TWK KPK

Raja OTT Heran Jadi Orang Nomor 1 Paling Diwaspadai di KPK, Ungkap Kerap Ngobrol Bareng Firli Bahuri

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasatgas Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Al Rasyid alias Raja OTT dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021). Harun bercerita dirinya termasuk orang yang paling diwaspadai di KPK berdasarkan daftar nama buatan Ketua KPK Firli Bahuri.

TRIBUNWOW.COM - Kasatgas Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Al Rasyid mengaku dirinya menjadi orang nomor satu paling diwaspadai di KPK berdasarkan daftar nama yang dibuat oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

Harun bercerita dirinya mengetahui hal itu pada saat dipanggil langsung oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Pengakuan itu disampaikan oleh Harun dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021).

Ketua KPK Firli Bahuri menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Terancam Dipecat karena Tak Lolos TWK, Penyidik KPK: Terakhir yang Saya Tangani adalah Kasus Bansos

Baca juga: Ini Jawaban Nurul Ghufron saat Ditantang Novel Buka-bukaan Daftar Nama Pegawai KPK yang Diwaspadai

Harun pertama berpesan kepada Nurul agar berani menyampaikan yang hak meskipun pahit.

Ia lalu bercerita, enam bulan setelah Nurul masuk ke KPK, dirinya dipanggil oleh Nurul.

Harun mengatakan, dirinya memang kerap berbincang dengan Nurul, namun panggilan pada saat itu berbeda dari biasanya.

"Saya hampir seminggu sekali jadi teman curhat dari Beliau ini," kata dia.

Harun bercerita pada saat itu dirinya disebut menjadi orang yang paling diwaspadai di KPK berdasarkan daftar nama buatan Firli Bahuri.

"Syekh (panggilan akrab Nurul ke Harun) kenapa saya enggak mengerti nama Anda itu menjadi urutan teratas dari daftar yang pernah diberikan oleh Pak Firli kepada saya, apa kesalahan saudara, apa kesalahan syekh selama ini, saya kan orang baru, tolonglah syekh saya dikasih tahu," kata Harun mengutip pernyataan Nurul pada saat itu.

Ketika ditanyakan hal itu, Harun sempat menanyakan dimana daftar nama yang dimaksud oleh Nurul tapi tak ditemukan.

Berdasarkan pengakuan Harun, total terdapat 20 hingga 30 nama yang masuk dalam daftar buatan Firli Bahuri, dan dirinya menempati posisi teratas.

"Waduh saya ini secara pribadi enggak punya masalah dengan Pak Firli ini," ungkap Harun.

Harun bercerita, semasa Firli masih menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK, dirinya justru kerap ngobrol bareng.

"Setiap sore kalau Pak Firli lagi santai saya dipanggil ke ruangannya, cerita segala macam terkait keluarga Beliau," kata Harun.

Ia bahkan sempat diberikan penghargaan oleh Firli pada tahun 2018 sebagai Raja Operasi Tangkap Tangan (OTT).

"Saya jadi tidak mengerti mengapa saya harus menjadi orang yang paling harus ditandai dan diwaspadai," ujar Harun.

Menanggapi cerita Harun, Nurul yang juga hadir di acara Mata Najwa mengakui dirinya memang kerap bertemu dengan Harun.

Namun Nurul membantah soal keberadaan daftar nama buatan Firli.

"Kami memang tidak pernah dapat nama-nama itu secara tegas," kata Nurul.

Nurul bercerita, saat itu isu yang dibicarakan terkait tentang taliban.

"Kita selama ini mengatakan ada taliban-taliban, dan salah satunya yang dianggap taliban adalah Mas Harun," kata Nurul.

Baca juga: Soal Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Novel Baswedan di Mata Najwa: Ini Menghina dan Keterlaluan

Simak videonya mulai menit ke-6.04:

Novel Tantang Nurul Berani Jujur

Isu soal daftar nama buatan Firli Bahuri juga disinggung oleh Penyidik senior KPK Novel Baswedan yang hadir di acara Mata Najwa.

Novel menyebut daftar nama itu dibuat Firli tak lama setelah menjabat sebagai ketua KPK.

"Ketika awal-awal pimpinan KPK masuk KPK, itu pernah ada beberaa pimpinan KPK yang bercerita pada kawan-kawan," ujar Novel.

"Saya juga pernah mendengar cerita itu, bahwa katanya ketua KPK pernah menunjukkan nama-nama atau bahkan memberikan daftar nama-nama."

"Yang di dalam nama-nama itu dianggap ada orang yang patut diwaspadai," sambungnya.

Menurut Novel, pegawai KPK yang masuk dalam daftar tersebut dianggap bekerja baik di lembaga antirasuah itu.

Terkait hal itu, Novel lantas membeberkan dugaannya.

"Diwaspadai dalam hal apa? Ternyata setelah kami mencari tahu orang itu siapa saja, kamu ketahui orang itu yang bekerja baik."

"Kenapa diwaspadai?"

Novel pun mengungkit permasalahan kode etik yang sempat menjerat Firli.

"Kami menduga karena mungkin waktu sebelumnya, Pak Firli Bahuri pernah punya masalah kode etik berat dalam rangka bertemu dengan pihak berperkara, melakukan hal yang menghalang-halangi proses dan kemudian dilakukan pemeriksaan kode etik."

"Saya khawatirnya itu yang menjadi permasalahan latar belakang."

Tak hanya itu, Novel juga menyinggung nama Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang tersambung via sambungan telepon.

Ia menduga, Nurul Ghufron pun sudah mengetahui daftar nama tersebut.

"Saya kira Pak Ghufron juga tahu."

"Kalau Pak Ghufron jujur dan berani berbicara mestinya Pak Ghufron akan cerita itu," tukasnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Baca artikel lain terkait KPK