadi korban.
Bahkan, tak cuma pelecehan, para korban juga mengalami kekerasan fisik hingga verbal.
Lebih lanjut, Arist menjelaskan, kejahatan seksual itu dilakukan dengan modus pendidikan gratis.
Para korban dibina sesuai bakat dan keinginan mereka.
Namun, di balik iming-iming pendidikan gratis, korban justru mengalami pelecehan seksual.
Menurut Arist, pelecehan bahkan dilakukan saat di luar negeri.
"Mereka dibungkus untuk sekolah tapi ternyata mereka dipekerjakan melebihi jam kerja dan menghasilkan uang yang banyak tapi mereka tidak dapat imbalan yang layak."
"Yang terkonfirmasi di KPAI ada 25. Tiga diantaranya hadir (membuat laporan)."
Baca juga: 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Kompak Pilih Dipecat Dibanding Dibina: Ini Pelecehan dan Penghinaan
Baca juga: Sempat Viral Begal Payudara, Najwa Shihab Ceritakan Pengalamannya saat Jadi Korban Pelecehan
Bantahan Pihak Sekolah
Terkait laporan yang dibuat Komnas PI bersama tiga korban, kepala sekolah langsung mengungkap bantahannya.
Sang kepala sekolah, RA menegaskan tak ada pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan sekolahnya.
Lewat pesan pendek, RA mengaku heran terhadap laporan tersebut.
“Kami para pembina dan pengurus sekolah sangat kaget dengan pemberitaan yang tidak sesuai dengan kejadian yang sehari-hari terjadi saat ini di sekolah," kata RA, Minggu (30/5/2021).
"Dan tidak ada komunikasi dari pihak manapun sampai kami mengetahuinya dari pemberitaan di media."
RA menambahkan, laporan pelecehan seksual itu sangat tak masuk akal.
Baca juga: Kronologi Widy Vierratale Akui Jadi Korban Kekerasan dan Pelecehan Anggota Perbakin, Berawal Cekcok
Pasalnya, selama menjabat kepala sekolah sejak 2007, RA mengaku tak pernah sekali pun mengetahui ada pelecehan seksual di lingkungannya.
“Karena sesungguhnya yang diberitakan sama sekali tidak benar. Saya di sini sejak sekolah ini berdiri pada 2007. Bahkan saya menjadi kepala sekolah dan ibu asrama sampai sekarang."
"Tidak pernah ada kejadian-kejadian seperti yang disampaikan. Sama sekali tidak ada."
Ia justru menduga ada tujuan buruk di balik laporan pelecehan seksual tersebut.
Karena itu, RA mengaku akan mencari informasi lebih dalam terkait kasus ini.
“Saat ini kami bersama tim kuasa hukum sedang menindaklanjuti dan berkomunikasi dengan semua pihak terkait."
"Termasuk melakukan langkah-langkah hukum yang dipandang perlu." (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari SURYA.co.id dengan judul Bantah Laporan KPA Atas Dugaan Pelecehan pada Siswanya, SMA SPI Kota Batu Siap Tempuh Jalur Hukum, dan Arist Merdeka Sirait Laporkan Kekerasan Seksual Pemilik Sekolah di Kota Batu ke Polda Jatim
Baca berita lain terkait pelecehan seksual