Terkini Daerah

Setelah Kasusnya Viral, Teror Debt Collector Pinjaman Online ke Guru TK Mulai Berkurang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

S, Guru TK, Korban teror Debt Collector Ditemani Kuasa Hukumnya Mengecek HP Pribadnya pada kanal Youtube Kompas TV Jumat (21/5/2021). S mengaku terornya berkurang setelah kasusnya viral di media sosial

TRIBUNWOW.COM - Teror debt collector pada S guru TK di Kota Malang, Jawa Timur berkurang setelah kasusnya viral.

Dilansir dalam kanal YouTube Kompas TV pada Jumat (21/5/2021) S menyampaikan teror debt collector mulai berkurang yang biasanya bisa mencapai 20 teror sehari, kini S hanya menerima 1 dalam sepekan terakhir.

Ditemani kuasa hukumnya, Slamet Yuono, S memeriksa HP pribadinya untuk mengecek pesan yang masuk dan memastikan apakah ada pesan dari debt collector atau bukan.

Baca juga: Tabrak hingga Hajar Warga yang Menunggak Utang, 4 Debt Collector Ditangkap Polisi

"Ada 84 nomor yang meneror S, dan ada 19 platform pinjaman online ilegal," ungkap Slamet.

"Kita juga screenshot pesan-pesan dari mereka jangan sampai ada ancaman kekerasan, kata-kata yang tidak layak atau pembunuhan."

Dengan berkurangnya teror penagihan, S lebih bersyukur dan bisa fokus melunasi hutangannya.

Sebelumnya, kasus S sempat menjadi sorotan publik karena pinjamannya yang semula 2.5 juta rupiah membengkak menjadi 40 juta rupiah.

Adapun alasan S meminjam adalah untuk menyelesaikan studi S1 nya agar bisa memenuhi persyaratan sebagai guru TK.

Baca juga: 11 Debt Collector Pengepung TNI Digiring ke Tahanan, Keluarga Histeris: Ini Bukan Kasus Pembunuhan

Seperti yang dilansir akun Youtube Kompas TV pada Kamis (20/5/2021), semula S hanya meminjam di 5 aplikasi Pinjaman Online (Pinjol), namun karena bunganya yang cukup tinggi membuat S gali lubang tutup lubang untuk menutup hutangnya dengan meminjam di 19 platform ilegal.

Akibatnya, S dipecat sebagai guru TK.

Kasus S menjadi perhatian publik hingga Pemerintah Kota (Pemkot) Malang turun tangan.

Baca juga: Pengakuan Pria yang Suruh Debt Collector Rampas Mobil hingga Serang TNI, Kini Minta Maaf: Kami Salah

Walikota Malang Sutiaji bersama dengan kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Malang dengan kepala Dinas Pendidikan Kota Malang bertemu dengan S pada rabu (19/5/21) di Balai Kota.

Sutiaji berjanji akan melunasi hutang S.

Sekretaris Daerah (Sekda) dan Basnas menginventarisir jumlah hutang pokok yang membelit S.

Sutiaji menjanjikan kepada S bahwa dirinya akan mendapat pekerjaan pengganti di dunia pendidikan pasca dipecat dari guru TK.

Halaman
12