Konflik Palestina Vs Israel

Dukungan Palestina Terus Mengalir di Beberapa Kota di Indonesia, Sempat Ada yang Berakhir Ricuh

Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekelompok Wanita Membawa Bendera Palestina pada Kanal Youtube Kompas TV pada Jumat (21/5/2021).

TRIBUNWOW.COM - Dukungan aksi solidaritas terhadap Palestina terus berlanjut, di antaranya dilakukan aktivitis Semarang, Jakarta Pusat, dan Solo.

Dari sejumlah aksi tersebut, ada yang berlangsung damai namun juga berakhir ricuh.

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang

Untuk aksi bela solidaritas Palestina Semarang tepatnya dilakukan pada Jumat (21/5/2021). 

Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, terihat sekelompok massa di Semarang yang tergabung dalam aktivis bela Palestina berkumpul di depan kantor DPRD Semarang.

Baca juga: Israel dan Hamas Gencatan Senjata, 130 Truk Bantuan Pemerintah Mesir Bisa Tiba di Gaza Palestina

Para aktivis menyampaikan orasinya dengan mengutuk kekerasan Israel atas serangannya terhadap Palestina.

Mereka tak lupa mengajak masyarakat untuk peka terhadap nilai kemanusiaan antara Palestina dan Israel.

"Kami melakukan aksi solidaritas terhdap Palestina yang telah di serang sejak 10 Mei lalu, dibombardir oleh tentara Israel," ungkap Taufiqurrahman, koordinator aksi solidaritas Palestina

"Kami mengutuk tindakan (Israel) itu."

"Memang kekerasan ini harus dihentikan, mungkin salah satunya dengan memerdekakan Palestina."

"Dan ini sesuai dengan amanat Undang Undang 1945 dan pesan dari Soekarno, Insya Allah selama kemerdekaan Palestina belum terjadi, Indonesia akan terus berdiri di samping Palestina dalam berjuang," sambungnya.

Dalam aksinya, para aktivis juga mengggalang dana.

Baca juga: Palestina Ragu Gencatan Senjata dengan Israel Bakal Awet: Sama Sekali Tidak Ada Jaminan

Di Jakarta Pusat Berakhir Ricuh

Sementara aksi bela Palestina turut dilakukan di didepan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) Jakarta Pusat.

Aksi bela Palestina tersebut berakhir ricuh setelah sebelumnya sempat diwarnai ketegangan. 

Aksi ketegangan tersebut terjadi karena polisi hendak membubarkan massa karena melewati batas wilayah yang ditunjukkan untuk berunjuk rasa. 

Massa bahkan mencoba untuk menerobos barikade yang terpasang kawat berduri. 

Massa akhirnya dibubarkan secara paksa setelah imbauan untuk membubarkan diri tidak diindahkan.

Bahkan polisi juga menangkap beberapa pendemo dan akan melakukan pemeriksaan.  

Baca juga: Ridwan Kamil Sebutkan Upaya Palestina Dukung Indonesia Merdeka: Mengapa Kita Harus Bela Palestina

Bela Palestina di Solo

Aksi ricuh juga terjadi saat bela Palestina di Solo

Dilansir oleh Warta Kota pada Jumat (21/5/2021), adanya pelanggaran protokol kesehatan dan perbedaan materi orasi menjadi penyebab polisi terpaksa membubarkan aksi massa bela palestina tersebut. 

Materi yang disampaikan diduga menyinggung pribadi dan diluar konteks, namun tidak dijelaskan apa materi yang menyinggung konteks tersebut. 

"Namun 1,5 jam lebih, orator melenceng dari materi yang disampaikan. Menyerang pribadi dan berisi ancaman," terang Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Menurut Ade, adanya pelanggaran protokol kesehatan (prokes) menjadi satu di antara alasan dibubarkan aksi massa, mulai dari jumlah peserta yang awalnya disepakati 80 tetapi menjadi 600 orang, hingga ditemukannya bebreapa oknum yang tidak menggunakan masker. 

"Koordinator lapangan pasti kita panggil karena koordinator lapangan sudah memberi jaminan patuh prokes, namun bisa dilihat sendiri banyak pelanggaran," kata Ade.

(TRIBUNWOW.COM/Krisna)

Artikel ini telah diterbitkan di wartakota.tribunnews.com dengan judul Aksi Bela Palestina di Solo Ricuh dan Dibubarkan Polisi, Kapolres Tersinggung dengan Isi Orasi